TerunTuk Kamu:
Kamu tau? sekarang aku merasa seperti di tampar oleh kenyataan, dengan mata kepalaku sendiri aku melihat kamu.
iya, kamu yang sedang bersimpuh dengan membawa sebuket mawar putih dan kotak cincin di tangan mu. aku mematung, mulutku seakan terkunci. Saat tangan itu meraih buket bunga darimu, dadaku sesak seakan oksigen enggan untuk ku hirup, dengan terpasangnya tali pengikat di jari kakak.
Akankah ini kiamat untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TerunTuk Kamu(picisan)
Short StoryTeruntuk kamu siapa pun kamu, kamu harus tau aku disini dengan sejuta angan-angan tentang mu, tentang kita. bersabarlah tuhan sedang membuka pintu untuk kita.