Part 5: Let's Go To School 2/3

105 10 0
                                    


Seperti biasa pada setiap sekolah menengah atas di Seoul, semua murid di jam saat itu akan berada di kelas. Belajar materi-materi rumit dan membingungkan.

Tidak terkecuali bagi Yoomi, Nayeon, dan S.coups. Mereka bertiga ajaibnya bisa satu kelas. Saling berdekatan. Memperhatikan pelajaran biologi. Seonsangnim juga tidak mempedulikan ketiga murid aneh itu. Bahkan saat perkenalan tadi semua tampak alami.

"Ini belajar apa?" Bisik S.coups ke arah Yoomi.

"Belajar tumbuh-tumbuhan," jawab Yoomi juga berbisik.

"Seperti pohon ara?" Tanya Nayeon.

Seketika semua kelas menatap Nayeon. Suaranya tadi terdengar cukup kencang. Bahkan guru biologi menoleh dan berdehem.

"Kamu anak baru yang dari Busan itu ya?" Tanya seonsangnim.

Nayeon mengangguk. Skenario yang dijelaskan Yoomi berkata demikian. Ia dan S.coups adalah murid pindahan kilat dari Busan. Jadi, anggap saja hari pertama untuk sekolah bagi keduanya.

"Kamu juga ya?" Tanya seonsangnim ke arah S.coups.

"Iya, seonsangnim."

"Salah satu dari kalian bisa jelaskan materi mudah ini di depan kelas?"

MATI....

"Kurasa itu masih belum bisa dilakukan oleh anak baru, bu" sahut Yoomi menutupi kegugupan.

"Maju kamu sini!"

"Lah kok saya bu. Tadi katanya Nayeon sama S.coups saja?" Elak Yoomi memohon.

"S.coups?"

"Choi Seungcheol maksudku, hehehe."

Seonsangnim hanya ikut tertawa dan berbalik menulis sesuatu di papan tulis. Ia membetulkan kacamatanya. Selamat batin Yoomi.

"Tolong, Yoomi, Nayeon, dan Seungcheol ambilkan sapu, tempat sampah, dan alat pel di luar ya," suruhnya dengan nada ramah.

Ah tidak apa asal tidak mengerjakan soal di depan kelas.

"Bersihkan koridor ya, nggak usah masuk kelas dulu," lanjutnya.

Astaga hari pertama Nayeon dan S.coups sudah disuruh bersih-bersih koridor. Sialnya Yoomi juga ikut-ikutan. Mukanya cemberut sedari tadi.

"Kurasa aku suka sekolah. Baru pertama kali aku pakai pakaian seperti ini," seru Nayeon sambil menyapu apa yang bisa disapu.

Yoomi menatap kawan barunya malas. Ia menggerakan alat pelnya asal-asalan sekali. Koridor depan kelasnya sangat panjang. Masa iya, dihukum membersihkan seluruhnya?

"Menyebalkan! Aku sama sekali nggak ngerti tadi guru itu ngomong apa," S.coups mulai frustasi.

"Kau pikir hanya kamu saja yang nggak ngerti?" Yoomi berceletuk.

"Aku ngerti kok!" Seru Nayeon bersemangat.

Ihh... S.coups dan Yoomi malas menanggapi. Dan Nayeon dengan cemberut kembali menyapu lantai.

"Lalu gunanya sekolah apa?"

"Hmm... katanya bikin pinter dan dapet kerjaan bagus,"

"Gitu doang?"

Yoomi mengangguk karena ya, jujur ia tidak tahu akan menjadi apa atau melanjutkan ke universitas apa. Hidupnya terasa suram. Makin suram lagi ketemu alien eksentrik.

"Kalau tidak ada gunanya, mari kita hancurkan!" S.coups terlalu bersemangat.

"JANGAAANN!!" Teriak Yoomi yang buru-buru ditahan lebih lanjut dengan kedua tangannya.

Venus VS MarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang