Dunia itu Kecil

505 11 1
                                    

Keindahan dunia dimulai dari pesona diri. Merangkai sambungan tali silaturahmi dalam kehidupan yang damai, membangun bendungan diri dalam egoisme, membangun organisme visual yang menampilkan kharisma, menampilkan insan jiwa yang bijaksana, mengikhlaskan lara mendapatkan ceria, menghargai akal yang memberi isyarat naluri diri.

Sejatinya keindahan itu bisa dinikmati jika kita punya rasa indah, terlebih pada diri sendiri. Merasakan keindahan pada diri kita adalah cara yang mudah dan sederhana, tumbuhkan nilai-nilai keindahan pada diri kita. Agar tanpa harus melancong ke tempat" wisata yang mewah, jauh, mahal, atau lainnya, kita sudah merasakan yang sebenarnya keindahan Alam Semesta. Karena dalam keadaan apapun, Rasa Indah itu telah ada dalam diri kita, walaupun yang kita pandang, nikmati, atau lewati bukan sesuatu yang indah. Tapi kembali lagi kepada kejayaan Semesta, tiada tempat, tiada suasana, tiada keadaan yang tidak indah, dikarenakan apa, ya karena sesungguhnya Alam Semesta ini memang Indah, terpancar di setiap sudut buah-buah pesona keindahan. Namun karena rasa syukur manusia yang kurang, ada saja hal" yang membuatnya menjadi kurang indah, atau bahkan tidak indah sama sekali.

Ya, kembali lagi pada hak masing-masing untuk menyikapi nilai" keindahan yang ada di dunia ini. Tapi yang terpenting sekali sebenarnya adalah bagaimana kita mendamaikan diri, karena keindahan dunia luar akan tertutup jika kita tidak memiliki kunci kedamaian, kunci kedamaian pun akan tersembunyi jika kita tidak memiliki rangkaian silaturahmi yang luas, jaringan silatuhmi kita memang terlihat sederhana, tetapi karena jaringan silaturahmi yang terangkai dengan baik, dunia ini akan terasa kecil, dan kita pun bisa menikmati indahnya dunia dalam kedamaian bersilaturahmi.

Itulah kenapa saya berkata bahwa dunia itu kecil, sesungguhnya dunia itu berada dalam genggaman tangan kita. Tuhan memang menciptakan alam semesta ini dengan kebesarannya, tapi bukan berarti kita tidak bisa memegang dunia dalam genggaman tangan kita. Bayangkan saja, seseorang yang berada di Perancis bisa bertatap muka secara langsung melalui alat atau media yang digenggamnya, handphone namanya. Hmm, itu baru contoh kecil loh, dan letaknya ada di luar badan kita, bagaimana jika dunia yang kecil itu kita letakkan di kedalaman diri kita? Bisa tidak ya.

Dunia yang kecil kita letakkan di kedalaman diri kita, lihat saja bagaimana dalam sebuah kitab Tuhan berkata "...akan bertemu dua jenis air berbeda di dalam satu perairan...." dan itu ada loh dalam diri kita, coba saja kamu bedakan jenis air liur dengan air mata, keduanya berbeda. Dimana air liur terasa tawar dan air mata memiliki rasa asin, dua jenis ait yang berbeda namun terletak di satu peredaran air yang sama yaitu di lautan tubuh kita, yang 80% bagian tubu kita di aliri oleh air yang terus bersirkulasi. Contoh ini juga masih dalam bentuk fisik, bagaimana jika kita meletakkan semuanya di kedalaman rohaniah kita.

Rohaniah kita sebagai manusia sangatlah luas, lebih luas dari alam kosmos yang ada dan terlihat oleh mata fisik kita, keluasan rohani ini bisa menampung segala macam proyeksi, potensi, dan nilai-nilai kehidupan yang arif dan bijaksana. Itulah Keagungan Tuhan, terlalu baiknya Tuhan pada kita semua, diciptakannya untuk kita akal untuk berpikir dan merangkai kehidupan dunia yang dalam genggaman.

Ketika kita meletakkan samudera ilmu kedalam keluasan rohaniah kita, maka kita akan memiliki kecerdasan yang mendukung untuk kehidupan, ketika meletakkan niagara syukur dalam diri kita maka kita akan memiliki kapal kenikmatan untuk mengarunginya, ketika kita memiliki atmosfir jiwa dalam diri kita maka kita akan memiliki keamaan untuk melindungi kewarasan dan potensi diri kita, terlalu banyak jika saya jelaskan lagi. Itulah bukti bahwa dunia sangat kecil, karena Kebesaran Tuhan telah dilimpahkan pada kita untuk memahami dunia ini, dan sudah seharusnya kita bisa memimpin diri kita untuk menaklukan dunia ini di kedalaman diri kita.

*Aku Adalah Aku*
Ryan Anthony Mandailing

Menjadi Manusia Yang Memanusiakan ManusiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang