Chapter 8

9.2K 315 12
                                    

Ali berlari menyusuri lorong rumah sakit, ia menyamai langkah nya dengan tubuh prilly yang didorong diatas tempat tidur dan dalam keadaan tak sadarkan diri.

"Sayang bangun,jangan tinggalin aku." ucap ali dengan suara serak khas orang yang sedang menangis.

Langkah ali terhenti di depan ruangan tertutup yaitu IGD, sedangkan tubuh prilly di bawa masuk kedalam ruangan tersebut.

"Maaf mas, mas harap tunggu di luar saja, biar dokter yang menangani pasien." ucap salah satu suster.

"Tapi sus!! Dia itu calon istri saya!! Saya harus tau keadaan dia!!" teriak ali hingga mengeluarkan guratan urat di leher nya.

"Ali, kamu yang tenang ya sayang. Kamu harus banyak berdoa dan minta kesembuhan prilly sama allah, inget istigfar." ucap mama eci yang ikut menangis karna tak tega namun mencoba menenangkan ali.

"Tapi maa..." balas ali. Lalu suster menutup pintu tersebut.

"Arghhhhhh!!!!" teriak ali lagi, ia meluapkan semua emosi nya dengan memukul dinding sekeras mungkin hingga lengan nya berdarah.

"Ali!! Kamu gak boleh kaya gini nak. Ini bukan salah kamu." ucap mama eci.

"Ini salah ali mam, ini salah ali." balas ali lalu menutupi wajah nya yang masih berlumuran darah segar.

"Ini takdir nak, ayo kamu harus bangun, kamu gak boleh lemah kaya gini! Bangun sayang." balas mama eci.

"prilly mam, prilly." ucap ali lirih dan lemah.

"Udah,udah!! Kamu gak boleh nyalahin diri kamu terus-terusan. Ayo berdiri, kamu obatin dulu luka kamu terus kamu ambil wudhu,biar hati dan pikiran kamu tenang. Kamu berdoa sama allah, kamu minta kesembuhan prilly. Ayo nak, bangun." ucap mama eci yang berusaha membangun kan tubuh anak laki-laki nya yang kini terkulai lemah.

"Ali takut mam, ali takut. Ali takut kehilangan orang yang ali sayang untuk yang kedua kalinya." balas ali lemah.

"Iya mama ngerti nak, makanya ayo kamu obatin dulu luka kamu, kalau kamu sakit siapa yang jagain prilly? abis itu kita solat ya, ayo nak bangun, bismillah." balas mama eci lalu membopong tubuh lemah anak laki-laki nya tersebut.

Ali memasuki ruangan dokter spesialis organ tubuh bagian dalam. Dokter telah memeriksa nya sedetail mungkin.

"Gimana dok keadaan anak saya? Apa ada luka dalam?" tanya mama eci.

"Mm begini bu, anak ibu hanya terkena geger otak ringan. geger otak ringan tidak akan kumat jika benturan kuat tidak menghantam nya untuk yang kedua kali nya. Mmm nak ali, nanti kalau ngerasa pusing atau ada gejala-gejala di kepala, langsung kesini aja ya." jelas dokter.

"Baik dok." balas ali singkat dengan mata yang sembab.

"Ini resep yang harus di tebus." ucap dokter.

"Baik,terimakasih dok." balas mama eci.

Setelah usai memeriksakan keadaanya, kini ali dan mama eci pergi solat berjamaah di musholla rumah sakit.

"Ya allah,engkau adalah maha pengasih lagi maha penyayang. Ali mohon ya allah, angkat penyakit prilly. Sembuhkan dia, bangun kan dia dari keadaan nya saat ini. Ali mohon, jangan ambil kebahagiaan ali untuk yang kedua kali nya ya allah, robana attina fidunya hasanah wafil akhirati khasanah wakina adzabanar amin." ucap ali tulus.

"Ya allah ya tuhan ku, aku mohon angkat segala penyakit menantu ku, aku ingin melihat anak ku bahagia kembali ya allah, amin." ucap mama eci.

Usai solat, ali kembali ke ruangan tempat prilly di periksa, diikuti oleh mama nya.

CEO tampan Vs Sekretaris CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang