"Jangan bilang.....," Yoomi terlihat pandangannya berkunang-kunang.
Matanya mengerjap beberapa kali. Tangan kanannya mengelus tulang pelipis sambil menatap keduanya bergantian.
"Jangan bilang, tadi itu kemampuan makhluk mars untuk menguasai bahasa asing,"
"Iya memang," jawab makhluk mars yang tampak berjenis kelamin lelaki.
Ciuman pertama Yoomi sudah kandas. Diambil oleh Nayeon dan satu lagi... eh, bukan. Itu ciuman kedua dengan lelaki tampan. Yoomi ikhlas memberikannya.
"Jadi kami berdua bisa bahasa bumi, uhyeah!" Seru Nayeon bersemangat.
Untunglah semua sekarang bisa berkomunikasi dalam satu bahasa. Bahasa yang dimengerti Yoomi, Nayeon, dan...
"Namamu siapa?" Tanya Nayeon.
Kilasan akan kata nama mengingatkan satu-satunya manusia yang berdiri di tengah hutan gelap.
"Nggak usah disebut nama kamu yang panjang itu!" Seru Yoomi.
Lelaki yang berdiri tegap jadi kebingungan.
"Ah... namaku cuma S.coups,"
"Nggak panjang macam dia?" Tunjuk Yoomi ke arah Nayeon.
"Beda planet, beda nama, beda budaya sepertinya," jawab Nayeon kikuk.
"Lalu nama kamu siapa? Tanya S.coups balik.
Yoomi menatap keduanya lalu berucap, "Namaku Park Yoomi."
Nayeon berusaha mengucapkan nama Yoomi berulang kali. S.coups juga meniru gerak bibir Yoomi saat mengucapkan huruf demi huruf. Seperti mengajarkan anak TK.
Yoomi... Yoomi.... Yoomi. Begitu saja kedua orang itu ucapkan di depan Yoomi. Tentu saja gadis berusia 17 tahun itu mendesah kesal.
"Ngomong-ngomong, soal pesawatmu. Apa tidak bisa ditutupi?"
"Oh bisa!" Jawab satu-satunya lelaki yang ada kumpulan tiga orang itu.
S.coups menekan semacam remote kecil dengan tombol merah paling mencolok di tengah.
TIT TUTT!
Bunyi itu terdengar 'tit tut' mobil ayah Yoomi. Ia sempat mengira pesawat sebesar pangkalan militer amerika ini seperti mobil.
Dan..... secepat kilat, pesawat besar itu menekuk dirinya sendiri seakan itu hanya bongkahan balok bongkar pasang. Menjadi kira-kira seukuran mobil. Hmmm bukan, seperti mobil-mobilan bom bom car.
Yang benar saja....
Saking canggihnya teknologi. Perubahan bentuk pesawat S.coups seperti penampakan yang ada di film Transformers.
Mengecil hingga 33 kali lipat dari ukuran semula. Yoomi tertegun dalam hitungan detik ketika pertunjukkan berlangsung.
Daebak
TIT TUT!
Aish bunyi itu mengangetkan Nayeon dan Yoomi sekaligus. Dengan mata yang masih intens memandang apa yang terjadi. Hal-hal di luar batas menjadi susah dicerna secara logika.
"Apakah pesawatku dijadikan seperti punyamu?" Tanya Nayeon.
"Pesawatmu di mana?"
Oh ya tentu saja, pesawat berbentuk seperti telur luar angkasa itu masih ada di halaman rumah Yoomi. Berukuran besar dan terlihat mencolok.
"Di rumahku,"
"Rumah?" Tanya S.coups.
"Orang bumi memiliki tempat yang biasa menjadi tempat untuk tidur, makan, mandi, semuanya menjadi satu.", penjelasan Yoomi sangat sederhana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus VS Mars
Ciencia FicciónHighest rank #71 in science fiction (09/10/2017) Bagaimana kalau ada alien terdampar di rumahmu? Bukan cuma satu tapi dua alien yang tiba-tiba tersasar dan terjebak bersamamu. Belum lagi kedua alien itu berasal dari dua planet berbeda. Akankah kamu...