Bab 4 : Miss Meira ( part 1 )

22 2 3
                                    

Present day..

Sudah 1 minggu berjalan semenjak aku mulai memegang perusahaan ini, sejauh ini tidak ada masalah yang serius untuk ku, semua nya berjalan lancar. Dan seperti nya para dewan direksi masih belum sepenuh nya percaya padaku untuk mengurus perusahaan ini dengan kemampuan ku sendiri, mungkin hanya perlu waktu untuk membuat mereka memberikan kepercayaan nya padaku. Dan Pak Bowo, dia selalu berada di samping ku selama di kantor, membantu masalah-masalah yang tidak ku mengerti, memang sangat membantu keberadaan Pak Bowo di samping ku.

Tok.. Tok.. Tok..

"Iya masuk"

"Pak, ada telepon dari Ny Rysha. Sudah saya sambungkan ke telepon Bapak" kata Aindi skretaris ku setelah beberapa langkah memasuki ruangan.

Aku menganggukan kepala dan di ikuti Aindi yang berlalu pergi meninggalkan ruangan.

"Iya ada apa Ibu?" jawab ku sesaat mengangkat ganggang tlp.

"Kamu sibuk Bi? Rachel dari kemarin minta ketemu sama kamu. Kalo ada waktu nanti pulang kerja sempatin ke rumah Ibu ya."

Selama aku mulai bekerja di kantor, Rachel memang aku titipkan di rumah orang tua ku, aku menyadari beberapa hari ini aku tidak memliki banyak waktu untuk Rachel. Dengan pekerjaan kantor yang menumpuk sejak di tinggal Ayah sudah menjadi alasan wajib untuk menyelesaikan nya hingga larut malam.

"Iya nanti aku ke sana, Rachel mana Bu?"

"Baiklah, nanti Ibu tunggu ya. Dia lagi sarapan di ruang makan Bi.. Mau Ibu panggilin?"

"Boleh Bu." terdengar suara panggilan Ibu ku memanggil suara Rachel, dan sahutan Rachel begitu senang saat mengetahui jika aku yang ada di telepon.

"Papa sudah 5x batalin janji nganter Rachel sekolah! Didn't you miss me Pa?" tanya langsung oleh anak itu. Entah sudah berapa lama aku hanya mendengar suara Rachel dari balik telepon tanpa menatap wajah nya beberapa hari ini, tapi sebagai seorang Ayah, tak akan puas jika hanya mendengar suara anak nya tanpa bertemu langsung.

"Papa sibuk sayang, Rachel tau kan Grandfather sudah tua, dia gak bisa kerja lagi jadi Papa yang harus gantiin. Nanti Papa usahain pulang cepat ya, kamu mau Papa beliin apa?"

"Beneran Pa?" terdengar Rachel senang.

"Iya sayang.. Kamu mau apa biar Papa beliin nanti pulang kerja."

"Papa masih inget kan buat beliin boneka for my new friends?"

"Kamu mau beliin boneka buat mereka?"

"Iyaa Pa!"

"Ok tunggu Papa ya.."

"At 6 Ok Pa! Bye Pa.. Kerja yang rajin ya I love you"

"I love you Sayang.." Rachel langsung mematikan telepon.

"At 6?" Gumam ku dalam hati sambil melihat sekeliling meja ku penuh dengan tumpukan dokumen-dokumen perusahaan yang harus aku pelajari, dan beberapa pekerjaan yang sudah menggunung dari kemarin. Dan aku tidak mungkin meminta tolong pada Pak Bowo, dia sudah sangat membantu ku untuk menyelesaikan masalah-masalah dari kemarin. Ah berhenti lah mengeluh, selesaikan sekarang atau melanggar janji kepada Rachel lagi, dan melanggar janji kepada Rachel yang tidak akan bisa ku lakukan lagi.

*****

Tok.. Tok.. Tok..

"Iya masuk" perintah ku.

"Selamat siang Pak Cakra" kata Pak Bowo sesaat setelah memasuki ruangan ku.

"Oh Pak Bowo, ada apa Pak?" tanya ku.

Kembali Pak Bowo berkata "Saya Datang kemari karna perintah Ny Rysha Pak, saya di perintah untuk membantu pekerjaan anda"

"Ahh tidak usah Pak, saya bisa melakukan nya sendiri. Mendingan waktu Bapak buat pekerjaan Bapak sendiri, saya tidak apa-apa."

"Tidak.. Saya sudah berjanji kepada anda untuk menjamin waktu anda dengan Rachel Pak, saya tidak ingin melanggar janji saya Pak." ucap Pak Bowo dengan nada mendominasi.

Bagaimana mungkin Pak Bowo masih bisa menepati janji nya dengan ku, sedangkan janji ku pada Rachel selalu terlanggar. Lalu aku menatap jam tangan yang melingkari tangan ku, setengah jam lagi jam 6, dan dengan pekerjaan yang masih banyak kemungkinan jam 7 baru akan selesai pekerjaan ku. Tapi ya sudahlah lah, aku tidak ingin menjadi orang yang membuat janji Pak Bowo terlanggar, lagi pula aku juga tidak bisa melewati hari ini tanpa bertemu dengan Rachel.

"Baiklah kalau begitu Pak Bowo, saya minta maaf sudah merepotkan"
Sesaat setelah itu, aku merapikan meja kerja ku dan memberikan Pak Bowo berkas-berkas pekerjaan dan dia mulai meninggalkan ruangan ku.

Selama di perjalanan mata ku tak henti-henti nya mengitari sisi jalan untuk mencari toko boneka yang masih buka di jam segini. Akhir nya tak jauh dari rumah ku ada dagang boneka di pinggir jalan yang masih berdagang, menurut ku tidak masalah jika membeli boneka di pinggir jalan, karna memang sangat susah mencari toko boneka yang masih buka sore hari.

Aku mencari-cari boneka yang di minta oleh Rachel untuk teman-teman nya. Seingat ku boneka karakter Teletubies yang Dipsy, Lala dan boneka berwarna pink, aku kurang tau karakter kartun apa yang berwarna pink tapi setidak nya aku tau apa yang Rachel sukai. Dan akhir nya aku hanya menemukan boneka Dipsy Dan boneka Patrick, karakter di spongebob kesukaan Rachel. Karna sudah jam 6 aku segera pergi setelah membayar semua boneka yang ku beli, dan mengurungkan niat mencari boneka Lala karna waktu yang tidak mendukung, dan aku tidak mau membuat Rachel lebih lama menunggu.

Sesampai nya di rumah aku melihat ada mobil terpakir rapi di dalam halaman rumah, yang ku tau pasti bukan lah mobil Ibu ataupun Ayah. Ah mungkin hanya tamu yang menyempatkan mampir saja.

Aku memakirkan mobil ku di depan dan langsung memasuki rumah, pintu terbuka lebar dengan keadaan rumah sangat sepi di bagian ruang tamu, tapi bukan kah ada tamu yang datang? Lalu aku menuju ruang makan dan ternyata mereka semua berada bersama sedang akan mulai makan malam.

"Hy Papa!" sambut Rachel langsung beranjak dari tempat duduk nya

Aku langsung menggendong nya serasa sudah sangat lama tidak bertemu dengan nya "Hy Sayang.."

"Bagaimana kerjaan mu Bi?" tanya Ayah yang sedang duduk di meja makan.

"Beres Yah, gak ada masalah.." kata ku meyakinkan Ayah.

"Suara mobil mu kenapa engga kedengaran Bi?" kata Ibu seraya membawa nampan full makanan menuju meja makan.

"Aku parkir di depan Bu, soal nya di halaman ada orang parkir.." kata ku sambil mengambil tempat duduk di sebelah Rachel. "Oh iya.. Ada tamu ya?" sambung ku.

Sebelum Ibu ku membalas pertanyaan ku, terdengar suara wanita dari dalam dapur, dan Mas Sam langsung berlari menuju arah suara terlihat wanita itu keluar dengan membawa nampan yang penuh dengan minuman, wanita itu sangat berhati-hati membawa nya seakan-akan setiap langkah nya merupakan peluang untuk setiap gelas yang ada di nampan nya terjatuh berceceran di lantai. Tapi wanita itu seperti tidak asing bagiku.

"Sini biar saya saja yang bawain Non." kata Mas Sam, dia adalah asisten rumah tangga di rumah Ibu.

"Ah niat nya ngebantuin malah jadi ngerepotin hehehe.. Maaf ya Mas." kata wanita itu sembari memberapikan rambut nya yang berantakan sehabis membantu menyiapkan makan malam.

Aku bertanya pada Ibu ku "Siapa dia Bu?"

"Dia.." sebelum Ibu ku menyelesaikan kalimat nya Rachel langsung memanggil nama wanita itu.

"Sini Meira, duduk di sebelah Rachel!" kata Rachel yang langsung memberikan tempat duduk nya di sebelah ku.

•••••

Akhir nya belum selesai juga bagian ini hahaha. Maaf karna bagian ini aku buat 2 part berbeda, karna menurut ku 1000 kata perbab sudah lumayan panjang, dan misalkan aku paksa selesaikan cerita ini di 1 bab mungkin akan sampai 2000 kata wkwkwk
Aku cuma gak mau buat cerita nya terlalu panjang supaya kalian gak ketiduran saat baca hahaha!
Di tunggu bagian 2 ya! Thank you

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Time Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang