Terasa rancu ketika rasaku di ubah menjadi sepenggal kalimat.
Karena aku tak pandai mengisyaratkan aksara menjadi sepenggal rasa.Sebait saja aku jabarkan, tapi selebihnya kamu yang mengartikan.
Di prosa akulah hujan yang masih bertemakan hujan dan rindu."Akulah hujan, jika kau tak suka denganku silahkan berteduhlah sementara waktu, biar waktu yang menemanimu.
Sampai aku pergi, meninggalkan kotamu."Akulah hujan ; aku hanya seperti ini, jauh seperti apa yang anda bayangkan, juga jauh seperti apa yang anda fikirkan tentang saya, dalam hayalan anda.
Jika kau tak suka denganku silahkan berteduh sementara waktu ; jika kekurangan ku merugikan dan mempermalukan anda, silahkan cari pengganti, yang lebih, lebih dan lebih dari saya.
Biar waktu yang menemanimu ; aku tak akan memaksa dan aku mempersilahkan anda untuk memulai pencarian.
Sampai aku pergi, meninggalkan kotamu ; sampai kau dapatkan seseorang yang benar kau cari, aku kan pergi, dengan membawa sejuta kenangan, tak akan aku tinggalkan luka, tapi aku hanya meninggalkan sedikit bekas, yang pasti mudah di lupa jika kau bahagia.
** Seperti itu lah, itu hanya sebait.
Bantu koreksi.Created by : Jamal Sheilagank
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Dan Rindu
Poetrysajak tentang rindu yang kian membusuk, tentang kisah yang kandas dan tentang sisi indah yang memang hanya dia lah yang memilikinya. Sajak hujan dan rindu.