jimin Season 2 #1

28.1K 1.4K 60
                                    


Happy membaca kawan
Happy reading maksudnya :v

Pagi yang membosankan untukmu. Ya... Lebih dari membosankan dan kesepian. Saat semua orang menjalankan aktivitas mereka, kamu harus tetap menunggu di sebuah apartemen yang cukup besar. Jimin melarangmu untuk pergi sendiri karna aegi di rahimu. Dia sangat menghawatirkamu sekalipun kamu melakukan pekerjaan rumah, seperti menyapu dan memasak jimin melarangnya. Setelah kembali bersama, jimin selalu membuktikan semuanya mengembalikan semua kepercayaanmu yang telah hilang. Mengganti semua waktu, tidak pernah menyakitimu,membahagiakanmu dan juga jiwon.

Beginilah keseharianmu menghadap jendela dan menghitung berapa jumlah mobil yang melintas. Tidak penting memang. Hanya itu yang bisa kamu lakukan untuk menunggu park jimin dan juga jiwon pulang dari sekolah. Setelah hiatus selama 3 tahun jimin kembali bersama bangtan menjalani aktivitasnya seperti dulu.

"kenapa ibu hamil melamun oh?"

Jimin merengkuhmu meletakan dagunya pada curuk lehermu bahkan keringatnya sampai membasahi bajumu. Jujur saja kamu sedikit terlonjak kaget.

"aigooo cagia"

Kamu mengusak surai hitamnya. Rambut itu cukup basah hingga setiap helainya telah menyatu. Tapi jari itu jari manismu memisahkan helai rambut yang menyatu karena keringat.

"kenapa pulang cepat? jiwon bahkan belum sampai rumah"

"weee? Tidak boleh aku menemui istriku?"

Bibir namja itu mengerucut seperti anak kecil dia bahkan tidak jauh berbeda dari jiwon saat marah. Kamu hanya bertanya, biasanya dia akan pulang setelah anak laki-lakinya tapi dia bahkan pulang sebelum jiwon.

"memang tidak ada hal lain yang kau kerjakan? hanya practice saja?"

"aku menyuruh hyung untuk mengerjakan tugasku"

Namja itu menampilkan deretan giginya. Dia bahkan menyuruh orang yang lebih tua untuk menyelesaikan tugasnya dasar tidak tau malu wkwkwk.

"aissshhhh kau ini jimin-shi, sana mandi dan jemput jiwon"

"cangkaman"

Park jimin membalikan tubuhmu, mencondongkan tubuhnya kearahmu dan "chuuuuuuuuup" dia berhasil mencium jidat istrinya alhasil terdapat rona merah pada pipimu.

"Eigoooo kiyopta"

Tangan yang lebih besar dan sedikit berotot menarik kedua pipi yang sudah seperti kepiting rebus menariknya berlawanan arah dan berahir dengan mengelusnya.

"gomawo yn-ah masih bertahan denganku,masih mempercayaiku, mempercayai lelaki bodoh yang kau sebut suamimu. Mianhe aku benar-benar bersalah"

untuk apa jimin mengatakan masalalu itu. Yang lalu biarlah berlalu kamu benci saat jimin mulai mengingatnya.

"lupakan itu yeobo, bukankah kita sudah bahagia sekarang, jadi jangan ungkit masalalu itu lagi"

Kamu berlalu dari hadapan jimin bukan karna apa-apa.

Jimin memandangi punggungmu menerka-nerka apakah istri kesayanganya marah dengan kalimat yang telontar dari bibirnya.

"odia? Wee kamu marah?"

Langkah kakimu terhenti dan kemudian bebalik memandangi namja yang masih berdiri mematung disana tidak bergeming dari tempatnya sedikitpun.

"ani aku hanya ingin menyiapkan pakaianmu. Jadi cepatlah mandi jiwon pasti menunggu. Bukankah kamu akan menjemputnya yeobo? "

"nde tapi ayo mandi bersama sudah lama aku tidak dimandikan oleh istriku"

Jimin mengekor dibelakang tubuhmu. Namun kamu berhenti meraih sepotong handuk dan melemparkan ke arah wajah jimin.

"sana mandilah dengan handukmu"

"kau ini jahat sekali"

"biar saja kau yang memancingku"

"weeeeee paliwa mandikan aku"

Dia merengek meminta untuk dimandikan. Menyebalkan memang. Lihatlah bahkan perawakanya lebih besar darimu. Apa dia tidak malu dengan anaknya, bahkan jiwon sudah tidak pernah mau untuk dimandikan lagi.

"araso kajja"

Menolak bukan jalan keluarnya jimin akan terus memaksa tapi lihat saja apa nanti yang akan kau lakukan pada bayi tua itu.

"kau mau memandikanku yn-ah? Aahhhh senangnya"

Dia berjingkrak kegirangan sambil berjalan ke arah kamar mandi. Kamu yang mengekor dibelakanya hanya bisa tersenyum. Tersenyum usil karena sesuatu terlintas dalam otakmu. Jimin memasuki kamar madi mendahuluimu dan saat itu juga dengan usil kamu mengunci pintunya dari luar.

"yaaa park yn-ah buka pintunya"

jimin menggedor pintu dari dalam tapi kamu hanya bisa tertawa. Rasakan itu , seenaknya saja minta dimandikan.

"hahaha sudah mandilah atau pintu ini tidak akan pernah terbuka untukmu jimin-ah"

"yaaaaa awas kau"


















Park Jimin X You || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang