Time Before You

Bab 3 : The Heir

     Tak jauh dari pintu masuk Cafe Giant Sith,  terlihat Ayah sedang duduk menikmati sarapan nya dan di sebelah nya ada seseorang yang tak asing lagi bagi ku, Pak Bowo. Pak Bowo adalah tangan kanan kepercayaan Ayah di kantor. Cukup heran kenapa Ayah ingin bertemu dengan ku dan ada Pak Bowo bersama dia.

"Hy Grandfather!" sapa Rachel yang langsung berlari menuju Ayah dan memeluk nya erat.

"Hai Rachel sayang.. Bagaimana sekolah nya?" balas peluk Ayah.

"Beres Yah, sekolah nya bagus, memang yang Ayah rekomendasiin selalu bagus-bagus," jawab ku langsung mengambil duduk di sebelah Ayah dan Rachel di sebelah ku "Pak Bowo, apa kabar?" sapa ku pada Pak Bowo.

"Baik Bi. Hy Rachel.. Sudah besar ya kamu sekarang." kata Pak Bowo kepada Rachel.

"Halo Om!" jawab Rachel singkat dan dia langsung mengeluarkan ponsel ku dari tas dan memainkan game dengan seru.

Aku langsung bertanya pada Ayah mengenai pertemuan hari ini. "Ayah ada apa mau ketemu aku di luar?"

"Ini udah 2 bulan sejak kamu wisuda S2 mu Bi, Ayah mau kamu gantiin posisi Ayah secepat nya." kata Rafarel to the point.

"Aku belum putusin buat bergabung di perusahaan Ayah, aku masih fokus mengurusi Rachel Yah, dia baru masuk sekolah dan nggak ada yang bisa mengawasi nya kecuali aku."

Ayah mulai menyingkirkan makanan nya dan berkata pada ku "Carilah istri Bi, umur mu sudah 30 tahun, sampai kapan kamu mengurusi semua nya sendiri? Ayah mu ini sudah tua. Ayah harus mencari pengganti posisi Ayah secepat nya, hanya kamu yang bisa."

Aku bukan nya belum mau mencari istri pengganti Cassandra, tapi tidak semudah itu mencari istri sebagai ibu bagi Rachel. Semua nya sangat rumit semenjak meninggal nya Cassandra. Dan di satu sisi usia Ayah yang semakin tua tidak bisa lagi untuk mengurusi perusahaan sebesar itu. Aku memang berjanji pada Ayah jika S2 ku sudah selesai aku kan menggantikan posisi nya sebagai direktur utama tetapi pikir ku waktu 4 tahun selama sekolah S2 ku, aku akan mendapatkan pasangan hidup baru, tapi semua wanita yang menjalin hubungan dengan ku sama saja, hanya menginginkan harta ku setelah tahu bahwa Rafarel Citra Septyano adalah Ayah ku.

"Bagaimana dengan Brahma Yah? Bukan nya dia tahun ini akan kembali ke Indonesia?" Brahma Poetra Septyano adalah adik ku yang sedang bersekolah kedokteran di German, dan sebentar lagi akan kembali ke Indonesia. Dia hanya berbeda 2 tahun lebih muda dari ku, jika aku bersama-sama dengan dia mungkin orang-orang yang melihat bisa menganggap bahwa aku dan Brahma adalah saudara kembar. Tapi fakta nya aku dengan Brahma sama sekali tidak sama.

"...."

"Tenang saja Bi, saya menjamin bahwa kamu masih bisa meluangkan waktu mu untuk Rachel. Untuk saat ini memang hanya kamu yang bisa Bi, tolong untuk mengerti" kali ini Pak Bowo yang menjawab nya.

Aku mendengus pasrah "hhhmm.. Baiklah Yah, kapan aku bisa mulai bekerja?"

Tersirat senyum Ayah di balik wajah nya setelah sesaat diam karna mendengar nama Brahma. "Bulan depan Bi, nanti Pak Bowo akan mengajari mu segala nya tentang perusahaan."

Aku sekarang melihat Rachel yang asik memainkan game di ponsel dan langsung aku terpikirkan Cassandra. Harus seperti apa aku mencari pengganti mu? Aku tidak mau mendapat wanita yang salah lagi San..  ucap ku dalam hati.

Sesampai nya di rumah, Rachel langsung terlelap tidur di kamar nya, memang tidak biasa nya Rachel bangun sepagi itu dan akan menjadi rutinitas nya saat mulai sekolah. Aku menatap lekat pada Rachel yang sedang tidur pulas, sangat mirip dengan ibu nya yang selalu mengingat kan ku pada nya, setiap tawa, setiap Tangis, dan setiap detail Rachel sangat menyerupai sosok Cassandra. Selama 5 tahun aku membesarkan Rachel sendirian dan sangat menyedihkan untuk di ungkapkan kalau aku sama sekali tidak ada hubungan darah dengan nya.

•••••

Cerita bab ini memang terlalu sedikit, karna nggak banyak yang harus di ceritain di flashback ini.

Thx yang sudah menyempatkan baca dan vote! Walaupun masih baru, aku berusaha buat cerita ini semakin seru.

260817