Hari ini sama saja dengan kemarin. Wajah-wajah yang kutemui setiap hari, sama saja. Daun-daun yang berguguran termasuk pohon tumbang karena angin yang semakin mengamuk, sama saja. Jalan yang kulewati, sama saja. Hidup yang penuh kebosanan. Melakukan rutinitas yang sama setiap harinya. Bertatap muka dengan ponsel, berharap ada teman yang sebenarnya. Bertatap muka dengan hiruk pikuk kota, berharap sesuatu hal yang mengejutkan terjadi. Bukankah hidup penuh dengan kejutan? Begitu kan kata orang? Tapi mengapa hidupku begitu hambar?
"Hallo, iya, Pik. Sebentar lagi gue kesana. Masih having lunch di food court. Sendirian lah kan gue jomblo. Iya." Namanya Upik. Rekan kerja sekaligus sahabat dari jaman orang tua kita masih proses membuat anak. 25 tahun hidup, 20 tahun terlewati selalu bersama dia. Kalau aku bilang hidupku hambar, mungkin dia seorang yang masih bisa aku syukuri nikmatnya tersenyum dan tertawa. Dan disinilah aku, makan siang sendirian di food court Lippo, cuma ada satu teman setia yang bahkan ke kamar mandi pun juga ikut. Handphone. Orang jaman sekarang memang bertambah gila, berteman dengan benda mati? Mereka suka tertawa sendiri hanya dengan menatap layar. Aku bingung sendiri apakah harus menjudge selera humor mereka tinggi atau rendah banget. Tapi ya gitulah, kemajuan teknologi memang diciptakan untuk memudahkan manusia. Termasuk memudahkan kita untuk merasakan kebersamaan padahal lagi sendirian, cuma gara-gara chatting grup di WhatsApp. Boleh sebut merek nggak sih?
Makan favoritku adalah mie, bagiku mie itu appetizer, main course, sekaligus snack time. Walaupun sudah 20 tahun makan, tapi tidak ada kata bosan untuk menggambarkan makanan yang satu ini. Dari mulai yang gepeng, yang keriting, yang tipis banget macam jajangmyeon, sampai yang bentuknya perfect banget kayak spagetthi, these are all perfect to complete my time. Kalau dessert favoritku adalah es krim. Aku suka strawberry cheese, matcha green tea, black sakuranya Sour Sally (boleh sebut merek nggak sih?), vanilla chips, sampai rasa kopi.
Bagiku es krim itu obatnya bad mood. Untuk orang yang mudah gendut, es krim mungkin adalah salah satu dessert yang sangat dihindari. Tapi buat aku yang susah gendut, anytime anywhere no problem, asalkan ada uang. Selain es krim, aku suka sekali yogurt. Favoritku adalah rasa strawberry. Kalau minuman, yang penting jangan soda. Aku suka mie instan dan kopi, tapi lagi menjauhi makanan-makanan perangsang penyakit. Ada yang nanyain nggak sih? Hahaha.. Udahlah, mungkin aku memang sudah gila.
Hari ini aku memilih mie goreng Jawa porsi besar langgananku dan es jeruk. Tidak ada makanan mahal termasuk untuk pegawai Bank sepertiku. Aku bekerja sudah 3,5 tahun. Aku membuat jadwal kapan akan makan mahal, kapan akan makan makanan favoritku, dan membayar per bulan untukchatering makanan sehari-hariku, kecuali weekend. Bukannya aku tidak bisa memasak, hanya tidak ada waktu. Dan aku tidak bisa terus-terusan makan di luar. Harga makanan di Malang tidak begitu murah dan sehat. Kebetulan teman kampusku mempunyai usaha chatering makanan sehat yang harganya ekonomis, jadi aku memutuskan memesan padanya.
"Alice?" Mendengar namaku dipanggil, aku menoleh ke arah suara tersebut. Seseorang yang ku kenal berdiri tegak di belakangku dengan senyuman terlukis di wajahnya.
Damar?
Aku mengenalnya sebagai mantan pacarku sewaktu SMA. Kami putus karena dia memutuskan untuk kuliah di luar negeri. Aku tidak sanggup menjalani hubungan jarak jauh walaupun dia sudah meyakinkanku berkali-kali kalau semua akan baik-baik saja. Kupikir aku baik-baik saja setelah putus dengannya. Tapi nyatanya tidak. Kami tetap menjalin hubungan tanpa status berpacaran yang sempat kami jalani 2 tahun. Kenyataannya tetap menyakitkan bahwa aku berusaha baik-baik saja setelah kami putus. Agak menyiksa. Tapi aku tidak tahu bagaimana perasaannya karena dia tidak pernah jujur padaku. Terakhir kondisi kami berdua yang kutahu adalah aku baru saja putus dari mantan pacarku yang berselingkuh 5 bulan yang lalu. Sementara dia masih menjalin hubungan dengan seorang wanita Indonesia asli yang satu kampus dengannya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelana Untukku
Romance"Aku jamin, semua cerita ini akan berakhir bahagia. Kita semua pasti bisa tersenyum. Aku, Damar, kamu, bahkan Lucy. Kita pasti menemukan akhir yang bahagia. Jadi untuk sementara ini, jangan banyak mengeluh karena terluka." Katanya. Aku mengangguk la...