TerunTuk Kamu:
Kamu yang sedang tersenyum bahagia hingga matamu nampak berbinar, sesekali menyapa orang-orang di sekitarmu dengan seulas senyum lebar dan terus mengapit lengan wanitamu.
tegakah aku merusak sumber kebahagianmu dengan airmata?
Ternyata tuhan tidak mengizinkanku. Tuhan terlalu sayang jika aku menjadi orang jahat di ceritamu, karena tuhan menakdirkanku menjadi peri tak berasayap di matamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TerunTuk Kamu(picisan)
Short StoryTeruntuk kamu siapa pun kamu, kamu harus tau aku disini dengan sejuta angan-angan tentang mu, tentang kita. bersabarlah tuhan sedang membuka pintu untuk kita.