Doubt

9.7K 331 2
                                    

Evelyn duduk di ujung ranjang
mengingat kejadian yang ia alami tadi malam ketika ia bertemu louis ,tunangan saudara tirinya yang telah tiada.ia mengusap air mata yang menetes dipipi ia terisak mengingat caroline ,orang yang ia sayangi telah meninggalkanya sebulan yang lalu dan yang ia temui semalam adalah seseorang yang telah membunuh saudara tirinya itu yaitu, Louis

Itu membuat hati Evelyn hancur. Ia bisa saja membayar orang untuk membalas dendam kepada Louis tapi ia tidak bisa. Tidak bisa sekarang. Hatinya sangat hancur .

Disebrang sana Louis terbangun dari tidur nya yang sangat nyenyak, mungkin tidur paling nyenyak sepanjang tahun ini. Karena dalam pikirannya hanya ada satu nama yaitu Evelyn, gadis cantik yang ia temui tadi malam. Nama itu ia ketahui dari temannya, John. Karena gadis itu pergi berlari meninggalkan nya setelah mengetahui namanya , louis tidak mengejarnya karena menurutnya itu tidak sopan.

Sesaat louis teringat caroline, ia memiliki sedikit kemiripan dengan evelyn, dengan cepat louis menghapuskan pikirannya dari caroline ia tidak ingin mengingat masa lalu kelamnya itu ia tidak ingin membuat kepalanya sakit seketika dan tidak sadarkan diri.

Louis teringat ia ada pertemuan di suatu perusahaan besar yaitu milik keluarga besarnya, keluarga kerajaan tepatnya. Walaupun ia di asingkan ia masih diperbolehkan memegang perusahaan di kota london ,sebenarnya ia ingin menjadi pelaut saja tetapi niat itu di urungkannya karena ia tidak ingin berpisah jauh dari evelyn walaupun 1 detik pun. Wanita yang ia inginkan bersamanya sepanjang malam di ranjangnya . Namun, bukan menginginkan fisiknya saja melainkan hatinya juga.

Ia bergegas bangkit dari ranjangnya menuju kamar mandi, kamar mandi yang cukup besar dan mewah ya karena rumah ini rumah yang sangat besar dan mewah tetapi hanya di diami louis dan para pelayan.

08.45 AM

Gedung pencakar langit berarsitektur minimalis itu berisikan para enterpreneur. Termasuk dirinya, louis ia di berikan jabatan sebagai CEO di perusahaan itu. Mata birunya berbinar setelah menginjakkan kaki di teras kantor itu. Ia terlihat sangat tampan dan segar dengan kulit seputih porselen dan rambut pirang nya terlihat tertata rapi walaupun sedikit berantakan karena tertiup angin. Louis tersenyum simpul dan menyapa ramah para karyawannya.

"Good morning,my Lord! ".karyawati berbusana kantor warna cream itu

"Good morning!" jawabnya senyum sambil berlalu .

Beberapa rekan kerjanya menyapanya nya sepanjang perjalanan menuju ruangannya.

Sesampai di depan ruangannya ia disambut wanita berbusana kantor warna putih dan berjas hitam, wanita yang cantik, bertubuh ramping, rambut coklat muda yang bergelombang menambah pesonanya pagi ini. Dan mata hijaunya yg cukup Indah walaupun tak seindah milik evelyn wanita yang ia sukainya.

"Good morning, my Lord"

"Good morning" jawabnya.

"Perkenalkan saya Sara Aluna, anda bisa memanggil saya Aluna. Saya sebagai sekertaris Anda disini, jika anda membutuhkan saya, anda bisa menghubungi saya, my lord" jawabnya dengan sopan.

"Terima kasih Aluna, Aku bisa
menghubungi kau nanti. Tetapi sebelumnya kau bisa saja memanggil ku dengan sebutan Mr.Louis ,karena kita sedang tidak diwilayah kerajaan,bukan."

"Tentu, Sir." jawabnya sambil tersenyum dan pamit meninggalkan ruangan Louis.

Suasana hening di ruangan besar kedap udara itu ruangan yang nyaman dan rapi, ia bisa melihat pemandangan kota metropolitan yang sangat sibuk dari kaca besar di ruangannya ini.

Ia duduk dan mengeluarkan sesuatu dari tasnya ya vas foto kecil tetapi berarti baginya karena dalamnya terdapat foto keluarganya, keluarga yang sangat di cintainya, ia sangat rindu dengan kerajaan tapi ia tidak ingin melihat wajah-wajah itu lagi. Wajah orang-orang yang menatapnya tajam dan penuh benci.

The Scandal Royal Prince and Famous Model Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang