Chapter 4

10.1K 383 5
                                    


Jam istirahat pun sudah tiba, namun prilly terus berkutat dengan pekerjaan nya.

"Prill,kekantin yuk." Ajak salah satu karyawan.

"Eh,aku nanti aja deh tanggung dikit lagi hehe,duluan aja ya". Balas prilly.

"Oh yaudah aku duluan ya." balas karyawan tersebut.

"Iya"

Prilly masih menatap fokus ke layar komputer. Tiba-tiba...

"Dorrr!!!" ucap pria tinggi nan tampan,siapa lagi kalau bukan verrel.

"Eh elo upil onta." balas prilly.

"Lo ko ga kaget sih?haha." balas verrel.

"Ngapain kaget,udah deh kalo lo datang kesini cuma buat gangguin gue mending pergi aja deh." balas prilly.

"Busett judes amat lo." balas verrel.

"Ngga gitu,gue itu lagi fokus ngerjain ini nih." balas prilly sambil menunjuk kedepan komputer.

"Apaan sih ini?" tanya verrel.

"Grafik perkembangan perusahaan ini. Gila ya rel,berkembang nya pesat banget,Salut gue." balas prilly dengan wajah kagum.

"Iya lah,nih ya ini tuh berkat kerja keras lo sama ali. Kalian berdua itu pekerja keras banget, makanya perusahaan bisa berkembang pesat." balas verrel.

"Ah elo bisa aja. Oh iya tunggu sebentar ya, gue mau nganterin berkas-berkas ini dulu ke bos gue." ucap prilly.

"Oh iya silahkan."

Prilly bergegas menunju kedalam ruang kerja ali.

"Permisi." ucap prilly sopan dengan mengetuk pintu.

"Masuk." ucap ali.

"Eee ini pak,saya mau ngasih berkas-berkas yang Harus bapak tanda tangani." ucap prilly.

"Oh iya." balas ali.

Ali mulai menandatangani satu persatu berkas-berkas tersebut.
Lalu ada seseorang yang mengetuk pintu.

"permisi." ucap seseorang itu.

"Masuk." ucap ali yang masih fokus menandatangani berkas.

"Boleh masuk?" ucap laki-laki tampan itu,yaa itu adalah verrel.

"masuk aja." ucap ali yang bersamaan dengan prilly.

"Eh maa..maaf pakbos hehe keceplosan." ucap prilly Sambil nyengir kuda.

"Kompak banget haha, oh iya prill,boleh kesini sebentar." ucap prilly.

"Mmm." prilly berfikir sejenak lalu melirik kearah ali. Namun ali mengerti maksud prilly dan langsung mengangguk Pertanda iya mengizinkan nya.

"Ada apaan sih lo." ucap prilly pelan kepada verrel.

"Udeh sini aja." balas verrel dan langsung merangkul prilly.

Ali menatap tajam ke arah verrel.

"Eee li,eh pak bos ini saya kesini mau.." ucap verrel.

"Gausah terlalu formal." potong ali.

"Yaudah,gue kesini mau ngasih ini." balas verrel dengan menyodorkan sebuah undangan pernikahan.

"Undangan?" dahi ali berkrinyit bingung.

"Iya?kenapa?." balas verrel.

"Siapa yang mau nikah?" tanya ali.

"Ya gue lah,iya gak?" balas verrel sambil melirik ke arah prilly. Dan prilly pun mengangguk.

CEO tampan Vs Sekretaris CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang