sepuluh

2.5K 608 25
                                    

taeyong menatap tangannya yang telah digips dengan helaan napas. ada dua hal yang memenuhi kepalanya. satu adalah lisa yang lainnya adalah pertandingannya. lisa pasti akan merasa sangat bersalah sementara pertandingannya sangat penting. tangannya baru bisa bergerak secara normal dalam tiga minggu ke depan.

ia telah berbicara pada pelatihnya dan dengan berat hati taeyong harus mundur dari tim. taeyong cuma bisa menghela napas. dia gak menyesali perbuatannya kok, selama lisa baik-baik aja taeyong udah lega. taeyong bahkan gak bisa bayangin kalau lisa yang keserempet taeyong pasti akan merasa bersalah banget.

"yong, ada yang nyari tuh." yuta memanggil, taeyong masih duduk di bangkunya. leha-leha padahal udah bel pulang dan biasanya dia udah cabut, tapi sekarang dia anteng di kelas. "cewek noh, kalo gak mau gue embat nih."

mendengar itu langsung membuat taeyong bangkit dari duduknya. "lisa?" panggilnya dan cewek itu langsung tersenyum manis. "ngapain ke sini?"

gadis itu memiringkan kepalanya, "jemput kamu? sekalian kita ke rumah sakit. hari ini harus dicek lagi kan."

taeyong bahkan sampai lupa harus ke rumah sakit. lelaki itu mengacak rambutnya dengan tangan kiri, "aduh! tunggu sebentar deh aku ambil tas dulu."

lisa bingung. taeyong keliatan gak suka, dia jadi sedih. tak lama taeyong balik dan langsung merangkul lisa, erat. "lain kali jangan ke sini. biar aku aja yang jemput kamu."

lisa mendongak, bingung. "kenapa?"

"karena di sini banyak laki-laki, lisaku. nanti kalau kamu diisengin and im not around gimana? siapa yang jagain kamu nantinya?" cecar taeyong gemas. "pokoknya jangan ke sini. biar aku yang nyamperin kamu."

sedangkan lisa mati-matian menahan wajahnya agar tak semakin memerah. tapi kayanya gagal deh habis sekarang taeyong malah mencuil pipinya, gemas juga meledeknya.

••

walk you home [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang