Modus Gita 1

40 3 1
                                    

Tata sudah melupakan kejadian kemarin dan membungkus kejadian itu sebagai kenangan dalam memori.

Hari ini ia datang pagi sekali hanya untuk melihat sang ketua Rohis yang sedang mempersiapkan keperluan mengaji di lapangan basket, ia juga tak lupa mengajak Via untuk menemaninya. Sebelum rencana itu dilakukan, Tata dan via mencari spot tempat duduk yang strategis untuk 'modus' dirasa sudah dapat tempat itu mereka langsung menempatinya dan memulai niat tersebut.

"Vi si Awan mana sih ko belum nongol biasanya udah duduk anteng tuh didepan" omel Tata sambil menunjuk arah panggung beton yang sudah dari dahulu ada.

"Mana gue tau, paling lagi di masjid biasa di ruang rohis cowok" terka Via

"ish, kebiasaan si tu anak bersemedi sukanya gatau apa ada yang nunggu disini " gerutu Tata yang sedang merobek daun kering menjadi potongan potongan kecil yang menjadi hobinya baru baru ini.

"Udah si bentar lagi juga nongol". Ucap Via sambil memainkan Handphonenya
5 menit berlalu akhirnya yang ditunggu tunggu tiba. Ya siapa lagi kalo bukan Awan Naufal.

"Ta itu si Awan tuh" tunjuk Via kepada pintu ruang rohis cowok yang terbuka menampilkan seorang cowok berparas ganteng dan sholeh itu. Tata tersenyum senang karena tidak sia sia ia menunggu lama.

Tata terus memperhatikan seorang Awan yang sedang berjalan hingga dia sampai di panggung tersebut dan mengeluarkan peralatan yang diperlukan untuk mengaji. Tak lama setelah itu terdengar suara rekaman Bang Muzammil Hasbalah yang tengah membaca Al-Quran surat Ar-Rahman, suara Awan hampir mirip dengan bang Muzammil bahkan bisa di katakan kembar kalo diupamakan sebagai anak kembar bahkan tidak bisa dibedakan mana bang muzammil dan Awan.

Kebayang ga sih kalo suaranya seperti itu? Kalian pasti meleleh deh para kaum hawa kalo ga percaya dan belum pernah dengar suara bang muzammil kalian bisa cek di youtube.
Oke balik ke Awan dan Tata. Tata yang merasa super duper senang ia sampai tidak berkedip memandang sang pujaan hati apalagi di tambah suara bang Muzammil yang sedang membaca surat favorite dari cewek tersebut. Serasa lagi di surga yang penuh dengan para kaum Adam yang mempunyai hidung mancung, badan kotak kotak, dan pelukable. Duh itu rasanya...... Ah sudahlah.

"Astagfirullah, ngapain sih mikirin yang begituan" sadar Tata kembali kepada dunia nyata.

"Lo kenapa dah Ta? " heran Via kepada temannya itu.

"Tadi tuh gue ngehayal lagi disurga nah di situ banyak cowo yang badannya kotak kotak, hidung mancung, dan pelukable tau kebayang ga sih nikmatnya mata gue" jelas Tata yang sedang menerawang kembali lamunan tadi.

"ckck... Astagfirullah" nasihat via yang tidak di hiraukan cewek tomboy itu. Tak lama setelah itu terdengarlah suara bel masuk berbunyi dan kegiatan mengaji atau bisa disebut one day two ayat dimulai. Yang hari ini yang mengaji bukanlah Awan melainkan sohibnya yaitu Ocean bersama teman rohisnya yang lain.

•••Skip•••

Povs Awan

Hari ini ia datang ke sekolah pagi karena ia ingin melaksanakan jadwal piketnya. Setelah itu Awan memutuskan untuk pergi ke masjid dan masuk ke ruangan rohis ikhwan untuk membereskan keperluan disana sampai menunggu bel masuk tiba tapi tidak sampai bel masuk berbunyi dikarenakan ia juga mendapatkan jadwal mempersiapkan peralatan mengaji seperti speaker,kabel,mikrofon dan lain lain di panggung beton dekat indoor.

Beres sudah keperluan di masjidnya Awan kembali ke indor untuk mempersiapkan segala keperluan mengaji. Kemudian ia memperdengarkan rekaman suara Bang Muzammil dari handphone yang ia punya ke mikrofon yang sudah di colokan ke tempatnya. Hari ini ia memperdengkan surar Ar-Rahman yang sudah ada karena ia sedang senang dengan surat itu.

'perasaan ada yang ngeliatin gue deh, coba cek dulu ah'

Karena tadi saat ia jalan ada yang terus menatapnya tanpa henti Awan mencari cari orang itu ternyata ada gadis yang ia lihat kemarin pada saat mengaji hari selasa bersama temannya.

"Ngapain ya dia situ? " gumam Awan

"Ngomong sama siapa?" tanya Ocean kepada Awan yang sedang melihat ke ujung indoor pun menengok ke belakang.

"Ah enggak, cuma heran dia kok ngapain ya disitu trus melihat kesini mulu" jawab Awan sambil menunjuk ke arah ujung indoor.

Sean pun melihat melihat arah yang temannya tunjukkan, memang benar ada seseorang eh salah lebih tepatnya 2 orang gadis yang tengah berbincang seru sesekali tertawa.

"Modus kali sama lo kan jarang jarang ada yang berani deketin lo bisa jadi itu caranya supaya dia dilihat sama lo, Wan" Jawab dan tebak Ocean. Awan terlihat bingung mendengar jawaban Ocean. Raut wajah Awan berubah kembali menjadi menganggukan kepalanya sebagai tanda paham.

"Cewek jaman sekarang yang ngejar cowok yaa, jaman emang sudah mau kiamat, makan nya sean perbanyak sholat, zakat, baca quran, shodaqoh jangan ngegambar mulu lo"

"Lah ngapa jadi gue yang kena sih kan tadi lo nanya, hadeuh" ujar Ocean heran karena pasti ujung ujungnya dia juga yang kena PASTI walaupun topik pembicaraannya ga ada sangkut pautnya sama Ocean. Memang aneh mereka berdua.

Di mulmed ada tuh bang muzammil lagi bacain surat Ar-Rahman suaranya Awan mirip kaya gitu lohh....

Di realnya juga ganteng loh.... Bayangin suaranya kaya gitu plus orangnya ganteng gimana si Tata ga kesemsem

The Islamic BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang