32 - "Reveal Honesty"

1.9K 109 27
                                    

"Eh Grac, jadi lo udah baikan sama Gavin?" tanya Myesha sambil membalikkan tubuhnya ke belakang, tepatnya ke bangku tempat Graciella duduk.

Graciella menganggukkan kepala. "Iya gitu deh," jawabnya.

"Kok lo gampang banget maafin dia? Asal lo tau yaa Varen bonyok gara-gara dia. Jelas gue gak terima, dia tuh keterlaluan Grac," gerut Myesha sembari melipat kedua tangannya di dada. Memperlihatkan bagaimana kesalnya dia.

Graciella memincingkan matanya, kemudian menatap Myesha dengan senyuman. "Heh, sejak kapan anaknya Pak Bambang khawatir sama si Varen?"

"Yaa sejak dia jadi cowok gue lah," ketus Myesha.

Graciella mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. Ia segera merapikan mejanya, lalu bangkit berdiri. Dengan santainya ia meninggalkan Myesha di kelas sendirian.

"Main pergi-pergi aja lo. Mau kemana sih?"

"Taman. Berisik disini ada lo. Gak bisa fokus baca gue," jawab Graciella menolehkan kepalanya kebelakang dan menjulurkan lidahnya pada Myesha.

Myesha sedikit kesal, namun pada akhirnya ia pun mengekor langkah Graciella dari belakang. Mereka berdua berjalan beriringan menuju taman. Myesha terus mengoceh ketika memperhatikan banyak sapaan dari cowok-cowok yang berusaha mencari perhatian Graciella. Apa mereka tak takut pacarnya itu akan mengamuk?

"Hai Grac, kamu cantik deh hari ini," sapa salah satu cowok yang tengah berkumpul bersama teman-temannya di depan kelas. Graciella hanya membalas dengan mengukir senyuman di wajahnya.

"Gue! Itu gue!"

"Gue!"

Graciella menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Ia pun kembali melanjutkan langkahnya. Jelas ada yang berbeda dengannya hari ini. Biasanya ia tidak suka jika ada cowok yang berusaha menggodanya, kalaupun ada ia akan langsung melemparkan tatapan sinisnya sambil merutuk sejadi-jadinya. Hari ini ia justru sering kali menebar senyuman manis pada cowok-cowok itu.

"Grac? Kamu udah makan belum?"
"Anjir Grac, senyummu mengalihkan duniaku."
"Hari ini indah banget yaa? Seindah liat muka kamu."
"Ciee ngelirik, aku ganteng yaa hari ini"

Graciella masih menanggapi mereka yang berusaha menggodanya dengan menebarkan senyuman manisnya. Tanpa tau bahwa dari jauh Gavin memperhatikan tingkahnya itu. Myesha tak sengaja menangkap Gavin yang sedang memberikan tatapan tajam pada cowok-cowok itu. Myesha panik, Gavin bisa saja melakukan tindakan kekerasannya lagi.

"Lo kok gak takut sih, kalau Gavin ngamuk ngeliat lo digodain sama cowok-cowok. Gue sih kasian kalau nanti nasib mereka sama kaya Varen yang dipukulin abis-abissan?" tanya Myesha bersikeras menantikan jawaban sahabatnya itu.

Graciella menghentikkan langkahnya sejenak. Dia memincingkan matanya menatap Myesha penuh kecurigaan. Dan benar saja cewek itu melihat Gavin. Ia hanya ketakutan Gavin akan melakukan tindakan seperti yang pernah ia lakukan pada pacarnya Varen.

Graciella memutar matanya malas lalu membalas celotehan sahabatnya itu. "Kenapa Gavin harus marah? Dia aja ngelarang gue buat marah waktu gue ngeliat dia sama Divia. Jadi, gak ada salahnya kan gue bales sapaan-sapaan mereka?"

Graciella kembali menatap Gavin yang berada di taman. Gavin tersenyum padanya, namun dengan sengaja Graciella hanya memalingkan wajahnya. Berusaha tak ingin peduli.

"Lo sinting Grac," rutuk Myesha.

Kemudian, Graciella kembali melanjutkan langkahnya, berjalan mendahului Myesha dengan santai.

***

Graciella masih fokus pada novelnya. Bahkan ia terus mengacuhkan keberadaan Myesha yang terus mengoceh di sampingnya.

My Music Partner [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang