41 : Chance

103K 6.8K 93
                                    

Let it hurt, then let it go

💥💥💥

Pagi ini Resha kembali masuk ke sekolah. Resha berangkat bersama Venus. Kedua gadis itu terdiam di dalam mobil, dengan perasaan yang masih sulit mereka pahami.

Resha menatap nanar ke arah jalanan dari jendela mobilnya. Dia harus menguatkan hatinya. Dia harus bisa melupakan Dimas. Bagaimanapun jadinya nanti, dia tidak ingin gagal lagi. Dia harus berubah mulai sekarang.

Sedangkan Venus memikirkan akan perasaan anehnya kepada Kevin. Dan Venus masih saja enggan jujur, jika dia telah jatuh hati dengan Kevin.

"Resha, Venus, sudah sampai"

Ucapan Evi membuyarkan lamunan keduanya.

"Ya udah ma, Resha sekolah dulu" ujar Resha sambil menggendong tasnya.

"Iya"

"Venus juga pamit tan, makasih tumpangannya" ujar Venus sambil menyalim tangan Evi.

"Iya, tante titip Resha ya Ven"

"Siap tan!"

Evi tersenyum. Sedangkan Resha dan Venus sudah keluar. Seketika Evi menghembuskan nafasnya berat. Dia mengambil ponselnya, lalu menelfon seseorang.

"Sudah siapkan? Sekitar dua minggu atau lebih saya akan ke sana untuk perobatan Resha"

"....."

"Baik, jangan sampai Resha tau kalau kita akan membawa dia ke luar negri. Pastikan juga rumah sakit itu bisa menyembuhkan penyakit Resha"

"...."

Evi menutup ponselnya, lalu menatap nanar ke arah sekolahan Resha.

"Maafin mama sayang, tapi ini demi kamu"

💜💜💜💜

Bel masuk di tunda beberapa menit karena guru ada rapat dadakan. Resha memilih duduk di rooftops. Angin sepoi-sepoi menerbangkan anak rambutnya. Gadis itu menikmatinya sambil memejamkan matanya.

"Sha"

Suara itu lagi. Hati seorang Resha selalu saja hancur mendengar suara berat milik Dimas. Mengapa dirinya serapuh ini? Resha menguatkan hatinya.

"Ngapain ke sini?"

Dimas diam. Pria itu tidak menjawab, tetapi Dimas duduk di sebelah Resha. Melihat ke arah langit.

"Maaf Sha"

"Gue tau, sulit buat lo maafin sikap gue selama ini. Tapi lo harus tau satu hal, gue nyesel. Gue pengen lo balik sama gue lagi"

"Kasih gue kepercayaan sekali ini lagi aja Sha, gue mohon"

Air mata di pelupuk mata Resha menggenang, namun gadis itu bersikap biasa saja.

"Sha" panggil Dimas.

Resha diam.

"Sha"

"Gue moho-"

"Udah Dim" sela Resha. Resha membuka matanya, lalu bangkit berdiri.

"Gue gak bisa kasih lo kesempatan lagi,"

Go Away [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang