"Ketika cinta menemukan jalannya ..."
Alisha datang ke Ruko terlalu cepat, ia menunggu di depan bertopang dagu. Mang Aceng dan Bagus belum menampakkan diri. Bosan. Alisha mendengarkan musik dengan headset yang ia selipkan di balik kerudungnya. Mengalun lagu edcoustic-nya tujuh surga menentramkan hati Alisha untuk terus bertafakur diri, tanpa ia sadari Bagus sudah berada di sampingnya.
Ia memperhatikan Alisha yang memegang handphone tanpa memperdulikan kehadirannya. Penasaran, Bagus menepuk pundak Alisha dengan pelan. Tersadar ada yang menepuknya, Alisha melihat ke arah samping kirinya. Ia sedikit terkejut terlebih posisi mereka sangat berdekatan, Alisha berusaha menenangkan dirinya sebelum kembali bersikap biasa.
"Kamu dengerin apa?" Ucap Bagus menoleh padanya.
"Mp3, bay the way kamu dah datang dari tadi? Kok aku ngga ngerasa sih?
"Iyalah, kamu fokus begitu. Enak ga lagunya?"
"Iya, mau dengerin?"
Bagus hanya mengangguk sebagai jawaban. Alisha memberikan headset di telinga kanannya kepada Bagus. Ia mengerutkan keningnya saat mendengar lagu yang tak biasa. Ia fokuskan mendengar isi lagunya, dan musik mengalun lembut penuh perasaan menghentakkan hati Bagus.
Tuhan ku angkat kedua tanganku
sudikah Engkau menerima cintaku
berdarah-darah akan ku tempuh
menggapai tarikat cinta-Mu
7 surgapun aku tak pantas
menerima diri yang bersimbah dosa
ku harap cinta dan ampunan-Mu
setinggi araz-Mu seluas semesta cintaSeketika Bagus terdiam dan mematung mendengarnya. Hatinya bergejolak, seolah berseteru antara nafsu dan fitrahnya. Buru-buru Bagus mengembalikkan headset-nya. Alisha sempat bingung dengan sikapnya, tapi ia berusaha ngga peduli. Bagus memerawang, memandang langit yang cerah tapi tidak dengan hatinya.
"Kenapa kau memakai kerudung?" Tanya Bagus setelah lama terdiam.
"Hahh?! Apanya?" Tanya Alisha agak kurang fokus sama pertanyaannya. Bagus menunjuk kerudung hijau yang di pakai Alisha, ia malas berkata untuk kali kedua.
"Ohhh ... kamu sendiri kenapa memilih kerja?" Alis Bagus terangkat. Ia tak biasa jika pertanyaannya malah di jawab dengan pertanyaan juga. Di sisi lain ia pun penasaran ingin mengetahui maksud Alisha bersikap seperti itu.
"Harusnya aku dapet mobil sport. Dah seminggu lebih ada 3 orang menanyakan hal sama. Apa pertanyaan itu lagi trend saat ini? Hahhh ..." gumam Bagus heran, Alisha yang mendengarnya tersenyum manis. Bagus melihatnya. Sesaat Bagus terdiam menatap Alisha dengan lekat sebelum menjawab.
"Cari pengalaman, lalu apa hubungannya?"
"Berarti ada tujuan, kan?" Alisha sengaja menggantung jawabannya, menunggu reaksi Bagus. Melihat ia terdiam Alisha pun melanjutkan.
"Begitu juga ketika aku pakai kerudung ini. Ada tujuan. Bukan nutupin rambut yang rontok atau ketombean." Bagus tergelitik mendengarnya, ia menyunggingkan senyumnya walau sedikit.
"Tapi emang udah perintah. Otomatis yang namanya perintah ya wajib dilakuin. Ga banyak tanya, ga usah protes. Soalnya semua perintah pasti penuh kebaikkan bagi aku juga wanita lainnya."
Alisha kini terdiam mengingat sahabatnya, Rey. Sampai saat ini belum juga terketuk hatinya memakai hijab. Alisha berharap Rey mencari hidayah itu. Ia menghela nafas berat dan menatap Bagus yang melihat langit biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is ...
SpiritualCinta memang tak mengenal waktu dan tempat. Bahkan kata orang, "Tak ada alasan dalam mencintai". Benarkah? Alisha lutfiana meragukan hal itu. Bukan karena ia membencinya. Hanya saja, ia masih memikirkan hakikat cinta itu sendiri. Di keraguannya, ses...