Capter 6 (ambigu menerpa) *REV

817 102 106
                                    

(Wayo POV)

Malam pun mulai larut
Aku pun masih menarik Ming lalu menyertnya ke parkiran
Dia pun masih memberontak mencoba mendatangi Phana Dan memakinya

"Lepaskan yo.... Lepaskan .."
ujar Ming marah

"Ayo Kita pergi saja"
ujar ku menariknya kuat

"Mengapa kau Bela dia, dia melecehkan mu "
Ming semakin marah, raut wajah yang selalu ku lihat ketika dia murka pada sesuatu,

"Biaralah untuk sekarang"
ujarku lemas, sembari menarik nya kuat

Aku pun memaksanya masuk ke Mobil, Namun di perjalanan pulang
Tak hentinya Ming mengeoceh seperti ibu-ibu

"Apa yang kau suka dari dia?, Apa nya yang bagus dari dia?, Kalu kau tidak menyertku tadi, habis dia babak belur ku hajar!, Brengsek.... Sial.... Fuck..."
Ujar Ming sarkas, sumpah serapah mulai keluar dari mulut nya yang tipis, Namun aku diam terpaku tangan ku gemetar l, aku masih shock dengan kejadian tadi, ini pertama nya dalam hidupku orang lain sebegitu napsunya pada ku

"Perasaan apa inih, Bingung, aneh sekali" Gumam ku dalam hati

"Yo ... Yo... Yo.."
teriak Ming sembari menepuk Pundak ku

"Huh..... "
Aku pun terkejut,

"Kenapa lagi, apa kamu masih memikirkan yang tadi? "
ujar Ming

"Tidak ..."
Elak ku, Namun wajahku menunjukan suasana hati saat ini

"Yo... Tenang lah"
ujar Ming nadanya merendah sembari mengusap rambut ku

"Jangan dipikirkan lagi , besok aku kasih pelajaran anak sialan itu! "
Ucap Ming mengutuk, kedua matanya serius

"Ah... "
Ujar ku tak Fokus, Aku bersukur mempunyai sahabat seperti Ming dia begitu peduli terhadap ku walaupun terkadang dia begitu menjengkel Kan, yah sikap ke kanak-kanakannya selalu ribet
Aku pun memberi senyum padanya​

"Eh kenapa lagi? ... Pikiran mu sudah tak waras yo..." Ming pun kembali bercanda untuk menyegarkan suasana

"Akh Ming kau .... "
Ujar ku cemberut

***

Mobil Ming pun sampai di depan rumah ku, Aku pun lekas turun Dan berpamitan

"Aw... Yo.. Kita tak main dulu di depan"
ajak ming nada riang

"Tidak, Ming Aku ingin sendiri sekarang"
Aku memberi tatapan  memelas padanya

"Ya sudah lakh, Sampai jumpa besok " Ming pun melambaikan tangan Dan mulai bergegas pergi, Aku pun membalasnya, lalu bergegas menuju kamar dengan pikiran bingung

Ku duduk di atas kasur, Dengan pikiran masih bingung, Ku peluk kaki Dan kutempelkan dagu diatas nya
Aku pun mulai mengingat kejadian tadi

"Aku senang , marah , kesal , bingung , semua campur aduk ... Apa ini... Seperti Harga diri ku terinjak-injak injak olehnya, disamping itu aku memang tidak mengelak kalo aku menyukai sikap p'pha yang agresip tadi"
Gumam ku dalam hati, kadang aku juga tak waras ketika memihak Phana

Aku pun mencoba membaringakan tubuhku, lalu ku  tutup Mata

"Semoga semuanya hanya mimpi belakang"
ujar ku menghela napas

***

Ke esokan harinya

*Krinnnnnggg*

Diary Of Little​ StlakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang