Part 3

82 17 4
                                    

(Name) menunggu Kise di depan kafe yang sudah mereka sepakati sebelumnya.Entah mengapa (Name) jadi agak gugup jika menyadari kenyataan bahwa ia akan pergi bersama seorang Kise Ryouta.

"(Name)cchi!!",seru Kise berlari mendekati (Name) dengan ceria.

"Ah,Kise-kun".

"(Name)cchi,maaf jika membuatmu menunggu lama,habisnya aku jalan kaki dari rumah sampai kesini ssu~",Kise mengeluarkan ekspresi yang agak berlebihan."Tapi,tidak apa-apa! Ayo,(Name)cchi! Aku ingin segera menanam bunga matahari ssu~".

(Name) tersenyum kecil kemudian berjalan mengikuti langkah Kise menuju ke rumah Kise tentunya.

"Ne,(Name)cchi~".

"Ya?",(Name) menatap Kise yang baru saja menyebut namanya.

"Apa Kasamatsu-senpai tidak cemburu kalau kau pergi berdua denganku ssu?",tanya Kise.

(Name) agak terkejut,ia tidak menyangka kalau Kise benar-benar menganggap kalau ia memiliki hubungan dengan Kasamatsu.

"K-kise-kun,bukankah aku sudah p-pernah mengatakannya padamu kalau aku dan Kasamatsu-kun itu adalah teman sejak SMP?",kata (Name) sedikit terbata-bata.

"Tapi,kayaknya sih bukan cuma sebatas teman saja",ucap Kise tanpa dosa."Ya sudahlah,lupakan saja".

(Name) tidak merespon,gadis itu hanya menundukkan kepalanya.Entah mengapa atmosfer diantara mereka terasa agak canggung.

"A-apa rumah Kise-kun masih jauh?",tanya (Name) mencoba mengubah suasana.

"Mm...sedikit lagi sampai kok,(Name)cchi",Kise tersenyum kearah (Name) yang berjalan di dekatnya.

Mereka berdua kini berdiri di depan rumah yang cukup besar,ya tidak salah lagi jika itu adalah rumah Kise.

"Nah,(Name)cchi selamat datang di rumahku~",sambut Kise kemudian menarik (Name) memasuki rumahnya.

(Name) hanya tersenyum kecil dan mengikuti Kise.

"Kise-kun,rumahmu kok sepi?",tanya (Name).

"Oh,keluargaku ini adalah tipe keluarga yang sibuk,jadi ya jarang dirumah ssu.(Name)cchi,duduklah,aku akan membuatkan mu jus jeruk",jelas Kise mempersilahkan (Name) duduk di kursi meja makan rumahnya,entah mengapa Kise malah mengajaknya kemari.

Sambil menunggu Kise,(Name) memperhatikan interior rumah Kise yang identik dengan warna kuning dan oranye ini.(Name) agak heran,apa keluarganya Kise itu maniak warna kuning? Tentu saja,(Name) tidak berani beranggapan seperti itu.

Mata (Name) menangkap beberapa ornamen bunga matahari di dinding dapur rumah Kise dan juga lukisan bunga matahari di dekat ruang keluarga.

"Ah,maaf menunggu (Name)cchi",kata Kise kemudian meletakkan 2 buah gelas kosong dan sebuah teko kaca berisi jus jeruk.

"Aku jadi merepotkan mu ya,Kise-kun",kata (Name).

"Tidak apa-apa,lagipula kau ini kan tamu dirumahku ssu",kata Kise tersenyum.

Lagi-lagi senyum itu membuat (Name) jadi agak gugup,padahal mereka belum lama kenal tapi sudah sedekat ini.

"Silahkan diminum,(Name)cchi",Kise menuangkan jus jeruk ke dalam 2 gelas kosong tersebut.

"Terimakasih,Kise-kun",(Name) kemudian meminum jus tersebut.

"Bagaimana rasanya? Enak?",tanya Kise.

(Name) mengangguk sembari memberikan senyum manisnya pada pemuda berambut kuning itu.

"Nah,(Name)cchi ayo kita tanam benihnya",ajak Kise yang sudah menyiapkan benih bunga matahari yang ia dapatkan dari (Name) waktu itu.

(Name) kemudian mengikuti Kise menuju ke taman di samping rumah Kise.

"Aku sudah menyiapkan media tanam di taman",kata Kise.

"Kise-kun memang sangat ingin menanam bunga matahari,ya?",ucap (Name).

"Hahaha...iya ssu~".

Di taman samping rumah Kise,terdapat banyak bunga mawar yang berwarna-warni dan juga sebuah pohon bunga sakura.

"Wah,banyak sekali mawar nya",kata (Name) takjub.

"(Name)cchi menyukai nya?",tanya Kise antusias melihat ekspresi takjub (Name).

"Tentu saja,aku sangat menyukai bunga~".

"Yosh! Sekarang ayo kita tanam bunga matahari nya ssu~!",seru Kise kemudian berjongkok di depan beberapa pot dan sepetak tanah kecil yang sudah diisi media tanam."Tinggal ditanam saja kan,(Name)cchi?".

(Name) ikut berjongkok disamping Kise.Ia memeriksa pot dan sepetak tanah tersebut."Hm,sudah bisa ditanam kok! Dan Kise-kun ingin menanam nya di pot dan juga di sepetak tanah ini?".

"Ya,benar sekali ssu",Kise kemudian membuka bungkusan berisi benih bunga matahari.

(Name) mengambil dua buah benih bunga matahari dan menanam nya di dalam sebuah pot.Kemudian ia mengambil penyiram tanaman kemudian menyiram nya.
Kise pun meniru apa yang dilakukan oleh (Name),yah meskipun kinerja Kise tak sebagus (Name).

"Huhh...ternyata susah juga ya ssu",keluh Kise karena hasil tanamannya tidak sebagus hasil tanaman (Name).

"Ahahaha,kau terlalu banyak menyiramkan air dan kurang dalam menanam nya,Kise-kun",kata (Name) kemudian mencontoh kan dengan benar cara menanam bunga matahari.

Mereka berdua kemudian menanam sisa benih yang ada di petak tanah yang kosong tadi.

"Akhirnya selesai juga ssu",kata Kise setelah ia dan (Name) menyelesaikan pekerjaan mereka.

"Setelah satu minggu akan mulai tumbuh,usahakan untuk selalu terkena sinar matahari",kata (Name)."Kemudian jika sudah berumur 1 bulan lebih,kau hanya perlu menyiram nya 1 sampai 2 kali seminggu".

"Aku mengerti,(Name)cchi. Arigatou ne~~",ujar Kise tersenyum,kemudian Kise bangkit dari posisi nya dan mencuci tangan nya di keran air taman rumah nya.

"(Name)cchi,sini cuci tanganmu",panggil Kise.

"Ah,iya",(Name) pun berjalan kearah keran air tempat Kise mencuci tangan.

"(Name)cchi setelah ini mau kuantar pulang atau tidak?",tawar Kise.

"Tidak perlu,aku merasa telah merepotkan mu,Kise-kun",kata (Name) menolak tawaran Kise.

"Oh begitu ya,kalau begitu kuantar sampai depan kafe ya?".

(Name) hanya mengangguk.

Singkat cerita,Kise mengantar (Name) sampai ke depan kafe yang tadi.

"Terimakasih banyak ya,(Name)cchi",ujar Kise.

"Iya,sama-sama.Lagipula aku senang membantumu dan aku juga sangat menyukai bunga matahari",(Name) tersenyum manis.

"Kalau begitu aku akan memberitahumu jika bunga nya sudah mekar".

"Terimakasih,Kise-kun.Aku sangat senang jika saat itu tiba,kalau begitu aku duluan ya,sekali lagi terimakasih",(Name) pun melangkahkan kakinya beranjak dari hadapan Kise.

"Sampai jumpa,(Name)cchi",Kise menatap gadis berambut (hair colour) itu dengan senyuman tipis terukir di bibirnya."Entah mengapa,ketika aku melihat (Name)cchi...aku merasa telah lama mengenalnya,padahal kami belum lama mengenal.Aku...aku ingin melindungi senyuman (Name)cchi dengan bunga matahari~".

__________________________________

Alooo para readers ku tercinta~~...
Saia sempat patah semangat buat nulis book yang ini,karena banyak kendala yaitu tugas(maklumlah anak SMK) dan writer block...tp saia telah mendapatkan ide setelah seharian main game(katanya udah insyaf?)...Tapi karena didorong atas semangat dan juga inspirasi dari game(padahal game nya sama alur cerita gk nyambung) saia jadi kembali meneruskan nya~

Tp yah reader sekalian bisa meninggalkan jejak berupa vote atau comment,saia mah apah atuh~~

Thanks for read 😊😊😊

SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang