Seseorang dengan pakaian zirah lengkap dengan helm berwarna silver dan merah berjalan melewati pelataran istana. Kedua tangannya diborgol dan didampingi dua orang berbaju zirah hitam. Mereka terus berjalan hingga berhadapan dengan sesosok yang tengah tertawa kencang.
Ia menuruni singgasana dan meniti tangga yang terbuat dari batu-batuan mineral berkilau. Istananya bak pualam yang dapat berkilau di dataran merah. Tidak ada yang menarik selain patung-patung ksatria di setiap sisi dinding istana. Begitu kokoh dan megah, itu kesan pertamanya.
Begitu seorang berbaju zirah silver-merah itu dipaksa berlutut, barulah seorang yang sedari tadi tertawa, berhenti. Ia mengutus salah satu suruhannya untuk membuka helm orang itu. Dengan menekan tombol khusus di dekat telinga, kaca yang menutupi wajah terbuka.
Memperlihatkan lelaki muda berkulit putih dengan bermata kuning menyala. Sekilas ia tampak seperti makhluk yang biasa kita sebut dengan vampire di film Twilight. Tetapi ia berbeda. Rahang lancipnya tampak lebih kecil dan auranya lebih menakutkan.
"Selamat datang di istanaku, S.coups," ucap seseorang yang memerintahkan untuk membuka helmnya tadi.
"Cuih, ini bukan istanamu. Ini istanaku!" Seru lelaki cukup geram dengan pernyataan itu.
Air ludah yang ia lontarkan sempat mengenai sepatu orang yang tengah menyambutnya. Jambakan rambut menjadi balasan atas sikap kurang ajarnya itu.
"Kau sudah tidak memiliki kekuasaan apapun di Istana ini, S.coups"
"Ingatkan aku akan pengkhianatan terbesarmu ini, Lazarus!" S.coups menyeringai begitu wajahnya didongakkan secara paksa.
Seseorang yang bernama Lazarus tertawa sinis. Ia melepaskan rambut S.coups dengan menonyor kepala itu. Berbaliklah ia dengan suara tawa lantang. Menoleh ke salah satu ajudan dan mengambil selongsong berpeluru.
"Aku bisa menghancurkan kepalamu dengan ini, pangeran," ucap Lazarus dengan menodongkan pistol tepat di dahi S.coups.
Wajah tak gentar yang ditorehkan S.coups membuat Lazarus menggertakkan giginya. Bocah tengil iitu tidak takut mati.
"Ingatkan aku akan pengkhianatan terbesar yang pernah diterima oleh Keluarga Kerajaan Grandiose," S.coups mengucapkan ini dengan segala nyali yang ia punya.
"Grandiose akan mati bersamaan dengan kepalamu yang kuledakkan, bodoh!" Sahut Lazarus makin menantang.
Amunisi sinar gama sudah berada di titik di mana dapat digunakan kapan saja. Ujung pistol ia letakkan di ujung bibir S.coups
"Kau pengecut nomor satu di Planet Mars, Lazarus! Hahahahahaha... Sedari tadi kau banyak omong," ejeknya penuh keangkuhan.
Posisi S.coups yang sedari tadi berlutut tidak menguntungkan sama sekali. Akan tetapi ini salah satu bagian dari rencana yang telah dipersiapkan. S.coups harus mempermainkan emosi Lazarus untuk memperulur waktu.
Sebentar lagi...
Iya sebentar lagi...
DOOM DOOOM!
Suara ledakan beruntun berhasil meruntuhkan pintu istana. Dari luar tampak 3 orang berbaju senada dengan S.coups baru saja meledakkan meriam panggul. Menghancurkan pintu masuk utama menuju istana.
Perhatian Lazarus terpecah. Dan sekarang saatnya untuk beraksi.
Dengan sigap S.coups mendorong dua pengawal yang sedari tadi berdiri di belakang hingga terjungkal. Ia ambil kedua pistol yang telah dipersiapkan dan menembak kepala mereka. Mereka tewas dalam hitungan detik.
Bersamaan dengan orang-orang S.coups masuk ke dalam balairung. Kesemuanya saling menyerang. Baik dari pasukan Lazarus yang berbaju zirah hitam dan pasukan S.coups yang berbaju zirah dominan silver-merah.
![](https://img.wattpad.com/cover/120930027-288-k831232.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus VS Mars
Science FictionHighest rank #71 in science fiction (09/10/2017) Bagaimana kalau ada alien terdampar di rumahmu? Bukan cuma satu tapi dua alien yang tiba-tiba tersasar dan terjebak bersamamu. Belum lagi kedua alien itu berasal dari dua planet berbeda. Akankah kamu...