38 : Seperti Dulu

101K 7.2K 339
                                    

"Jangan salahkan aku jika aku berhenti. Hati ini sudah terlalu lelah"

🌿🌿🌿🌿

Dimas duduk di tepi kolam renang di rumahnya dengan tatapan kosong. Pikirannya melayang dengan perkataan Vero tadi siang.

Dan kini Dimas tau, bahwa dia selalu membawa luka untuk Resha. Bahkan masalah penyakit saja, Dimas tidak tahu.
Dimas meremas rambutnya. Hatinya hancur saat ini.

"Dimas"

Dimas menoleh dan melihat Angkasa. Ayahnya duduk di sampingnya lalu menepuk pundaknya

"Jangan fikiran tentang Devina. Ayah sudah dapat rekamannya. Kamu harus bersabar untuk sementara waktu"

"Bukan itu Yah"

Angkasa mengeryitkan dahinya. "Lalu apa?"

"Dimas... Dimas menyesal"

"Menyesal karena apa?"

"Menyia-nyiakan yang tulus sama Dimas"

Angkasa menghembuskan nafasnya. "Jangan sampai menyesal Dim. Ayah tau rasanya terlambat jatuh cinta. Dan itu menyakitkan"

"Kamu masih punya waktu untuk memperbaikinya jika kamu mau. Semuanya belum terlambat."

Dimas menunduk. "Sayangnya semuanya udah terlambat Yah. Dia sudah punya pacar baru"

Angkasa tersenyum. "Punya pacar baru artinya dia udah move on sama kamu?"

Dimas terdiam.

"Kalau gadis itu mencintai kamu dengan tulus, akan sulit untuk dia melupakan kamu. Dan sekalipun dia punya pacar baru, bukan berarti dia sudah melupakan kamu. Gadis yang cinta dengan sungguh-sungguh, akan sulit melupakan"

Dimas terpaku cukup lama.

"Lebih baik kamu meminta maaf saja dengan gadis itu. Ayah tau, gadis itu cinta sama kamu tulus" ujar Angkasa.

"Kok Ayah bisa tau?"

"Iya, karna kamu merasa sangat menyesal meninggalkan gadis itu"

Dimas terdiam. Betul kata ayahnya, Dimas memang menyesal. Sangat menyesal.

"Yah, Dimas pamit dulu. Mau pergi ke rumah dia"

Angkasa mengangguk. "Semoga berhasil"

Dimas menyalim tangan Angkasa, lalu berlari kecil meninggalkan Angkasa.

♥♥♥♥

Resha memakan obatnya dengan perlahan. Baru saja gadis itu ingin pergi ke kamarnya, suara bell depan rumahnya berbunyi. Resha melangkahkan kakinya menuju ruang depan.

Resha membuka pintu rumahnya dengan perlahan.

"Selamat Ma--"

Ucapan Resha terhenti melihat orang yang kini berdiri di depannya. Hatinya kembali memanas. Pria itu tak henti membuatnya selalu sakit.

Go Away [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang