-->>please kindly play the video<<--
budayakan vote dulu sebelum baca😘😘😘
"Kau adalah Sena...". Tegas Demian padanya.Demian membawa gadis kecil yang ditemuinya, memaksa gadis itu ikut bersamanya, mereka terlihat seakan Demian adalah ayah dari sang gadis kecil itu.
Hal itu adalah hal yang hampir menakjubkan, baginya, bahkan mungkin sangat menakjubkan. Tiba-tiba saja seorang pria bangsawan menemukan dirinya, membawanya untuk ikut bersama ke istana.
Mendadak hatinya menjadi gelisah, penuh kecemasan dalam ikatan sesuatu seperti, sihir yang mencekiknya, pria bangsawan yang membawanya ini terus saja melemparkan tatapan tajam padanya, seakan ia akan pergi.
Dengan seperti biasa, secepat mungkin, tubuh dan pikirannya berhenti bekerja, pria itu menaklukan dirinya, menjadi penurut dan tenang.
Mereka melewati barisan prajurit, lalu bertemu para pelayan di pavilium sampai sepanjang sisa jalan istana. Semua penghuni istana ini memiliki keanggunan, sampai pelayan yang menunduk dengan sopan, prajurit yang berdiri tegak, Dirinya begitu takjub dengan semua yang terlihat di matanya, pelayan-pelayan itu membersihkan langit-langit istana sampai berkilau. Ia menyukainya.
"Waaah... indah sekali...". Gumamnya.
Demian berhenti sejenak, membiarkan gadis ini melihat-lihat lingkungan istana, memperhatikan suasana anggun dan berkilauan di sekitar mereka.
Ia mengulas sebuah senyuman, "Kau suka?"
"Tentu! ini berkilauan. Apa aku akan anggun seperti mereka, Tuan?".
Demian berjongkok, mulai membisikkan tepat di depan wajah gadis ini.
"Tentu saja! Kau akan tinggal disini, di istana, kau akan di ajari bagaimana menjadi wanita anggun, Sena."
Gadis ini tersenyum manis, lalu kembali memperhatikan suasana istana.
Hari ini, cukup dapat dimengerti mengapa pria itu mencoba membawanya ke istana secepat ini. Memang, dia adalah Sena, sebuah takdir yang lahir kembali; dari segala kutukan dan takdir garis keluarganya; seorang dengan jiwa yang rusak.
Mereka kembali berjalan, menyusuri setiap lorong istana yang terbuka, memperlihatkan padanya banyak keindahan dari taman istana yang panjang. Demian masih menggandeng tangannya, langkahnya menyesuaiakan langkah kaki Sena yang kecil.
Tepat saat mereka tiba di aula utama yang terbuka, rombongan Raja Darren datang. Dan sekarang dengan perasaan yang gelisah dan takut, Sena bersembunyi dibalik tubuh Demian, Cuma sebatas pinggangnya.
"Demian...". Ujar Raja Darren.
Rombongan yang lainnya memandang aneh pada sosok yang bersembunyi dibalik tubuhnya.
"Sena, keluarlah... ini akan baik-baik saja". Namun Sena tidak berkutik, ia masih diam, ia malu dan takut. Demian membawa serta dirinya dengan paksa, tanpa di ketahui keluarga kerajaan.
"Siapa anak itu?". Darren menyerngit, tidak pernah Demian membawa seseorang ke istana, ataupun anak-anak.
Sena mengintip dan langsung menerima tatapan tak suka dari Raja Darren. Meskipun begitu, orang-orang dibelakang Raja Darren juga memperhatikannya dengan sengit.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Guardian : DEMIAN
FantasyHidupnya selama 10 tahun ini, ia hanya melihat kematian satu persatu keluarganya. Demi kerajaan lemah yang bertopang pada tongkat kematian, keturunan Murrunder harus dijadikan pengorbanan. Demi mendapatkan tahta kerajaan, Demian harus membunuh Sena...