Tak pernah berbau, tapi rasa itu nyata.
Ada, bahkan sangat menyiksa.
Aku merasakannya ; bangkai rindu.Kita pernah bernyanyi
Menciptakan lagu tentang kisah ini
Kisah sejuta tawa, dengan asam manis juga pahit sebagai liriknyaKau pernah membuat kopi
Dengan resep yang kau campur sendiri
Tak ada gula, bahkan kopi yang kau buat, sangat pekat serupa kisah ini.Aku memujamu
Bahkan, kau mampu menjadi apa yang kau mau.
Sedang aku.?
Aku hanya bisa, menghabiskan kopi yang kau hidangkan di tiap pagi atau malam hari.Sangat merepotkan kan.?
Mungkin karena itu kau pergi menjauh
Kau hanya menitipkan rindu
Yang masih aku jaga dengan utuh
Hingga kini, biarpun kita tak bersama lagi.Banyak yang aku rindukan
Dari mulai pagi yang di balut dengan senyuman
Siang yang kadang kau harus rela mengantarkan makanan
Dan Malam, yang mengharuskan kau untuk ikut begadangAku rindu semuanya
Rindu akan hati yang kini telah tiada
Rindu akan masa dimana kita bercerita hingga salah diantara kita harus berjagaAku rindu semuanya.
Biarpun rindu kian membusuk
Menusuk hati untuk rela melupa
Semua bangkai kenangan kita
Tapi Aku masih menjaganya
Rapih, dibalut doa yang selalu aku panjatkan di tiap malam, saat rindu datang mengetuk isi hati, yang penuh dengan bangkai kenangan ; tantangmu.Bangkai kenangan
Hanya mengenang sebuah kisah.
Dan bercerita akan hal dimana dulu aku pernah bahagia; bersamamu.Created by : Jamal Sheilagank
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Dan Rindu
Poetrysajak tentang rindu yang kian membusuk, tentang kisah yang kandas dan tentang sisi indah yang memang hanya dia lah yang memilikinya. Sajak hujan dan rindu.