Pertama-pertama... makasih yang udah baca dan ngasih vote buat D.E.M.I.A.N ^^
Awalnya, cerita ini bukan seperti sekarang. tapi rencananya itu bakal ke comedy+fantacy , and cerita ini sebenarnya alurnya collabs sama temen sekelas. Entah kenapa kok aku melenceng dari tujuan awal... ihikihikihikihikihik
Untung masih awal, aing nyadar gabisa bikin comedy story T_T toh jalan hidup author kagak semulus muka sehun >< makanya, aku bikin gini aja daaah...
sesuai relita yang aing karena banyaknya godaan perjalanan serta teori kehidupan yang sama sulitnya teori bighit untuk A.R.M.Y. >< (kagan nyambung)
juga harapan byk viewers and vote kaga bisa setinggi badan chanyeol ,,, HUWEEEEE (relitaT_T) juga karena aing gembira dengan mv comeback BTS yang tayang jam 4 sore ini... DNA!!!
panjang sekaleeeh... aing kasih tahu, yang huruf bercetak miring itu flashback^ udah deh jangan lupa buat aing budayakan vote dulu baru baca ^^
...
< >
< >
< >
< >
< >
Suasana negeri hari ini tampak seperti biasa, para penduduk beraktivitas seperti bekerja di pasar, pergi berlayar, berkebun di perbukitan belakang kerajaan, dan beberapa prajurit melakukan pratoli rutin di sekitar desa.
Dari atas balkon kerajaan, Raja Darren menyaksikan rakyatnya. Raut mukanya datar, tidak bergeming sedikitpun dari sana, ia hanya ingin memastikan semuanya baik-baik saja. Tepat diseberang sungai yang membatasi antara desa para petani dan desa para nelayan, terbentang sangat luas bibir pantai keputihan serta laut biru tua yang jernih hingga segerombolan lumba-lumba yang melompat bisa dilihat dari posisinya.
Di temani orang kepercayaannya dan seorang tetua dibelakangnya, tapi mereka hanya penghias sisi raja semata.
Pikirannya seakan berputar-putar, membuatnya enggan bergerak ataupun mengeluarkan suara. kelopak matanya hanya berkedip beberapa kali namun tubuhnya dapat menahan hawa dingin sore ini, menurut perkiraan ahli ramalan cuaca, musim dingin akan datang lebih cepat. Tapi Raja Darren belum berniat mengumpulkan persediaan kerajaan. Tidak! ia tidak memikirkan hal itu.
"Katakan sesuatu tentang gadis itu,Tetua Dumb!". Sambil mendesis, Raja Darren meremas perkamen ditangannya. Ia tidak ingin melampiaskan amarahnya pada Tetua yang bijak. Rahangnya mengeras dan wajahnya terlihat memerah. Ia seorang raja, tidak bisa ia melupakan etika tentang berhadapan dengan tetua kerajaan. Ia benar-benar menahan amarahnya.
"Rajaku, aku melihat aura aneh dalam tubuh gadis itu. Anda tidak bisa melihat atau merasakannya, tapi pangeran Demian dapat menguasai auranya". Sang tetua Dumb berdiri dengan tongkat yang menahan tubuh tuanya. Ia berbicara selembut orang tua dan memperlihat wajah khawatir selayaknya seorang ibu.
Raja Darren terhenyak, tubuhnya berhenti bergetar dan pikirannya di selimuti kebingungan. "Apa maksudmu?!".
"Rajaku, gadis asing itu bersama pangeran Demian, jika aku bisa menebak kalau pangeran Demian... mereka pernah bertemu sebelumnya. dapat aku lihat, aura biru pangeran Demian melekat bersama auranya. Tapi, aura gadis itu seperti menolak dan terjebak dengan selubung asap biru adik anda, rajaku".
Itu tidak masuk akal. Raja Darren belum pernah mendengar jika 2 aura makhluk berbeda dapat menyatu. Kasus seperti ini, belum pernah dirinya pelajari lebih lanjut. Raja Darren bahkan tidak tahu hal apa saja yang telah adiknya lakukan, selama mereka menguasai kerajaan Lussions, Demian menjadi pribadi yang tidak tersentuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Guardian : DEMIAN
FantasyHidupnya selama 10 tahun ini, ia hanya melihat kematian satu persatu keluarganya. Demi kerajaan lemah yang bertopang pada tongkat kematian, keturunan Murrunder harus dijadikan pengorbanan. Demi mendapatkan tahta kerajaan, Demian harus membunuh Sena...