Bagian Dua

6.2K 285 7
                                    

"Bunda Rum berangkat dulu." Kata Angrum setengah teriak kepada ibunya yang sedang ada di dapur.

"Sarapannya udah Neng?" Tanya ibunya sambil buru-buru menghampiri anak perempuannya

"Udah Bun, Rum berangkat dulu yah udah siang." Ulang Angrum dan mengambil tangan ibunya untuk bersalaman.

"Iya, di anter mang Asep kan?" Tanya ibunya.

Mang Asep adalah supir tak tetap keluarga Angrum. Dia hanya di butuhkan saat situasi-situasi tertentu. Mang asep adalah tetangga Angrum dan Istri mang Asep adalah bi Ani orang yang membantu ibu Angrum dirumah, karena ibu Angrum punya ketering kecil-kecilan dan akan repot jika ada yang memesan banyak.

"Iya Bun, tadinya mau naik angkot aja, cuman udah agak siang." Kata Angrum

"Yaudah gih sana berangkat." Ujar ibunya

"Iya Bun."

"Hati-hati Neng" kata ibunya dan Angrum menoleh kebelakang tersenyum mengacungkan kedua jempol tangannya.

***

Angrum cepat turun dari mobil dan segera berlari setelah berpamitan dengan mang Asep. Angrum menyusuri koridor dengan berjalan cepat menuju kelas yang berada di lantai dua. Sampai akhirnya Langkah Angrum terhenti saat ke dua wanita yang berseragam ketat dengan rok yang lebih pendek datang tepat di hadapannya.

"Lo anak baru?" Tanya cewe dengan rambut ombrenya sambil berkacak pinggang.

"I-iya, ada apa ya kak?" Tanya Angrum mukanya memucat dan jantungnya berdetak lebih kencang. Dia ketakutan.
Angrum memanggil kak karena dia bisa menebak itu kakak kelasnya.

"Gak ada apa-apa gue mau ngingetin aja, disini posisi Lo adek kelas dan anak baru, jadi gak usah kecentilan sama siapapun." Ucapnya dengan nada sinis lalu pergi begitu saja dengan satu wanita yang dari tadi hanya memandang tajam Angrum.

Angrum hanya diam tidak mengerti dan buru-buru melanjutkan langkahnya menuju kelas.

"Gue salah apa ya?" Ucap Angrum entah bertanya kepada siapa

**

"Hai Angrum" sapa Aluna sesaat setelah Angrum duduk di bangku yang berada di samping Alena

"Hai Lun" jawab Angrum dan tersenyum bukan hanya kepada Aluna tapi juga kepada Alena dan Adelia.

"Lo kenapa?" Tanya Alena

"Hemh? Kenapa apanya?" Tanya Angrum

"Enggak si, keliatan agak pucet aja wajah Lo." Kata Alena

"Lo sakit Rum?" Tanya Adelia

"Ih, enggak gue sehat." Jawab Angrum

"Tapi Lo pucet Rum." Lanjut Adelia

"Lo belum makan?" Tanya Aluna

"Udah ko" jawab Angrum

"Terus muka Lo kenapa pucet gitu?" Tanya Alena

"Masa sih? Dingin aja gue." Elak Angrum

" Naik motor Lo ke sekolah?" Tanya Adelia

"Iya ojeg." Jawab Angrum terpaksa berbohong dia tidak mau sahabatnya bertanya lebih lanjut dan mengetahui apa yang terjadi dikoridor sebelum dia masuk ke kelas.

"Emh pantes, biasanya tuh kalau naik motor wajah ke terpa angin emang bikin muka pucet, tapi gak bakalan lama juga si." Kata Aluna

"Eh hari ini ada ulangan bahasa Indonesia kan?" Tanya Angrum mengalihkan topik pembicaraan

SkenArio [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang