The Celebration

55.9K 1.7K 51
                                    

Cantik, satu kata itu yang keluar dari mulutku saat menatap pantulan diriku sendiri dicermin, riasan tipis pada wajahku yang terkesan segar seperti warna buah cherry melengkapi kecantikanku hari ini. Gaun yang kukenakan pun didesain sederhana namun tetap dipadukan kemewahan kerajaan, mahkota kecil berhiaskan batu permata menghiasi kepalaku ketika rambut panjangku yang indah dibiarkan jatuh terurai. Apakah karena wajah ini raja memperkosaku? Ataukah karena tubuhku? Beribu pertanyaan menari-nari dibenakku.
"Kau membuatku hampir gila, wajah cantikmu itu entah bagaimana Tuhan menciptakan keindahan yang sempurna sepertimu" ucap raja sambil membelai punggungku dengan tangannya dan aku hanya terpaku menatap diriku sendiri di cermin tanpa berminat mengalihkan pandanganku setelah mendengar Raja berbicara padaku.
"Kau tahu sahee...beribu-ribu wanita di negeri ini menginginkan posisimu saat ini, berada dekat dengan Raja, dicintai oleh Raja, menjadi selir Raja, bercinta setiap malam dengan Raja bahkan rela melahirkan anak Raja tanpa dinikahi, kupikir setelah kau mengetahui siapa aku, kau akan bertekuk lutut menyerahkan dirimu sepenuhnya padaku tanpa ancaman dan paksaan lagi, rupanya kedudukanku sebagai Raja di Negeri ini masih belum bisa meruntuhkan keangkuhanmu itu...hahaha..." ucap raja yang diakhiri dengan tawa yang hambar sambil terus menatapku lekat.
"Caramu untuk memilikiku yang salah, kau menyalahgunakan kekuasaanmu, kau membuatku berpikir bahwa Raja di negeriku hanya menggunakan kekuasaannya untuk mengancam dan merayu wanita, kau membuatku tidak bahagia meski seluruh perhiasan indah didunia ini kau berikan padaku, aku berada di istana namun seperti berada dipenjara, meski setiap hari aku memakan bermacam-macam hidangan yang lezat  namun terasa seperti duri di tenggorokanku. Saat aku kecil, aku bermimpi menjadi cinderella, menemukan pangeranku dan hidup bahagia selamanya di istana yang megah, mimpiku menjadi kenyataan, aku dinikahi oleh seorang raja dan tinggal diistana yang megah, mengandung keturunan Raja, tapi kenapa kisahku tidak seperti di dongeng yang berakhir bahagia selamanya??? Jawab aku Raja, mengapa kau lakukan ini padaku??!! Apa salahku Raja??!! Aku pun ingin hidup seperti cerita di dalam dongeng yang selalu ku baca setiap malam saat aku kecil" ucapku putus asa diiringi tetesan air mata yang mengalir dipipiku.

**********
"Berapa banyak lagi tamu yang harus mengunjungiku yoan?? bokongku sudah sangat pegal sekali, sejak tadi hanya duduk dan mengucapkan terima kasih pada setiap tamu yang datang, huhftt!!! Kupikir pesta perayaan kehamilanku akan sangat menyenangkan, tapi tetap saja membosankan seperti acara-acara kerajaan sebelumnya, buat apa berdandan secantik ini jika tidak ada yang boleh melihatnya, dia benar-benar mengurungku seperti burung, memangnya dia itu siapa?? Meskipun dia raja, dia tidak boleh memperlakukanku seperti ini!!" gerutuku tanpa jeda
"Ehhmmm...ehmmmhh..." jeda seorang lelaki yang kuduga seorang pengawalp dibelakangku
"Apa kau tidak pernah mendengar seorang selir mengomel sebelumnya??!!! Ingatkan aku untuk mengganti pengawal itu yoan!! Aku tidak suka ada yang menyelaku saat aku sedang melampiaskan kekesalanku" omelku lagi
"Maafkan saya nyonya, tapi..." ucap yoan terhenti
"Tapi apa yoan??!! Kau ingin menegurku juga karena perkataanku ini, aku tidak peduli lagi yoan, aku lelah, aku benci setiap kali semua orang memintaku menjadi wanita yang anggun, penurut dan bla..bla..bla...aku benar-benar muak!!! Kau tidak tahu rasanya yoan menjadi aku, tiba-tiba terpenjara didalam istana megah dengan orang-orang yang asing bagiku, aku ingin bersama keluargaku, aku ingin bertemu orang tuaku, aku ingin..." ucapku terhenti saat ada suara seseorang yang ku kenal
"Tinggalkan kami berdua!!!" perintah raja tegas
"Baik Yang Mulia" ucap yoan beserta para pelayan dan pengawal
"Sejak kapan kau ada disini??" tanyaku dengan salah tingkah
"Sejak kau mengatakan bokongmu pegal" ucap raja sambil menatapku tajam
"A-apa?? Kenapa kau melihatku seperti itu?? Ka-kalau kau ingin marah padaku,  silahkan saja, aku tidak takut!!" tantangku sambil terus berusaha menutupi rasa takut ku
"Kau sedang mengandung, aku tidak mau anakku mendengar ucapanmu setiap kali kau memaki ayahnya, memaki tidak baik untuk tumbuh kembang seorang putra mahkota, gunakanlah mulutmu untuk hal-hal yang lebih bermanfaat misalnya berciuman denganku atau menghisap penisku yang sudah lama tidak memasuki surganya" ucap raja lalu diakhiri dengan bisikan yang sukses membuat wajahku menjadi merah karena menahan marah dan malu.

*********
"Yoan, tidak ada pemberitahuan raja akan tidur disini malam ini kan?? Lagipula hari ini pasti raja sangat lelah, jadi aku bisa libur melayaninya" ucapku gembira
"Belum ada pemberitahuan apapun nyonya sebaiknya anda segera beristirahat" ucap yoan sambil menunduk
"Baiklah...aku juga lelah hari ini, kau beristirahatlah, pasti lelah bagimu mengikutiku terus" perintahku pada yoan
"Tidak nyonya, selamat beristirahat, saya mohon pamit" pamit yoan lalu keluar dari kamarku

"Aaaakkkhhh......" erangku saat merasakan ada sesuatu yang memasuki bagian bawahku
"Ooouuggghhhh...yessss...kau sempit sekali sayang...ooouugghhh...milikmu meremas-remas penisku didalam sana...ooouuggghhhh...maaf sayang...ini begitu nikmat...aku tak bisa lagi menahan gairahku untuk tidak memasukkimu...ooouuggghhhh...vaginamu, payudaramu membuatku kecanduan..." raja terus menceracau kenikmatan.

Bahkan dalam mimpiku pun kami sedang bercinta, sepertinya raja membuatku menjadi mesum, tubuhku terasa sangat berat, perlahan ku buka kedua mataku dan, astaga!!! Ternyata mimpiku itu kenyataan, si Raja menyebalkan ini sedang berada diatas tubuhku. Perlahan kuraba bagian intimku dan benar saja milik raja masih tertancap kokoh didalam bagian intimku yang sudah sangat basah akibat semburan lahar panas milik raja.
"Maaf sayang, aku merindukanmu, aku tidak sanggup menahannya lagi..." ucap raja setengah sadar lalu jatuh terlelap diatas tubuhku.

The King's WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang