test

13 0 0
                                    

Pengumuman kelulusan telah usai , acara perpisahan digelar dengan sangat sederhana tapi penuh kekeluargaan .
Acara demi acara berjalan sukses , kami saling bernostalgia tentang bagaimana awal dulu kami masuk sekolah ini dan menjadi bagian dari keluarga besar teknik komputer . Saling menyemangati satu sama lain sebelum benar-benar berpisah untuk melanjutkan cita-cita .
Ada wajah keceriaan sekaligus haru , sulit digambarkan .

* * * * *
Aku berjalan menelusuri koridor sekolah , walaupun sudah lulus aku dan beberapa teman lain masih sering datang kesekolah untuk mengurus data-data masuk universitas .

"Raa, besok test ke unila bareng ya." Tiba-tiba nanda muncul dibelakangku, dengan membawa tumpukan kertas tebal ditangannya sedikit berantakan . Badannya membungkuk , sepertinya itu berat.

"Bawa apaan sih , sini dibantuin." Ku tarik paksa beberapa kertas dari tangannya .

"Eh pelan-pelan nanti berantakan."

"Ini juga udah pelan , lagian ini apaan. Banyak banget kertasnya."

"Transkip nilai sama data anak-anak lain."

"Mau banget ngurusin punya mereka." Aku membuang muka , nanda memang sibuk mengurus data kuliah . bukan untuk dia tentunya tapi untuk teman-teman lain yang ikut tapi malas mengurus data-data mereka.

"Namanya juga ngebantuin , itung-itung amal." Elaknya.

"Tapi tetep aja nan , kamu yang repot jadinya."

"Udahlah , besok pagi berangkat ya."

"Oke. Tapi aku diantar kak orland. Kamu naik motor sama sheila aja atau sama yang lain. Kita bareng kesana nya."

Dia hanya mengangguk pelan , membereskan kertas-kertasnya itu lalu dia mengajakku pulang.

"Oke ra , sampai ketemu besok ya . Jangan lupa belajar biar masuk test nya ." Langkah kami terhenti di dekat ujung koridor  "tuh udah ditungguin."  Sembari menunjuk gerbang.

Aku menoleh , tersenyum simpul .
Orland yang sering mengantar dan menjemputku akhir-akhir ini .

"Yaudah nan aku duluan ya."
Aku mencari nanda , dia menghilang . Terserahlah orland sudah menunggu.

* * * * *

Jantungku berdegub lebih cepat dari biasanya , nervous sekali rasanya . Aku yakin kisi-kisi untuk test masuk universitas sudah kupelajari baik-baik . latihan-latihan soal dan lain sebagainya. orland mencoba menenangkanku berkali-kali . Aku pasti bisa katanya . 



Melukis SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang