20 - "Kedatangan Kaylene"

2.2K 153 40
                                    

Karena pemberian coklat malam itu, rasa marah Graciella kepada Gavin kini memudar. Bagaimana lagi, ia sendiri bahkan tak bisa lama-lama berjauhan dengannya. Begitu bel istirahat berbunyi cewek itu semangat sekali menemui Gavin. Ia melihat Gavin sedang berjalan sendirian yangbmengarah ke kantin.

"Hai jodoh," sapa Graciella sambil menepuk bahu Gavin dengan akrab. Cowok itu lantas menolehkan kepala pada Graciella.

"Jodoh?" Gavin menyerngitkan dahinya bingung.

Graciella menyengir. "Jodoh gadungan maksud gue," jelasnya.

Cowok itu terkekeh pelan mendengar perkataan Graciella. Lalu ia bertanya, "Pmsnya udah kelar?"

Gantian Graciella yang menyerngitkan dahinya kebingungan. "Pms?"

"Ya lo marah-marah mulu."

"Ya deh Sorry. Yang penting gue udah gak marah kan sama lo," ucap Graciella sambil menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal.

"Hm."

Graciella dan Gavin berjalan berbarengan. Mereka mengobrol tentang banyak hal. Mulai dari persiapan pensi yang berlangsung sebentar lagi, menceritakan bagaiman Gavin memanjat ke kamarnya dan lain-lain. Meleka saling tertawa layaknya orang pacaran, tapi mereka tidak.

Keasikan mengobrol, tiba-tiba ada seorang cewek yang berjalan menubruknya hingga menumpahkan cairan kuning ke baju seragam Graciella.

"Aduh maaf-maaf. Gue gak sengaja," mohonnya dengan mata yang menatap baju seragam Graciella yang kini basah karenanya.

Graciella tadinya akan marah. Namun, mengingat Gavin ada disebelahnya, Gavin pasti tidak akan menyukainya. Cowok itu memang banyak memberikan perubahan yang baik untuk Graciella.

"Hhh... Iya-iya gapapa," jawab Graciella sambil tersenyum.

Cewek itu malah menepuk-nepuk baju seragam Graciella dengan panik. "Aduh gara-gara gue baju lo jadi basah."

"Iya gapapa santai aja. Entar bisa gue bersihin kok."

Cewek dengan rambut hitam tergerai lurus itu melangkah mundur. Begitu ia mendongakkan kepalanya, ia kaget saat melihat ada Gavin berdiri di depannya.

"Gavin?" kagetnya.

"Kay?" Gavin ikut kaget.

Graciella melirikkan pandangan pada cewek itu dan Gavin secara bergantian. "Gav? Lo kenal sama dia?" tanya Graciella pada Gavin.

"Gue man--" saat cewek itu hendak menjawab, Gavin malah lebih dulu menyambar omongannya.

"Dia temen satu sekolah gue dulu," sambarnya.

Mendengar jawaban Gavin. Cewek yang notabenenya teman Gavin di SMA lamanya itu lantas menoleh pada Gavin yang kini malah menatapnya dengan tatapan sinis.

Graciella yang hanya diam. Kini tersenyum girang dengan lucunya. Ia kemudian mengulurkan tangannya kehadapan cewek itu dengan ramah. "Kenalin gue Graciella. Lo bisa panggil gue Grac."

Cewek itu membalas jabatan tangan Graciella sambil tersenyum. "Kaylene. Orang-orang biasanya manggil gue Kay," ucapnya sambil melirik sekilas pada Gavin. Tapi Gavin tetap tak peduli.

"Kebetulan banget ya lo temennya Gavin. Lo kok kuat banget ya temenan sama cowok ngeselin, cuek, gak peka kaya dia. Apalagi sekarang lo sampe pindah dan ternyata satu sekolah lagi sama dia. Kalo gue sih---" belum sempat menyelesaikan ocehannya Gavin langsung menarik tangan Graciella menjauhi Kaylene.

Gavin melepaskan tangan Graciella begitu ada di tempat yang ia rasa sudah cukup jauh dari Kaylene.

"Lo ngapain narik-narik gue sih? Gue lagi ngomong sama dia, lo gak sopan tau," protes Graciella.

My Music Partner [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang