Hujan turun dengan deras sejak subuh, guruh bergelegar dan angin bertiup kencang. Syavita Flourencia Louise merupakan satu-satunya orang yang hadir di meja makan pagi itu. Ia menggunakan tangan panjang satin berwarna kuning soft sebagai pelindung dari hawa dingin yang terasa begitu menusuk.
Mrs. Dorothy menuangkan coklat panas ke dalam gelas Flourencia, "Pagi yang cerah untuk bangun pagi, Miss Louise"
"Terlalu cerah bahkan tak ada seorang pun yang ada di sini selain aku. Memangnya tak adakah orang yang sudah bangun, Mrs. Dorothy"
"Tuan Lee Yeong Jun", jawab Mrs. Dorothy, "Dia sudah bangun dan sekarang sedang olahraga ringan di balkon kamarnya. Dia hanya meminta air hangat saja saat Saya bertanya tentang sarapan padanya"
Flourencia mengangguk, "Kupikir dia memang agak berbeda dengan tamu yang lain"
"Maaf Miss Louise harus meninggalkan Anda sendirian. Saya harus mengantarkan pesanannya"
"Kurasa tak ada masalah denganku", jawab Flourencia, "Ehm, satu hal lagi Mrs. Dorothy. Panggil saja aku Flourencia, jangan terlalu menganggapku...ya..kurasa kau mengerti"
"Anda tamu ke sekian yang mengatakan hal itu. Tapi – baiklah", Mrs Dorothy menaiki anak tangga satu demi satu dengan hati-hati.
Sepeninggal Mrs. Dorothy suasana benar-benar terasa begitu berbeda, mencekam dan agak menakutkan.
Hujan bertambah deras. Flourencia memaksakan diri untuk tidak terlalu peduli dengan sekelilingnya. Ia berusaha memusatkan pikiran pada buku yang tengah dibacanya. Guruh yang bergelegar membuat hatinya kecut dan terasa was-was. Tengkuknya terasa dingin, dingin yang berbeda dari sebelumnya. Percaya atau tidak tapi kepalanya benar-benar terasa membesar.
Mata Flourencia bergerak mengawasi sekeliling. Ia merasa ada orang lain di ruangan itu selain dirinya. Seseorang. Tapi siapa? Gerakan seseorang dari dapur membuatnya harus berpaling ke arah itu. Ia yakin ekor matanya menangkap kalau ada seseorang yang setengah berlari masuk ke dalam dapur. Bulu kuduk Flourencia berdiri.
Mustahil. Orang itu berarti ada di ruangan ini sebelumnya.
Tapi ia sudah memastikan kalau sejak tadi hanya dirinya dan Mrs. Dorothy di ruangan itu.
Tanpa sadar Flourencia sudah melangkahkan kakinya menuju dapur.
Aku harus memastikan apa yang ku lihat tadi.
Semakin dekat, jantung Flourencia berdebar makin keras. Cahaya kilat membentuk bayang panjang di lantai dapur.
Ada orang di sana. Seorang gadis.
Petir menyambar di luar rumah lalu langkah pertama hampir mencapai dapur dan....
"Hei!", seseorang mengejutkannya.
Flourencia tak tahu bagaimana ekspresinya saat itu. Kaget, gugup, kesal, shock bercampur aduk menjadi satu. Suaranya menjadi tercekat di tenggorokan. Orang itu muncul terlalu tiba-tiba.
"Maaf, sepertinya aku datang di saat yang tidak tepat"
Flourencia mengendalikan dirinya, ia memarahi dirinya sendiri yang terlalu terkejut dengan kedatangan pemuda itu. Wajahnya pasti terlihat sangat aneh.
"Seseorang di dalam", ia menunjuk ke dalam dapur dengan tangan yang masih gemetar.
Calvin Joel melangkah melewatinya masuk ke dalam dapur. Parfumnya masih tetap tercium walau dia sudah berada di dalam dapur. Flourencia menghirup dalam-dalam bau wangi yang lembut menurutnya. Ia menyukai wangi itu dan ia memang mengakuinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jeopardize Villa
Mystery / ThrillerAir langit melewati bulan gelap tak begitu dalam di saat bintang hijau bersinar redup menanti ke bumi...