01

33.4K 1.4K 7
                                    

Brandon berdecak kesal saat tiba di cafe dan hendak turun dari mobil, ia menoleh ke samping dan menemukan Anna sudah tertidur.
"Oh my...! hanya perjalanan 20 menit dari apartment Xander sampai ke cafe ini, dan dia sudah tertidur?! Gadis aneh!" Umpat Brandon kesal.

"Tuan, apakah anda jadi makan siang disini?" Tanya Pete saat dirasa Brandon dan Anna tidak ada tanda-tanda untuk keluar dari mobil.

"Pete, kau tak lihat gadis rumahan ini malah tertidur pulas?! padahal perjalanan hanya 20 menit. Berhubung saya sudah sangat lapar, saya akan masuk ke cafe dulu. Kau tunggu disini dan jaga dia." Perintah Brandon pada Pete lalu keluar dari mobil meninggalkan Anna yang masih tertidur di mobil.

Brandon masih kesal karena pada akhirnya dia tetap makan siang sendirian.
"Ck...kok ada ya gadis seperti dia?! Diajak pergi pria pertama kali sudah berani tertidur di perjalanan. Ck..ck..ck.." Brandon berdecak menggelengkan kepala memikirkan sikap Anna yang tak masuk akal.

Baru saja makanan pesanan Brandon datang, dan saat hendak menyantapnya tiba-tiba seorang gadis menggebrak mejanya.
Braak!!!
"Apa maksudmu meninggalkan aku di mobil?!" Marah Anna berdiri di hadapan Brandon.
Brandon mengangkat kepalanya perlahan ke arah wajah Anna, lalu dengan cueknya kembali menyantap makan siangnya tak peduli dengan kehadiran Anna.

"Hei Tuan! Apa kau mengajakku hanya untuk meninggalkan aku di dalam mobil?!" Anna masih berkata dengan nada tinggi di hadapan Brandon tanpa mau duduk.

Brandon merasa lebih kesal lagi pada ucapan Anna lalu meletakkan pisau dan garpunya agak keras ke piring.
"Hei gadis! Apa aku mengajakmu hanya untuk tidur di dalam mobil?!" Tanya Brandon membalikkan kalimat Anna barusan.
"Untung saja aku tidak bernafsu padamu, kalau tidak sudah ku...." Kalimat Brandon menggantung sengaja.

"Apa?! Kau akan melakukan apa padaku?!" Tantang Anna dengan tangan dipinggang.
"Berani menyentuhku?! Kau akan mati ditangan kak Elsa!" Ucapan Anna ketus namun serasa memberi ide untuk Brandon membela diri.
"Nah! Itulah kenapa aku tak membangunkanmu dan malah meninggalkanmu di mobil tertidur. Karena aku tak mau menyentuhmu! Aku tak mau tangan Elsa jadi ternoda!" Balas Brandon lalu tersenyum menang.

Anna masih menggeram penuh amarah.
"Kau...ini!" Geram Anna.

Brandon menatap sekeliling lalu menoleh ke Anna lagi.
"Duduklah! kau membuat kita menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung cafe ini! Padahal kalau aku bersama Elsa selalu menjadi pusat perhatian yang membanggakan karena terlihat sebagai pasangan yang serasi, tapi saat bersamamu aku justru dipermalukan. Huh!" Ucap Brandon.

Anna pun melihat sekitar, benar apa yang Brandon katakan, seluruh ruangan sedang berbisik-bisik sambil melihat ke arah mereka. Anna pun mengalah dan duduk di hadapan Brandon.

"Tuan, jadi apa maksudmu mengajakku? Kalau akhirnya kau meninggalkan aku?" Tanya Anna.
"Untuk menemaniku. Aku tak ingin terlihat menyedihkan berjalan sendirian di New York, sedangkan Elsa sudah bahagia bersama Xander menantikan kelahiran anak mereka." Sahut Brandon.

"Apa Tuan mencintai kak Elsa?" Tanya Anna penasaran dengan ucapan Brandon tadi.
"Bukan urusanmu!" Jawab Brandon ketus sambil melanjutkan makan.

"Sepertinya tuan memang mencintai kak Elsa, saat di Toronto waktu itu kau selalu datang menemani kak Elsa. Apa tuan masih mencintai kak Elsa sampai sekarang?" Tanya Anna sampai memajukan wajahnya menatap  Brandon sangat penasaran.
Brandon hanya menjawab sama.
"Bukan urusanmu!"
Anna memanyunkan bibirnya ke arah Brandon.

Anna semakin penasaran dan kembali bertanya pada Brandon.
"Kalau kau masih mencintai kak Elsa kenapa kau melepaskannya dan membiarkan dia kembali pada Xander? Kenapa tuan?"
Dan lagi Brandon hanya menjawab sama dengan nada ketus.
"Bukan urusanmu!"

my love innocent (Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang