SPY : Calling

90 7 0
                                    


  [A]lexandra mengalihkan perhatiannya sejenak dari buku pelajaran tebal yang tengah diamatinya. Suara pintu kelas yang terbuka secara tiba-tiba memang berhasil mengalihkan perhatian seluruh isi penghuni kelas tanpa terkecuali.

  Seorang wanita bersurai kecoklatan ikal sepundak nampak memperhatikan seisi ruangan kelas yang bersih selama sesaat, tatapannya sejenak terkunci pada iris biru jernih Alexandra yang tengah memandanginya lekat.

  Wanita itu mengalihkan pandangannya kembali ke arah guru Biologi, Nalendra Whiteling.

  "Maaf mengangangu jam pelajaranmu, Nale. Tapi aku membutuhkan Miss Alexandra Sangster untuk ikut keruanganku sekarang," kata wanita tersebut dengan penuh perhatian.

  Belasan pasang mata langsung mengalihkan perhatiannya kearah Alexandra yang tengah termangu bingung dengan penasaran. Ada masalah apakah gerangan yang membuat gadis cerdas seperti Alexandra dipanggil langsung oleh Ketua Bimbingan Konseling?

  "Miss Sangster, bisa ikut denganku sekarang?" suara Andria Whelington berhasil memecah keheningan di ruangan kelas yang sepi.

  Alexandra menahan nafas sejenak seraya mengangguk. Jantungnya berdegub kencang. Dia tidak merasa membuat kesalahan apapun selama bersekolah di CSS, prilakunya bisa dikatakan disiplin dan patuh oleh peraturan.

  Ia bangkit dari posisi duduknya dan berjalan menghampiri Andria yang tengah berdiri kaku di samping pintu, menunggunya.

  Andria melempar senyuman tipis ke arah Alexandra. "Tenang saja. Kau tidak membuat kesalahan apapun. Aku hanya perlu berbicara denganmu sebentar," kata Andria disertai senyuman tipis, menetralisir rasa gugup Alexandra.

  Alexandra mengangguk pelan tanpa banyak berkomentar. Ia berjalan mengikuti Andria hingga mencapai lantai empat gedung sekolahnya. Pemandangan pertama yang menyambutnya di dalam ruang Ketua BK adalah dua gadis yang nampak familiar di hadapannya.

  Ia menggerjab tidak percaya. Salah satunya adalah Emma, yang tentu balas memandanginya dengan tatapan heran. Disebelahnya berdiri gadis latin bersurai hitam kecoklatan panjang sepunggung, dan paras yang manis.

  "Perhatian sebentar." Suara Andria memecah keheningan yang menyelimuti ruangan Ketua BK.

  Alexandra mengalihkan pandangannya ke arah Andria dan ikut duduk di kursi kosong yang menghadap langsung ke meja kantor ruang Ketua BK disamping Emma.

  "Maaf menganggu waktu kalian, sebelumnya. Tetapi ada hal penting yang harus segera kubicarakan secepat mungkin dengan kalian. Kali ini, aku mewakili Kepala Sekolah dalam berbicara.

  Kepala Sekolah?

  "Hasil tes kecakapan khusus kalian beberapa hari sebelum masuk CSS benar-benar nyaris sempurna. Miss Arlington memiliki otak cerdas dengan IQ yang nyaris saja sempurna, Miss Hudson pandai dalam berbicara di depan umum dengan kemampuan Akting dan alibi yang baik, sedangkan Miss Sangster memiliki ilmu beladiri dan penembakkan yang khusus daripada murid lainnya.

  "Setelah menjalankan rapat, kami sepakat jika kalian dan dua puluh murid lainnya akan mendapat pelatihan khusus dengan masing-masing Agen kelas atas," jelas Andria panjang lebar.

"Apakah ini adalah semacam program baru?" tanya Emma penasaran.

  Andira mengangguk. "Ya, bisa dikatakan seperti itu. Program ini baru saja dibentuk dua bulan yang lalu, dan peresmiannya badu saja terlaksana pekan kemarin. Program ini bertujuan untuk menyaring puluhan murid CSS yang memiliki bakat dan kemampuan yang melebihi murid-murid disini pada umumnya, kemudian kami masukkan pada daftar calon peserta khusus program 'First Agent' tanpa melakukan tes terlebih dahulu.

  "Untuk murid-murid CSS lain yang berminat untuk menjadi bagian dari program ini, mereka bisa mengikuti tes yang akan dilangsungkan dua pekan lagi. Bisa dimengerti?" terangnya rinci.

  "Lalu apa yang harus kami lakukan setelah terdaftar menjadi anggota resmi program 'New Agent' ini?" tanya Selena Hudson.

  "Anggota yang sudah resmi terdaftar ajan di migrasikan ke sebuah Asrama kelas satu di Washington DC. Anggota program 'New Agent' juga akan dilatih oleh Agen kelas satu. Mereka akan mendapatkan perlakuan yang lebih khusus daripada murid-murid yang lain. Bagaimana, apakah kalian berminat?"[]

 

 

 

SPYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang