Extra Part Dario - Hanna

19.7K 1.4K 71
                                    

Extra part ini buat kalian yang masih menantikan kisah cinta Dario & Hanna. Semoga sesuai dengan keinginan kalian. Extra part ini aku ambil setingnya beberapa tahun ke depan dimana bayi Dario & Hanna sudah besar. Selamat membaca.

==============================

Beberapa tahun kemudian,

"Hanna... sayang." teriak Dario begitu dia memasuki rumahnya, dia baru saja pulang dari urusan bisnisnya selama tiga hari. Ya, setelah Dario melangsungkan pernikahan dengan Hanna, selang sebulan kemudian pria itu mengajak Hanna dan buah hati mereka serta Mrs. Janet untuk pindah ke rumah yang lebih besar. Rumah yang sudah dia beli semenjak Dario menerima kehamilan Hanna di saat perut wanita itu sudah membuncit. Dan perasaan aneh serta mimpi tentang anak perempuan yang menghantuinya setiap malam. Gadis kecil yang selalu memanggilnya Daddy di alam mimpinya itulah yang menggugah nalurinya sebagai ayah.

"Hanna... sayang. Aku pulang." teriak Dario kembali.

"Daddy....!" seru gadis kecil berumur tiga tahun berlari-lari kecil menyambut kedatangan Dario. Dario merunduk menyambut putrinya lalu mengayunkannya ke udara.

"Gadis kecilku yang cantik, daddy merindukanmu." Dario berhenti mengayun, memberi ciuman di pipi putrinya.

"Adel lindu daddy." sahut putrinya yang masih bicara cadel saat mengucapkan huruf R

Hahaha... ucapan itu membuat Dario tertawa. "Rindu, sayang." Dario membenarkan ucapan putrinya.

"Dimana mommy-mu, princess Adeline?" Tanya Dario pada putrinya yang berada dalam gendongannya.

"Mommy di taman." sahut gadis kecil itu.

Dario menurunkan Adeline, menggandeng tangan mungil itu berjalan menuju taman. Putri yang awalnya tidak diinginkan Dario sekarang menjadi putri kesayangannya. Adeline Daniella Blanco, nama itu yang akhirnya di setujui oleh Dario dan Hanna setelah melewati perdebatan sengit diantara keduanya. Hanya karena nama untuk bayi mereka Dario tidak mau mengalah. Dia ngotot ingin memberikan nama Adeline yang merupakan nama ibunya di pakai untuk bayi mereka. Sedangkan Hanna mempunyai nama sendiri untuk bayinya. Akhirnya gabungan dari nama yang Dario inginkan dan nama yang Hanna pilih itulah menjadi nama bayi mereka Adeline Daniella Blanco.

"Mommy... daddy pulang." teriak Adel.

"Mommy tidak tuli, Adel sayang. Jangan suka meniru daddy-mu yang suka berteriak." tegur Hanna pada putrinya. Tahu di marahi mommy-nya Adel terlihat cemberut.

"Jangan memarahi Adel yang masih kecil, sayang. Biarkan saja dia mengekspresikan diri."

"Dario! Kau itu selalu memanjakan putrinya."

"Sudahlah sayang. Tiga hari tidak bertemu, aku merindukanmu bukan untuk berdebat denganmu." Dario memberikan kecupan di bibir Hanna. "Kau tidak merindukanku."

"Tentu saja aku merindukanmu, suamiku sayang." sahut Hanna. Dia melingkari leher Dario, membalas dengan memberi kecupan pada suaminya.

"Mommy! Jangan cium daddy Adel." Protes Adel dengan wajah cemberut.

Dario tertawa, dia mengacak rambut putrinya. Hanna tersenyum melihat putrinya yang selalu cemburu melihatnya.

"Dan bagaimana kabar dedek bayi." Dario mengelus perut Hanna yang membuncit.

"Dedek bayi baik-baik saja, daddy." sahut Hanna dengan nada bicara seperti anak kecil.

Dario menunduk mencium perut buncit Hanna. "Hallo sayang. Daddy sudah pulang, daddy merindukanmu." Dario berkata pada bayi dalam kandungan Hanna.

I'm Not Sex Machine For You ( RE-POST )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang