Empat

75 11 8
                                    

- Happy Reading -

- Melody -

Bel istirahat telah berbunyi. Semua siswa bersorak dalam hati, karena moodboster mereka telah datang. Siswa siswi berlomba-lomba ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong. Tetapi tidak untuk Melody, dia masih duduk di kursinya yang berada dipaling belakang dan paling pojok sambil membaca komik kesayangannya.

Melody merasa kepalanya berputar-putar dan seperti ada yang menimpa kepalanya. Ia memegangi kepalanya sambil merogoh sesuatu di dalam tasnya. Empat macam obat-obatan yang saat ini sedang di pegang nya, lalu ia meminum obat itu.

Sementara itu, Melody tidak menyadari seseorang yang sedang memperhatikannya sejak tadi.

"Apa itu?". Tanya Atha yang sudah berdiri di depan meja Melody.

Cekatan. Melody kaget luar biasa, tetapi ia masih bisa menyembunyikan keterkejutannya.

"Bukan urusan lo," Jawab Melody telak.

"Lo sakit? Lo sakit apa?," Tanya Atha cemas dan penuh perhatian.

"Sejak kapan lo sok peduli kayak gini? Bukannya lo bisa cuma menghina keburukan orang lain aja?"

Atha terdiam. Ia mencerna semua kata-kata yang dilontarkan Melody.

Melody meninggalkan Atha yang terdiam mematung di tempatnya. Tak terlalu jauh dari tempat Atha berdiri Melody menghentikan langkahnya dan mengatakan sesuatu sebelum pergi meninggalkan Atha lagi.

"Dan gue ingetin sama lo, ga usah urusin urusan gue!" Ujar Melody mengancam.

Setelah terdiam cukup lama, Atha kembali tersadar. Ia mencoba mencerna kejadian beberapa detik lalu. Sebuah ide terlintas dibenaknya.

Atha membuka tas Melody dan menemukan beberapa macam obat. Atha mengambil satu butir dari masing-masing obat tadi. Ia berniat menanyai hal itu kepada pamannya yang merupakan salah satu dokter di salah satu rumah sakit di Jakarta.

Lo sebenernya sakit apa sih Mel?  Gumamnya dalam hati.

- Melody -
 
Disinilah Melody berdiri sekarang, di rooftop sekolah. Tempat yang paling indah dan paling tenang. Karena disana Melody dapat menghirup udara bebas dengan tenang dan angin yang berhembus tiada jeda.

Derapan langkah kaki terdengar samar-samar dari arah belakang. Melody mencoba mengabaikan itu semua. Tetapi langkah kaki itu semakin mendekat, melody memutar tubuhnya dan menemukan Atha sudah berada di depannya.

"Hai," sapa Atha dengan senyum merekah di wajahnya.

Melody menghela nafas gusar.
"Mau lo itu apa sih?"

"Mau gue ya? Hmm" Atha memainkan jari telunjuknya di atas bibirnya.

"Gimana kalau kita kenalan," sambungnya. "kan kita belum kenalan walaupun kita sekelas,"

"Tapi ada syaratnya," tantang Melody.

"Apa?"

"Lo ga boleh ikutin gue lagi dan ngurusin hidup gue,"

"Oke, tapi lo harus jawab semua pertanyaan gue, janji dan harus konsekuen," Tantang Atha sambil mengangkat jari telunjuknya.

"Oke, i Promise,"

"Sip, kita mulai aja kenalannya,"

"Oke kenalin nama gue Adhyastha Prasraya Mahanipuna panggilan Atha dipanggil sayang juga boleh, anak 11 ipa 4, rajin, pinter, baik dan suka menabung."

"Sekarang giliran Melody, kepada Melody dipersilahkan,"

Melody berdecih.

"Nama gue Melody Tifani Putri panggilan Melody, anak kelas 11 ipa 4,"

"Udah itu doang?" Tanya Atha.

"Terus mau apa lagi?"

"Alamat rumah, id line, tanggal lahir, makanan favorite, tempat favorite, benda-benda yang lo suka,"

"Ini kenalan apa mau ngelamar kerja ya? Banyak banget pertanyaannya,"

"Ngelamar jadi suami lo aja boleh ga?" Goda Atha.

"Apa sih," Sinis Melody.

"Jawab, lo udah janji dan janji adalah utang,"

"Oke-oke," Jawab Melody.

"Alamat rumah, di planet bumi,
id line, lo kan udah tau dari Lita,
Tanggal lahir, kepo amat sih jadi orang,
Makanan favorite, apa aja deh asal bisa dimakan dan bikin gue kenyang,
Tempat favorite, my bed,
Benda yang gue suka, light stick, album, poster bias, banyak deh." Jelas Melody.

"Benda apaan tuh? Light stick, album apa faedahnya coba benda gituan?" Tanya Atha.

"Dasar ya kalau cowok kuper emang gini, makanya kalau temenan tuh sama baekhyun oppa, ceye oppa, jihoon oppa, ini temenannya sama kucingnya mbak siti-pedagang kantin sekolah- ga ada gaul-gaulnya sama sekali,"

"Dih, ngapain gua temenan sama oppa-oppa, beda umur men, tar susah lagi komunikasinya biasanyakan oppa-oppa itu pendengarannya kurang,"

"Sembarangan lo, oppa gue ini ganteng ga kayak lo muka aja kek kulit kuaci," jawab Melody sambil melangkah meninggalkan Atha.

"Yahh, gue dibilangin kulit kuaci,
Ehh Mel, tunggu dong,"

- Melody -

a/n : maaf keun author yang lama sekali update ini, jangan lupa tekan bintang di bawah ya, dan tinggalkan juga comment.

Salam
Siska pacar baekhyun 💞

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MELODYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang