[A]lexandra terkesiap bangun dari tidur nyenyaknya. Ia mengerang pelan seraya menatap jam dinding. Sekarang, masih menunjukkan pukul setengah enam, yang menurutnya masih terlalu pagi.Alexandra masih butuh tidur. Semalam, ia tetap membiarkan kelopak matanya terbuka lebar sampai pukul setengah dua belas malam untuk menyelesaikan buku fiksi bacaannya.
Alexandra berdecak kesal, seraya bangkit dari ranjang.[]
Scarlett Romanova menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangannya dengan heran. Batas waktu yang telah disepakati untuk bersiap-siao bagi Agen baru sudah lewat lebih dari lima menit.
Scarlett beralih menatap Dakota Whitney di sampingnya sambil mengeryit, "kenapa mereka lama sekali?"
Dakota mendesah pelan. "Aku tidak tahu. Seharusnya mereka sudah sampai disini lima menit yang lalu, bahkan hanya beberapa yang baru datang," jawab Dakota gusar.
"Pemalas. Aku yang akan membangunkannya sendiri," gerutu Scarlett pelan.
"Tidak perlu. Mereka sudah datang," cegah Dakota sambil menunjuk kerumunan remaja dengan dagunya.
Scarlett mengalihkan pandangannya. Ia memandangi satu per satu remaja yang memasuki ruang pelatihan dengan tertib. Sebelum mereka memasuki ruangan pelatihan, terlebih dahulu para Agen baru di wajibkan untuk mengisi absen di buku absensi khusus yang terletak di atas meja sebelah pintu geser otomatis di dalam ruang pelatihan.
"PEMALAS! CEPAT MEMBUAT BARISAN!" Agen Anastasia Lewis berteriak dengan lantangnya melalui pengeras suara.
Dengan panik, mereka mulai membuat barisan. Anastasia melotot begitu mengetahui betapa abnormalnya barisan yang mereka buat.
Disana hanya terdapat dua barisan yang panjangnya hampir mencapai meja absensi, dengan barisan yang tercampur.
"BUKAN SEPERTI ITU! BUAT DELAPAN BARISAN. SETIAP BARISAN TERDIRI DARI LIMA ORANG. DAN TIDAK BOLEH TERCAMPUR!" serunya garang.
Dengan terburu-buru, mereka mematuhi perkataan Anastasia. Terlebih lagi, sebagian merasa ngeri melihat muka Anastasia yang luar biasa garangnya.
Setelah terbentuk delapan barisan dengan rapi, Anastasia menyerahkan pengeras suaranya kepada Cyntia.
"Baiklah, selamat pagi semuanya! Apakah kalian bersemangat untuk memulai latihan pertama kalian pagi ini?" tegur Cyntia ramah.
Sebagian besar menjawab 'ya' dengan agak ogah-ogahan, sisanya menjawab 'ya' dengan perasaan antusias dan bersemangat.
"Baiklah, sebelum pelatihan dimulai, aku akan menjelaskan tata peraturan yang harus di patuhi sampai kalian melewati masa Training dan dilantik secara resmi oleh ketua Divisi," Cyntia berdehem sekali.
"Pertama, kalian harus tiba di ruang pelatihan utama pukul enam pagi tepat. Bagi Agen yang telat, akan mendapat hukuman khusus yang diberikan oleh Agen pelatihnya selama ia menjalani masa Training. Kedua, kalian akan mendapat jadwal khusus mengenai apa yang akan dipelajari setiap harinya. Kalian akan mempelajari banyak hal yang berbeda-beda, dan lokasinya pun akan berbeda-beda sesuai jadwal yang ada."
"Ketiga, jangan membolos tanpa alasan. Setiap Agen baru mendapat 150 poin selama masa Training berjalan sampai pelantikan. Apabila poin tersebit habis sebelum hari pelantikan, maka kalian akan di drop out dari Divisi Khusus CIA."
"Keempat, tidak boleh memakai riasan yang terlalu berlebihan selama latihan. Make up yang di perbolehkan hanyalah bedak dan lipstick, tidak lebih dari itu. Apakah kalian mengerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SPY
AdventureMenjadi Agen Rahasia merupakan impian Alexandra Sansgter selama bertahun-tahun. Siapa sangka, impian yang selama ini dianggapnya sebagai angan-angan kosong dapat terwujudkan ketika ia menginjak kelas satu SMA. Ini adalah kisahnya. Kisah seorang Alex...