□ epilog □

1.3K 194 15
                                    



hari ini mereka sudah tidak memikirkan persoalan kemarin

mereka sudah bebas dari gangguan jihoon

ya, semua pesan misterius ke mark itu rupanya ulah jihoon

dari handphone yerilah, jihoon mendapatkan nomer telepon mark

dan arin yang kejatuhan lampu itu juga ulah jihoon yang awalnya ingin mengenai yeri tetapi ia harus salah sasaran



"jihoon napa benci banget sama kamu sih?" tanya yeri

sekarang mark, yeri, woojin dan arin sedang ada di sebuah cafe

dengan menikmati ketenangan

"well, aku sama jihoon se-smp. we used to be best mate. dan kebetulan aku selalu unggul daripada dia. dan jihoon mulai ngejauhin aku. ya i can't prevent it... and then jihoon pindah sekolah. terus gatau lagi gue. kayanya dendam sama gue dia." jelas mark singkat

"dan emang ada kabarnya kalo jihoon itu agak sakit." lanjut woojin sambil bikin tanda kutip pake tangannya saat dia bilang sakit

"ajaib nemu cowok kaya jihoon ya, yer." kata arin

"haha psikopat ternyata." yeri tertawa

"nah ini dia alasan kenapa lo jangan terlalu percaya sama orang asing. apalagi langsung di pacarin." canda mark

"yaudah tuh woojin kan udah kenal, gimana jin?" goda arin

woojinnya salah tingkah, yeri nya nggak paham

ya begitulah. . .





pada akhirnya jihoon di rawat di rumah sakit jiwa, di jaga lebih ketat. karena dia punya gangguan mental dan nggak memungkinkan untuk di masukin ke dalam penjara.

file yang mark kirim ke yeri itu artikel tentang jihoon

karena faktor yang tidak dapat kita pahami dan bisa aja jihoon ini udah terlalu stress ditambah sedikit sinting dari dulu, jihoon bakar rumahnya sendiri

dan jihoon yang secara nggak langsung ngebunuh satu keluarganya

that's why he said he had no one.

jihoon yang awalnya deketin yeri pingin balas dendam malah suka beneran. dia cuma punya yeri, dan jihoon nggak mau buat yang kedua kalinya yeri ini direbut oleh mark

"jadi apa jihoon bisa kabur lagi?" tanya arin

"aku harap sih nggak karena ya masa dia mau bakar bakar lagi." jawab woojin

"well, nobody knows.." ujar mark


"udahlah kita berharap semoga jihoon nggak berulah lagi dan kapok." tambah yeri

"eh tapi namanya juga gangguan mental..."

"yaudah doain aja jihoon nggak kabur dari rsj lagi." kata mark




lalu ke empatnya tertawa.

setidaknya mereka bisa tenang hari itu. [ ]











 [ ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






F I N
















































CIA FINISH JUGA BUKU pertama M/T GUE INI dan emang jihunnya aku bikin psiko disini hehe jangan protes dan ber-ending seperti ini ya ok

DAN TERNYATA CERITA INI DAPET RESPON YANG LUMAYAN BAIK HUUU SENANGNYAA

sorry abis kalo crt ini banyak dangdutnya drpd m/t nya dannn kalo bahasanya kurang sreg atau banyak plot holes nya :-(


thank you very much buat yang sudah baca!!!


© 2017 by ejay (ongcheong)

library ➫ 99 yeri, mark, jihoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang