Bagian Sembilan Belas

2.5K 139 5
                                    

Arfan membukakan pintu mobilnya untuk Angrum.

"So, sosweet" kata Angrum

"Yaelah ini sosweet banget kali Rum"

Angrum hanya diam dan masuk terlebih dahulu ke mall yang ditujunya.

Angrum berjalan didepan Arfan melihat-lihat sekelilingnya dia mengingat sesuatu. Kacamata. Ya Angrum mengingat kacamata yang menurutnya lucu saat itu, dia segera berjalan cepat menuju tempat kacamata itu. Arfan yang kebingungan ikut menyusul Angrum yang berjalan cepat.

"Kenapa si harus cepet-cepet gitu?"

"Yaaah, Ar kacamatanya gak ada"

"Yaelah, namanya juga barang ya kalau gak Lo ambil duluan ya di ambil orang. Kaya Lo"

"Ko kaya gue"

"Ya iya kalau Lo gak gue ambil duluan pasti di ambil Alwi lah"

"Apaan si"

"Tapi iya kan?"

"Emang Alwi suka juga ke gue?"

"Iya"

"So tau"

"Gak percaya dia."

"Aaaah gimana dong kacamatanya gak ada Ar, pengen kacamata itu, ah"

"Yaelah BT lagi kan dia"

"Ar pengen kacamata" rengek Angrum

"Kan gak ada sayang"

"Cari dong siapa yang beli"

"Ya kali harus nyari, gimana caranya? Ini mall bukan kita aja yang kesini"

"Ah pokonya harus dicari"

"Iya terus gimana caranya, coba kasih tau ke gue"

"Ke petugas kek cek kin CCTV nya" Angrum cemberut

"Hedeuhhhh, bunga aja yah, bunga dandelion deh yuk aku beliin"

"Gak mau, pengen kacamata"

"Makan aja yah"

"Gak mau!" Tegas Angrum

"Lolipop deh lolipop"

"Gak mau!"

"Lolipop nya dua"

"Gak mau!"

"Tambah coklat deh" Angrum diam cemberut.

"Tambah ice cream" Angrum masih diam dengan raut wajah yang sama

"Tambah bunga mawar yang masih ada durinya satu tangkai, tambah milk shake strawbery nya satu , mau?" Tawar Arfan. Angrum masih diam tapi mulai menatap Arfan. "Ya Allah itu udah banyak banget tau Rum, bunga dandelion sama Mawar, ice cream, milk shake, coklat, lolipop dua, makan. Masa kurang banyak, beli itu aja yah?" Tawar Arfan

" iya" Angrum tersenyum dan menggandeng tangan Arfan dan Arfan hanya menahan tawa sambil geleng-geleng kepala.

Kalau gue gak sayang udah gue dorong Lo dari lantai lima Rum. Batin Arfan

"Tambah ciuman gak?"tanya Arfan

"Nanti aja kalau khilaf" jawab Angrum tersenyum

"Whahaha"

Bidadari aneh. Batin Arfan

Arfan berjalan disamping Angrum. Angrum tidak biasa digandeng ditempat umum. Dia lebih suka menggandeng.

"Langsung pulang aja yah, udah sore" kata Arfan

"Yaaah masih mau main" Jawab Angrum lalu melepaskan kuluman permen lollipopnya satu tangannya memegang satu tangkai bunga mawar yang masih berduri. Selain dandelion Angrum juga suka bunga mawar tapi harus yang masih berduri.

SkenArio [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang