Strawberry Swing-Coldplay
“Ceuu, lo dimane? Penting nih,kita ketemuan ditempat biasa jam 7!” suara voice note yang dikirim Kikan membangunkannya, seketika Reina teringat akan janjinya pada malam kemarin.
“YaAmpun Ketam gue ketam!!!” pekik Reina panik seraya melirik arah jarum jam yang menunjukan angka 9 lewat 15 menit.
Setelah adu perang batin Reina akhirnya siap ke kantor didaerah sekitar Sabuga,Bandung. Hujan yang datang di pagi ini membuat Reina terlambat untuk masuk kantor. Akibatnya ia harus menunggu jemputan Revi yang memaksa Reina untuk mau pergi kekantor bersama Dia.
“Kamu dimana Rev? masih lama ga? Kalo iya aku naik taksi aja deh. Gak apa-apa yah sayang” suara lembut Reina saat menelpon Revi
“Fine, Honey. I’ll be there as soon as possible. This traffic is killed me. Please be patient. Oke.. wait for me” Pinta Revi dengan nada yang lembut
“Tapi aku udah bener-bener telat Rev. Oke, Cepat ya. Pokonya sampai jam sepuluh kamu belum ada. Aku naik taksi.” Balas Reina panic dan belum sempat Revi menjawabnya Reina hendak langsung memutuskan pembicaraan.
Akhirnya,hampir jam 10 lewat 15 menit Revi sampai di Kostannya Reina, meskipun terlambat.
“Rev,ngebut please!!” Pekik Reina ditelinga Revi
“Gilaa! Iya non iya!”
“Cewek tuh dimana-mana say Hello to boy friendnya. Lah ini malah caci maki,dikira supir kali!” Sinis Revi
“Tuh kan, tadi siapa yang nawarin aku supaya dijemput? Tuh,liat sekarang malah marah-marah sendiri kan. Udah aku bilang,mending aku naik taksi. Nyesel tau ga sih kalau kaya gini.” Kata Reina
“Iya..Iya aku yang salah lagi. Aku cuma gak pengen kamu kenapa-napa sayang. Harusnya kamu juga ngerti dong tadi tuh macet banget.” Balas Revi.
“Ah terserah lah, gue lagi gak pengen berantem sama lo. Udah cepetan ah, gue gak enak sama Kikan.” Lanjut Reina
“kamu sendiri kenapa bangunnya telat? Salah sendiri.” Jawab Revi santai
“Revi……. Aku tadi malam tuh capek banget. Kamu gak ngerasain jadi aku sih. Dikampus lagi banyak tugas. Asli,aku capek banget. Huhu” keluh Reina
“kamu udah makan?” Tanya Revi yang masih menyetir dengan focus
“Belum.” Jawab singkat Reina.
Revi yang sedang menyetir seketika memegang dahi Reina, untuk mengecek kondisi tubuh wanita disampingnya. Membuat Reina menatap kearah Revi. Dan nyatanya, badannya sangat hangat. “Udah minum obat?” Tanya Revi memasang tampang air muka penuh kekhawatiran saat menatap Reina
“Am I got Fever?” polos Reina
“Yaa. Makan bubur dulu yuk” balas Revi
“Sssh..Aku udah telat..” Lusuh Reina sambil menunduk
“Weekend kita ke Jakarta. Gak boleh ada kata Gak bisa. Gue gak mau denger alasan apapun dari kamu. Kamu butuh istirahat Rein.. I’m seriously.” Tegas Revi yang terus memandang lurus kearah jalan.
“Revi….” Balas Reina yang hanya mampu mencibirkan bibirnya bak anak kecil yang ingin dimanja. Ia tahu,lelaki yang ada disampingnya ini begitu tulus menyayanginya.
Sudah hampir 5 bulan Reina menjalin hubungan ini. Waktu yang cukup untuk mengenal karakter satu sama lain. Namun, nyatanya Reina sudah mengenal Revi sekitar 2 tahunan.
Awalnya perkenalan itu dimulai saat mereka sama-sama sedang menjelajahi Pantai KarimunJawa. Keduanya mempunyai hobi yang sama yaitu Travelling. Semenjak saat itu dan karena kesamaan itu mereka akhirnya menjalin hubungan.
Selama 2 tahun,bukan waktu yang mudah untuk membuat Reina luluh akan cinta Revi. Reina yang begitu sulit untuk membuka lembaran baru dengan orang yang baru ia kenal akhirnya mampu sedikit demi sedikit untuk melepaskan kenangan masa lalunya yang penuh cerita suka dan duka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Tears By The Hazel Eyes
أدب المراهقينEntah mengapa melihat matahari terbenam lebih menyenangkan dibanding harus melihat kau yang telah memilih melodi itu. Seribu nada yang dulu kau buat untukku tidak akan mampu lagi mengubah kunci yang diciptakan. Kunci yang selalu menyimpan kehangatan...