Thinking Of You

21.8K 737 19
                                    

Akhirnya aku tiba di rumah kerajaan yang terletak dipedesaan, udaranya sejuk dan penduduk disini sangat ramah, walaupun aku tidak diijinkan berinteraksi langsung dengan penduduk tanpa pengawasan. Setidaknya Karantina ini banyak menguntungkanku, aku bosan selalu dikurung di dalam istana utama, belum lagi aku harus melayani raja mesum sialan itu, oooppss...aku harus berhati-hati menghina raja mesum itu, salah sedikit saja, nyawa keluargaku jadi taruhannya. Aku mulai merasakan mual setiap paginya, nafsu makan ku pun berkurang, begitu mudah merasa lelah, kepalaku terasa sakit, semua proses kehamilan ini menyiksaku namun saat kuingat ada kehidupan lain di dalam perutku ini, aku memutuskan untuk tidak menjadi lemah. Aku akan menjadi seorang ibu, aku ingin menjadi seperti ibuku, wanita yang mandiri, kuat, penyayang dan lembut. Akan ku jadikan dia sebagai putra mahkota yang tangguh.

*******

"Nyonya, rambut anda sangat indah, pantas saja raja begitu mencintaimu, entah bagaimana Tuhan menciptakanmu seindah ini" ucap Yoan sambil menyisiri rambut panjangku
"Kau selalu mengatakan hal yang sama setiap kali kau menyisir rambutku, apa bagusnya dicintai seorang raja yang kejam" sahutku kesal
"Maafkan saya nyonya, saya hanya begitu mengagumi kecantikan anda" ucap Yoan memohon
"Sudahlah, setidaknya selama beberapa bulan ini aku aman disini" ucapku senang saat mengingat saat ini aku berada jauh dari raja
"Nyonya, kabarnya yang saya dengar beberapa selir meninggal dunia kemarin malam di istana" ucap Yoan
"Apakah mereka terjangkit virus mematikan? Untung saja aku tidak disana, bisa-bisa aku tertular, kasihan calon bayiku kalau aku sampai meninggal dunia karena virus itu" tanyaku khawatir
"Maaf nyonya, mereka meninggal dunia bukan karena virus mematikan tapi karena..." Ucap Yoan terhenti lalu menunduk
"Kalau bukan karena virus mematikan, lalu karena apa lagi mereka sampai meninggal seperti itu?" Tanya ku bingung
"Maafkan saya nyonya, mereka meninggal setelah melayani Yang Mulia Raja" jawab Yoan tertunduk
"Astaga, Raja itu benar-benar kejam, bahkan dia tega membunuh para selir" ucapku kesal
"Maafkan saya nyonya..." Ucap Yoan terhenti
"Astaga Yoan!!! Berhentilah mengucapkan kata maaf, langsung saja katakan padaku dengan bahasa yang mudah kenapa para selir itu bisa meninggal dunia" omel ku pada Yoan
"Mereka meninggal karena kelelahan setelah melayani Yang Mulia Raja, nyonya" ucap Yoan dengan cepat dan bergetar

Ucapan yoan tadi sukses membuatku bergidik ngeri, Berita konyol macam apa ini??!!! Para selir meninggal karena kelelahan setelah melayani raja kejam itu? Belum satu bulan kutinggalkan istana, sudah beberapa selir yang meninggal, Raja benar-benar mengerikan, bagaimana mungkin gairah sex nya bisa membunuh beberapa wanita dalam semalam. Astaga, bagaimana mungkin tubuh kecil ku ini sanggup melayaninya kebutuhan ranjang sang raja selama ini.

******
Suasana di istana utama sedang tidak baik, akhir-akhir ini Raja mudah sekali marah, beberapa pejabat dan pelayan berusaha untuk tidak membuat masalah dengan raja. Seluruh pejabat di istana berkumpul dan berunding tentang perubahan suasana hati sang Raja, mereka sangat yakin kepergian selir shahee dari istana sangat mempengaruhi suasana hati Raja. Mereka pun memanggil dokter yang bertugas merawat selir shahee, untuk menanyakan kemungkin selir shahee kembali ke istana utama untuk melayani raja tanpa membahayakan calon putra mahkota yang sedang dikandung selir shahee.
"bisakah kau mengusahakannya? Suasana hati raja sedang tidak baik, hanya selir shahee yang bisa membuat raja kami tenang kembali" ucap pejabat edward
"Saya akan berusaha untuk meracik obat agar memperkuat kandungannya, namun ada beberapa hal yang tetap harus diikuti oleh raja, saya tidak yakin raja bisa melakukannya" ucap dokter kerajaan dengan ragu

*******
Hari ini tiba-tiba saja seluruh pejabat istana memohon untuk diadakan Rapat kerajaan, entah apalagi yang ingin mereka keluhkan padaku, sungguh saat ini sulit bagiku untuk berkonsentrasi mengingat hampir setiap malam aku tersiksa karena memimpikan bercinta dengan shahee. Bagaimana mungkin wanita kecil itu bisa membuatku tersiksa saat dia berada jauh dariku, aku begitu mendambakan berada didalam tubuhnya, membuatnya menjerit kencang karena hentakanku didalam tubuhnya. Astaga, sepertinya aku benar-benar sudah tidak waras, hanya karena tubuh kecil wanita itu sudah membuatku ketagihan menikmatinya.
"Apa yang ingin kalian sampaikan?" Tanyaku kepada para pejabat begitu rapat kerajaan dimulai
"Yang Mulia, mohon maaf apabila Rapat kerajaan ini diadakan secara tiba-tiba dan mengganggu jadwal Yang Mulia Raja, namun saya mewakili seluruh pejabat istana ingin menyampaikan beberapa hal terkait dengan keadaan istana saat ini" ucap  pejabat shoo
"Tidak masalah, kalian bisa langsung sampaikan saja..." ucapku memerintah agar pejabat shoo segera mengutarakan maksudnya
"Yang Mulia, maaf apabila kami lancang, namun seluruh penghuni istana sangat mengkhawatirkan kesehatan Yang Mulia saat ini" jawab pejabat shoo lagi
"Kalian tidak perlu khawatir, Aku baik-baik saja" ucapku tegas
"Yang Mulia, maafkan hamba, namun bukan  kesehatan fisik Yang Mulia yang kami maksud tetapi kesehatan yang berkaitan dengan kebtuhan jasmani Yang Mulia, sejak selir shahee meninggalkan istana utama, Yang Mulia kelihatan kurang sehat, maka dari itu..." ucap pejabat shoo
"Lancang!!! Apakah hal-hal seperti itu menjadi urusan para pejabat istana??!!!" Bentakku kesal
"Maafkan hamba Yang Mulia, namun Dokter kerajaan telah meracik obat untuk menguatkan kandungan selir shahee, sehingga..." ucapan pejabat shoo kembali terhenti
"Apa maksud kalian??!!" Tanyaku singkat
"Selir shahee dapat kembali ke istana utama dan melayani Yang Mulia Raja, dokter kerajaan memiliki obat untuk selir shahee sehingga Yang Mulia tidak perlu khawatir akan kesehatan kandungannya" jawab pejabat shoo

The King's WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang