Jodoh

3.1K 191 12
                                    

Voment kalian sangat membantu saya dalam menulis cerita. Terima kasih....

Ave's Pov

Hari ini pesta pertunangan Mbakyu Raras dan Mas Bayu. Tidak banyak yang hadir hanya keluargaku dan keluarganya Mas Bayu. Sebenarnya aku tak suka dengan cara ini. Andai bisa kabur, aku kabur saja, tetapi mau ke mana. Memang ada mobil di garasi, tetapi ayah orang yang pelit. Kami hanya memiliki tiga kendaraan saja. Satu mobil untuk mengantarkan ayah ke perkebunan. Satu mobil dipakai untuk kami bersama. Satunya lagi minibus untuk kami berlibur. Sepeda motor hanya milik Mas Bagas. Sedangkan aku hanya memiliki sepeda Ontel. Itupun harus Salim yang membuntuti dari belakang.

"Non Ave, kok tidak ke Pendopo utama." Si Salim mengejutkanku yang sedang duduk di taman.

"Bosan aku di sana, Salim," sahutku malas.

"Jangan begitu, Non? Ini acara pertunangannya Mbakyu Raras, Non."

"Ih Salim ini. Aku akan bosan seharian di sini." Aku menggerutu.

"Ayo Salim. Kita naik sepeda saja," bujukku manja.

"Tidak, Non. Nanti Eyang Yaya marah seperti kapan hari itu loh," tegasnya menolak permintaanku.

"Salim ini bikin aku jengkel. Kan Eyang Yaya nggak lihat kita," rajukku sekali lagi.

"Jangan ah Nona. Nanti marah loh Eyang Yaya."

"Dasar Salim penakut," ejekku dengan memajukan bibir sambil melangkah pergi.

"Non ... ,awas ada....." Salim teriak.

"Apa...!" Aku belum melanjutkan kalimatku tiba-tiba saja ada tangan yang menopang tubuhku agar tak jatuh ke kolam.

Kami saling berpandangan. Canggung.

"Maafkan saya, Non Ave. Saya nggak sengaja," ucapnya malu saat ketahuan memegang pinggangku.

Aku langsung berlari. Malu rasanya ada seorang lelaki yang memegang pinggangku walau itu tak disengaja.

*****

"Cah Ayu, ning endi kowe?" tanya Eyang Yaya kepadaku. [ Nona Ayu. Kamu di mana ?]

"Ave di sini, Eyang Yaya," jawabku di teras.

Eyang Yaya selalu memanggilku Cah Ayu. Kata Eyang Yaya susah menyebut namaku.

"Cah Ayu, Eyang mboten priksa sampeyan mau." [ Tadi eyang tidak lihat kamu tadi ]

"Ave ada di taman, Eyang. Bosan Ave di acara itu," kataku takut.

"Mboten kenging mekoten toh Cah Ayu."  [ Tidak boleh seperti itu ]

"Iya Eyang. Maafkan Ave, ya, Eyang."

"Ojo neng di baleni maneh." [ Jangan dilakukan lagi ]

Aku mengangguk.

"Yo wes. Salim ning endi, Cah Ayu?"

"Ada di belakang, Eyang."

"Ayah mau minta tolong sama Salim, Nduk." Suara ayah tiba-tiba ada di belakangku.

"Minta tolong apa ayah?"

"Ambil barang pesanan Eyang Uti di rumah Bude (Tante) Yayuk," kata Ayah sambil duduk di samping Eyang Yaya.

"Ave boleh ikut nggak, Ayah?" Aku merayu ayah.

Ayah diam saja menanggapi permintaanku.

"Ayah boleh, ya. Ave lama nggak bersepeda," rayuku lagi agar didengar.

Nona Kecilku "You Are My Sunshine" ( Pindah Ke Noveltoon )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang