KETENANGAN JIWA

963 25 2
                                    


Ketenangan jiwa mungkin menjadi impian bagi sebagian atau mungkin semua umat manusia, tapi terkadang manusia sendirilah yang menghambat ketenangan jiwanya. Sederhana saja, menurut saya ketenangan jiwa itu mudah sekali di dapatkan. Bersyukur, ya... itulah kuncinya menyatukan hati dan akal kita, dimana hati yang bekerja untuk mensyukuri apapun yang terjadi, dan akal bekerja untuk menyadari seberapa pantas kita untuk tidak mensyukuri hal apapun. Memang terkesan manusiawi jika kita sedikit mengeluh, entah pada manusia lainnya, atau bahkan pada tuhan. Tapi sadarkah kalau semua yang ada, semua yang terjadi, semua yang dirasa adalah Nikmat, bahkan sakitpun jika kita mensyukurinya, maka akan menjadi nikmat yang luar biasa (orang sakit minta apa aja pasti dikasih, nikmat kan ... Hehehe), tapi memang benar. "Fabiayiala irabbikumaa tukazziban" yang hampir semua Muslim tau artinya "Maka nikmat Tuhanmu mana lagi yang kamu dustakan", kawan... ga perlu kamu umbar syukurmu dengan ucapan "Alhamdulillah" yang keluar dari pesona lidah manjamu, jika kamu masih juga mengeluhkan hal yang sangat kecil sekali dibanding dengan Nikmat yang kamu rasakan. Ucapan itu Ghaib, setelah terucap terbang terbawa angin, tapi bersyukurlah dengan cara yang nyata, agar kamu bisa merasakan Ketenangan Jiwamu, bahkan ibadahmu saja belum tentu kamu lakukan dalam keadaan penuh rasa syukur. Bagaimana mau mendapat Ketenangan Jiwa, jika urusan dengan Tuhan saja tidak di lakukan dengan rasa Syukur ??? Kamu juga tidak harus mengamalkan sebagian hartamu jika kamu sendiri masih mengeluhkan  kehidupanmu. Memang tidak ada kehidupan yang sempurna di dunia yang fana ini, namun buatlah kehidupan ini penuh warna dengan cara bersyukur yang nyata. Yakinkan dengan sebenarnya  keyakinan dalam hatimu akan keberadaan dan ijin Tuhan pada semuanya.
Dalam Hadist Qudsi-Nya, Allah swt Berfirman kepada Nabi Musa as, “Wahai Musa, bersyukurlah kepadaku dengan sebenar-benarnya syukur.”
Nabi Musa menjawab, “Bagaimana aku mampu bersyukur dengan sebenar-benarnya sementara tidak ada satu syukur pun yang aku ucapkan kecuali Engkau Memberi nikmat kepadaku (untuk dapat bersyukur) ?
Kemudian Allah Berfiman, “Wahai Musa, dengan keyakinanmu itu engkau telah benar-benar bersyukur kepadaku.”
Wujudkan Ketenangan Jiwa dengan cara yang sederhana, Bersyukur dengan cara yang nyata.

Thanks a lot for reading my note.
U can share my note without my name.
God Bless You
*Aku Adalah Aku*
Ryan Anthony Mandailing

Menjadi Manusia Yang Memanusiakan ManusiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang