Kami bertemu kembali

90 0 0
                                    

Sometimes You have to remember about forgive people simply because you still want them in Your life- July 2009

Hari ini adalah hari special bagi Reina, karena untuk pertama kalinya ia dapat bertemu dengan sahabat SMA nya lagi setelah sekian lama tidak berjumpa. Sebelumnya sekolah Reina selalu mengadakan Reuni akbar tiap tahunnya. Namun belum ada kesempatan bagi Reina untuk datang ke acara tersebut.

Terlalu banyak kerjaan yang harus dia lakukan selama diBandung dan timing acara tersebut tidak tepat bagi Reina, karena Ia harus mengatur jadwal antara pekerjaannya dan kuliahnya disana. Namun, didunia maya Reina masih kontak-kontakan dengan sahabatnya, ia selalu ditanya kapan ada waktu untuk bertemu saat reunian akbar tersebut,tapi Reina hanya bisa menjelaskan bahwa ia akan datang ke acara reuni selanjutnya jika waktunya pas. Setelah beberapa tahun tidak datang ke acara tersebut.

Akhirnya Reina datang juga pada tahun ke-4. Dimana pertemuan itu merupakan sebuah pertemuan yang tidak di sengaja. Reina hanya menghubungi sahabatnya Lyra untuk janjian bertemu ke tempat acara.

Reina pun tidak tahu kalau Wiraz juga datang ke acara tersebut. Wiraz sendiri selalu menyempatkan waktunya untuk datang ke acara reuni, karena Ia ingin bertemu dengan seseorang yang selama ini pernah menjadi bagian penting dari hidupnya saat masa-masa SMA. Dia bingung bagaimana menghubungi Reina, setelah kejadian sebelum mereka lulus-lulusan, Wiraz terlalu takut menghubungi Reina walau hanya menyapa difacebook atau Twitter.

Dia takut kalau Reina masih dendam dengannya. Namun kenyataanya malah berbalik. Reina selalu menunggu Wiraz untuk menghubunginya, ia rindu Wiraz. Hingga akhirnya, pada pertemuan yang tak disengaja mereka hanya bisa saling tersenyum tanpa mengungkapkan kata-kata yang ingin mereka sampaikan.

"Rein..lo Reina kan?” ujar Wiraz tidak percaya

“Hemm,iya.” Jawab singkat Reina yang masih tidak percaya juga bahwa iya bertemu langsung untuk sekian lama tidak bertatap muka dengan Wiraz.

“Ohem apa kabar?” Tanya Wiraz dengan suara bergetar

“Aku baik. Kamu?” ujar balik Reina yang tiba-tiba speechless karena tidak tahu harus berbuat apalagi. Hingga akhirnya pertemuan singkat,tawar dan kaku tersebut berakhir. Namun,sebelumnya dengan penuh keberanian akhirnya Wiraz mendapatkan nomer handphone Reina.

Acara reuni akbar tersebut berlangsung dengan ramai. Hanya saja Wiraz dan Reina tidak berada ditempat yang sama, tapi beberapa kali mereka berpapasan dan saling memandang dengan tatapan penuh arti.

Kejadian tersebut tidak sengaja ditangkap oleh Angga sahabat Wiraz yang rombeng alias bawel. “Aciyeeee pandangan pertama saat aku berjumpa! Kyaa seolah-olah hanya aku didepan anda syalalalal~!” Ledek Angga sambil menyanyikan lagu dari Arrafiq dengan gaya ala Nirina Zubir di film Get Married.

Beberapa orang yang melihat Angga hanya tertawa dan tiba-tiba Lyra yang berada di samping Reina juga ikut-ikutan meledek keduanya. Kedua orang tersebut bak penari ala bollywood kemudian balet dan diakhiri dengan salto dari Angga.

Mereka yang diledeki hanya mampu tersipu malu. Apalagi Reina yang agak salting melihat sahabatnya. Wiraz yang berbadan tegap menjitak kepala Angga dan memintanya untuk berhenti. “Hai Reinnn! Apa kabar? Ko baru ngeliat lo gue yah?”Tanya Angga “Eh ada anak jengglot juga. Bosen gue nanya kabar ke lo.” Sambil menengok kearah Lyra.

Lyra yang menyadari hujatan Angga menjambak rambutnya. “eh elo anak kencur bocah ingusan, lo kira gue ga mumet apa. Ga ditempat kerja gak dikampus yang gue lihat congor lu mulu.” Balas Lyra membuat mereka yang ada disana tertawa membuat keadaan lebih mencair.

“ouh mau dong dimumetin..” centil Annga

“ih najis! Idih geli ogah amit-amit cabang bayi!”

“idih lebay lo belagu jengglot! eh apakabar lo Na? makin cakep aja. Tumben lu dateng,biasanya juga sibuk, kesian Na.. ada yang nungguin lo dari dulu eh gataunya lu malah ga pernah ikut reuni. Payah ente payah!” ucap Angga

“ye kencur, tau lu Na,ga kesian lu ama Wiraz. Ya nggak cur?” tambah Lyra

“eh bahlul gue lagi ngomong ama Reina,gak ama elu. Diem bahlul!” jawab Angga spontan membuat Reina tersenyum.

“haha udah..udah. kalian berdua ya gak pernah berubah dari dulu. Aku baik Ngga,kamu?” ujar Reina yang kemudian memandang Wiraz yang sedari tadi hanya terdiam melihat kedua sahabatnya.

“Aku baik kok manis ahah lo nanya tapi mata tertuju ke Wiraz, gue disini Na,bukan si bahlul itu” kata Angga sambil merangkul Wiraz.

“ah iya hehe. Gimana kalian? Lagi sibuk ngapain aja sekarang?” Tanya Reina

“PakPol jawab Pak! Ditanyain tuh, jawab Pak ntar nyesel lagi!” Ledek Angga

“Eh apasi diem lo!”

“ups pakpol marah eaaa haha” sahut Angga

“pakpol? Lo jadi polisi Raz? Ko gue baru tahu. Aku kira kamu masih kerja di Rumah sakit.” Tanya Reina penasaran

“udah engga, aku resign. Waktu itu kebetulan aja diajakin kerja dikantor polisi. Eh gak tau nya keterima sampai sekarang.” Jawab Wiraz tegas.

“ooh” singkat Reina membuat suasana mendadak hening “ehm sekaa…” saat Reina ingin melanjutkan pembicaraannya,tiba-tiba suara handphone berdering dari dalam tasnya.

“sebentar ya,aku angkat dulu.” Pinta Reina kepada ketiganya

“halo.. Ah iya,iya.. iya sekarang aku jemput.. udah gak apa-apa ko. Iya..iya..yaudah bye” suara lembut Reina mengakhiri pembicaraan singkat tersebut.

Wiraz tahu siapa yang menelpon Reina,tapi Wiraz tidak akan bertanya siapa yang menelpon Reina karena itu akan membuat hatinya sakit bak tertusuk jarum secara tidak langsung.

Sweet Tears By The Hazel EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang