Musim Dingin 2018
Salju mulai turun membuat
verona dihiasi kedinginan. Sudah 5 hari dan cuaca semakin memburuk, orang orang semakin memperketat kain wall yang melapisi hampir seluruh tubuhnya. Dinginnya udara tidak mengalahkan aktivitas masyarakat verona. Ini pukul 8 malam dan seorang wanita masih berkutat dengan tumpukan kertas yang perlahan menyusut. Dikeningnya terdapat lipatan yang tak pernah lepas darinya. Terus menyibukkan diri pada aktivitasnya, melupakan waktu yang berjalan dari cahaya matahari pagi menjadi cahaya gemerlap bintang bintang."Carla!! Kau akan tetap disana?"
Wanita yang dipanggil tidak menoleh sama sekali hanya tertuju pada tumpukan kertas yang semakin menipis. Tangannya tak pernah lepas dari pensil yang terselip diantara jari telunjuk dan jempolnya.
"CARL.. "
"Kau bisa pulang duluan Irina. Aku sudah berbicara pada Mrs.Betrice untuk menetap sebentar dikantor. Aku butuh menyelesaikan ini."
"Kau akan seperti ini terus? Sampai kapan?"
Wanita yang bernama Carla itu tau apa yang dimaksud Irina.
"Sampai ini selesai."
Irina hanya menghembuskan napasnya dengan kasar. Bukannya ia tak tau apa yang sebenarnya sahabatnya lakukan. Bukan hanya soal pekerjaan , Carla bukanlah seorang wanita yang gila kerja. Hanya saja dia sedang membutuhkan aktivitas yang dapat melupakan pikiran yang melayang layang diotaknya. Hampir 1 tahun ini Irina melihat Carla yang berbeda. Carla yang menghabiskan waktu untuk bekerja dan hidup seperti zombie. Wajahnya selalu terlihat dingin tanpa ekpresi. Sudah berapa bulan dia tidak melihat Carla yang mengeluh karna hal hal yang membuatnya kesal. Sudah berapa bulan dia tidak melihat Carla yang tersenyum tersipu malu. Dia merindukan sahabat yang mencarinya untuk menguluh. Irina tau mengapa Carla seperti ini, Dia tidak bisa berpura pura tidak tahu atas apa yang dia lihat.
"Aku pulang duluan .. jangan pulang terlalu malam. Setidaknya kali ini dengarkan aku. Lagi pula .." Irina melangkah menuju pintu dan melirik pada jendela kantor " ini musim Dingin .. dan kau .. harus segera pulang. Aku pergi, Buona Sera (selamat malam)."
Kata - kata Irina membuat Carla menghentikan pekerjaannya. Matanya tertuju pada luar kaca jendela. Disana salju turun tidak begitu deras tapi membuat udara cukup dingin. Dia hanya tersenyum pilu dan melanjutkan kembali pekerjaannya. Dan salju yang turun berhasil membuka pikiran pikiran yang disembunyikannya.
Tinggal beberapa coretan dan dia selesai. Carla buru buru merapikan mejanya dan tergesa gesa memakai coat dan syal yang Irina berikan tadi siang. Handphonenya terus bergetar tertera nama Irina disana.
"Aku sudah selesai Irina. Lagi pula aku bukan anak kecil. ..
Kakinya melangkah keluar dari ruangan yang iya tempati seharian ini.
Aku sedang dijalan. Aku akan pulang... Grazie (terimakasih) telah mengkhawatirkanku"
"Apa yang kau bicarakan cepat pulang dan jangan lupa makan!"
"Astagaa . Kau memang pandai menghancurkan momen. Ku tutup Buona Sera (selamat malam)"
Aku mengecek handphoneku dan disana terdapat banyak notifikasi dari Irina , Vitto dan satu nomor asing. Aku mengerutkan dahi. Akhir akhir ini aku kira aku tak memberikan nomorku pada seseorang.
Aku menutup pintu kantor dan berjalan pulang. Verona malam hari masih Ramai. Banyak turis yang datang ke kota indah ini. Tapi menurutku kota ini telah kehilangan keindahannya setahun yang lalu.Aku berjalan karna kantorku dengan rumah tidak begitu jauh hanya melewati taman dan gang. Aku melihat kearah berjalanku. Salju benar benar turun dan membuat semuanya menjadi putih, menutup segala kehidupan di verona. Salju membuatku membuka kenangan kenangan yang melayang layang diotakku. Seolah seperti terjadi saat kemarin. Membuatku menyesal dan menangis kembali. Perjalanan pulangku selalu seperti ini dihantui oleh kenangan kenangan lalu. Aku melewati taman itu taman dimana kenangan kenangan itu terjadi dan disana di ayunan yang selalu ku duduki seseorang tengah duduk. Dia menatapku dan tangisku tak bisa ku tahan lagi.
"Ini Benar Benar Musim Dingin"
***
Maaf kalo typo salah tempat atau apapun. Mohon dimaklumi dan bantuannya ❄
KAMU SEDANG MEMBACA
The Winter (Snowflake)
RomanceDalam kepingan Salju yang Turun. Dalam Badai Musim Dingin.