First...

114 9 7
                                    

Author POV

MAMA CALLING...

Juna agak was-was melihat siapa yang menelponnya pagi ini . Mama nya itu pasti ngomel-ngomel karna anaknya itu tiba-tiba pergi tanpa pamit , belum lagi semua kontak yang ia matikan .

Bagaimana ini?

Rasanya sudah banyak dosa yang ia berikan pada Mama nya itu, beberapa tahun yang lalu masih Juna ingat kalau Hanley bilang pada keluarganya jika Juna sedang ikut trainee untuk menjadi salah satu anggota boyband di Korea Selatan.

Crazy reason! Itu yang Juna terus katakan pada Hanley ketika ia sudah sadar waktu itu. Hanley sangat payah dalam berbohong.

Lalu sekarang apa yang harus Juna katakan pada Mama dan Papa nya . Juna juga tidak mungkin mengabaikan ponsel yang terus berbunyi sedari tadi menunggu untuk di angkat.

Juna pun menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan gusar , ia pun menggeser tanda hijau di ponselnya dan meletakkannya di kuping dengan perasaan campur aduk.

" Halo... Ma " Kata Juna sambil berdoa dalam hati agar Mamanya itu tidak marah dan tanya macam-macam.

" Halo Jun. Mama udah di Bandara nih, Mama mau ketemu kamu sama Levin juga "

Seketika mata Juna melotot sempurna mendengar Mama nya sudah di Bandara dan mau bertemu dengannya .

" Ma... Mama di Jakarta? " Tanya Juna memastikan, siapa tahu ia salah dengar.

" Iya sayang, lagian kamu jadi anak kalau udah ada mau nya tiba-tiba pergi gitu aja tanpa pamit sama Mama dan Papa " Omel Mama nya itu yang membuat Juna menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal .

" Sorry "

" Ya udah pokoknya nanti Mama mau ketemu sama kamu di rumah Levin. Kata Levin kamu ada di Bogor, ngapain? " Kali ini Juna kebingungan untuk menjawab apa , otaknya mulai berputar mencari alasan.

" Euhhh... Refresing aja kok Mah, di Bogor enak dan adem. Sekalian nostalgia aja gitu " Jawab Juna setelah di rasa alasan itu cukup bagus.

" Ya udah pokoknya nanti malam kamu harus udah sampe di Jakarta. Gak ada alasan " Tepat setelah mengatakan itu telponnya pun terputus dan membuat Juna menahan mulutnya yang akan berbicara.

Juna melihat layar ponselnya yang sudah terputus dari sambungan telpon dan membuatnya berdecak " Mama " Keluhnya.

Tok tok tok

" Juna " Panggil seseorang di balik pintu sana yang tak lain adalah Rindu.

" Ya " Jawab Juna setengah berteriak.

" Kamu lagi ngapain? Sarapan dulu gih "

" Oke " Tanpa basa-basi Juna pun langsung beranjak dan membuka pintunya.

--

" Rindu aku mau ngomong sama kamu " Kata Juna setelah selesai menyantap sarapannya.

Rindu yang sedang meminum susunya pun berhenti dan menatap Juna " Ngomong apa? "

Juna berfikir apakah perkataannya akan membuat Rindu kecewa, karna ia akan pergi beberapa hari untuk menemui Mamanya . Pikiran Juna di sibukkan dengan siapa Rindu di sini nanti, Bi Asih belum kembali karna masih sakit , Juna tahu sendiri bahwa Rindu sama sekali tidak mempunyai teman di sini . Bagaimana pun juga Juna merasa khawatir .

" Jun " Panggil Rindu lembut karna Juna hanya melamun sedari tadi.

Juna pun tersadar dari lamunannya dan melihat Rindu yang menatapnya heran " Rindu aku...aku harus pergi beberapa hari " Kata Juna setelah mengumpulkan keberaniannya .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang