CHAPTER 15

147 4 0
                                    

Empat tahun pun berlalu

Jingga pun sudah menjadi mahasiswi ilmu kedokteran di harvard university.

Dengan bekal beasiswa dan ketrampilan yang di milikinya.
Jingga pun menjadi mahasiswi teladan yang cukup membanggakan.

Sementara senja semakin hari kondisinya semakin menurun .

Perlahan tapi pasti banyak memory dalam ingatannya yang mulai menghilang .

Fajar yang sudah mengetahui keadaan senja pun tak pernah lelah menemani gadis tersebut.

"Nak..fajar pulanglah istirahat ...dari kemarin nak fajar belum istirahat sama sekali " ucap mama jeny.

"Tidak apa apa tante ..biar saya di sini menemani senja ". Ucap fajar sambil menggenggam tangan senja yang sudah sejak tiga hari lalu terbaring di rumah sakit karena penyakitnya kambuh lagi.

" baiklah ...tante belikan makanan buat nak fajar dulu ya " ucap mama jeny lalu keluar ruangan dimana senja di rawat.

"Fajar " tegur sapa gerald

"Hai ..bro ...loe kesini " sapa fajar pada gerald.

"Bagaimana keadaannya ?" tanya suara perempuan yang tadi datang dengan gerald.

"Masih sama ,"cicit fajar

" sabar ya faj...",hibur gerald.

"Thanks..." sahut fajar lirih.

Gerald menatap fajar dan senja penuh rasa iba.

"Sayang kita pulang yuk ..sepertinya fajar ingin berdua saja dengan senja ", bisik perempuan itu pada gerald yang di balas anggukan oleh pemuda tampan tersebut.

" bro...gue balik dulu ya".pamit gerald.

"Oke thanks ya ge,thanks vin ".

" tidak perlu sungkan kalau ada apa apa jangan segan segan buat hubungi kami ".pesan gerald.

________

" sayang...bangun dong ..."bisik fajar pada telinga senja.

"Aku sangat merindukanmu ..bangunlah ".

" apa kau tidak ingin menemuiku...".

"Bangunlah sayang ..kau ingat hari ini tanggal berapa ?". bisik fajar .

" sekarang tanggal kita jadian sayang ".
" apa kamu tidak ingin   merayakan anniversary enam tahun kebersamaan kita "kata fajar lirih.

Air mata fajar mengalir tanpa bisa dia cegah lagi.
Suara isak an nya seakan berlomba dengan suara alat alat rumah sakit yang menempel di tubuh senja

" bangunlah sayang ...apa kau tidak ingin mewujudkan mimpi mimpi kita ....hiks...".

"Mimpi kita untuk membangun keluarga kecil kita ...hiks " fajar terus mengajak senja mengobrol.
Seolah senja bisa mendengarkan semua yang kekasihnya bicarakan.

************

Up mohon maaf kalau gaje.

Mohon saran dan kritikannya.

CATATAN SENJA UNTUK SANG FAJARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang