A Kooktae fanfiction made by me
.
"Love is letting them be their own person and always being your true self with them, too"
.
.
.Jungkook tau ㅡsangat tau malah kalau Taehyung itu bisa sangat amat aneh. Pacar manisnya itu bisa berubah menjadi orang yang sangat menyebalkan tapi menggemaskan di saat bersamaan.
Membingungkan? Iya, Jungkook juga kok.
Pernah Taehyung seharian sering melamun dan menjadi pendiam. Itu bukan Taehyung sekali. Biasanya pemuda akan mengoceh tentang hal-hal yang mengganggu pikirannya seperti subjek penelitiannya atau pembahasannya bersama dosen. Tapi hari itu Taehyung nyaris diam seharian penuh. Sangat amat bukan Taehyung sekali.
Di penghujung hari, Jungkook sangat tidak tahan akhirnya bertanya kepada Taehyung.
Awalnya raut wajahnya seperti enggan bercerita apapun. Jungkook menanti dengan kesabaran nyaris habis.
'Jika dia tidak mau bercerita, aku akan memaksa ataupun mengancamnya tentu saja'
Tapi akhirnya wajah manis itu melunak dan memasang tampang super innocent.
"Jungkook. Kemarin kata dosenku, memegang tangan orang yang disayang, maka rasa sakit dan perasaan gelisah akan berkurang." ujarnya dengan netra membulat penuh dengan keyakinan. Membuat Jungkook nyaris memekik gemas. "Jadi, gunanya ditemukan obat anti nyeri untuk apa? Dah eh, bukannya obat penenang juga banyak jenisnya ya. Itu semua untuk apa dong?"
Jungkook langsung memeluk dan menduselkan wajahnya ke pipi mulus Taehyung. Sudah sangat tidak kuat melihat ekspresi menggemaskan Taehyung. Alhasil dirinya langsung di pukul dan di jitak berkali-kali.
-----+++-----
.
Jungkook itu pemarah dan pencemburu. Dan bersikap sangat otoriter dengan hal-hal yang berhubungan dengan Taehyung.
Sebenarnya itu hal yang bagus karena Taehyung merupakan pemuda yang sangat ceroboh. Tapi terkadang sikapnya itu amat berlebihan.
Seperti sekarang. Dirinya merasa malu luar biasa. Jungkook dengan santainya merangkul pinggangnya dan nyaris memeluknya. Sementara dirinya sedang mengerjakan essay kelompok bersama Mark Tuan, teman sefakultasnya.
"Jungkook, kau tidak ada kelas lagi?" tanya Taehyung. Jelas merasa bahwa essay-nya terancam tidak selesai.
"Kau mengusirku? Agar bisa berduaan dengan patung itu?" mengeratkan rangkulannya.
"Sepertinya kita lanjutkan besok saja, Taehyung. Anjingmu mulai menggonggong." Mark mulai membereskan barang-barangnya. Merasakan tatapan tajam nyaris menusuk dari samping Taehyung.
"Ta-tapi essay-nya di kumpulkan lusa~" rengek Taehyung. Merasa kalau dialah penyebab Mark tak mau mengerjakan bersamanya.
"Berarti besok kau harus mengikat leher anjingmu ketempat yang jauh karena besok kita akan sangat sibuk. Tak apa, besok kita bisa menyelesaikannya." dengan keberanian nyaris nekat, Mark tersenyum lembut dan mengacak surai Taehyung tepat di hadapan Jungkook.
Taehyung yang merasakan aura di sampingnya kian menggelap dengan cekatan langsung memegangi Jungkook. "Ah, aku akan mengingatnya, hyung. Hati-hati di jalan. Dan sampai ketemu besok." Taehyung mencoba tersenyum sesopan mungkin pada temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dulcet Elixirs [KookTae]
FanfictionJust some things that define true love. "You're the apple of my eye, hyung" "Take me to anywhere you go, I'm yours" Jeon x Kim KookV / KookTae