(I) Hey you!

356 123 192
                                    


Love someone not only because of lust, love him with all his shortcomings too, if you can not let others who do it.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hay nama gue Sania Citra Clarisa, sering dipanggil Sania. Gue sangat menyukai sesuatu yang Berwarna biru, gue sekolah di salah satu sekolah menengah atas swasta di Jogjakarta.

Yup kota yang di kenal sebagi kota pelajar dan istimewa. Pagi yang tidak terlalu cerah ini gue awali seperti biasa, dengan rasa malas dan sedikit rasa kantuk yang melekat.

Namun karena tak mau mendengar omelan mama gue, sesegera mungkin gue bangun dan menyiapkan peralatan sekolah. Karena kebiasaan buruk gue yang sering kesiangan.

Mungkin hari ini gue akan terlambat, namun sebenarnya gue juga sering terlambat hahahaha.

Sesampainya di sekolah 06.50 AM tepat 10 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, atau lebih tepat disebut hal yang membosankan bagi sebagian siswa. Saat gue memasuki kelas ada seseorang yang memanggil.

"San loe dah ngerjain tugas biologi belum? " teriak Nadya.

"Mampus... belum nyontek dong, loe cantik banget pagi ini sumpah!"

"

Sok loe san ni cepetan di kerjain!" sambil menyondorkan buku biologi nya.

"Iya bawel." jawab Sania sambil terkekeh

Teeeettt bunyi bel masuk.

"Mampus gue!" keluh Gue dalam hati.
Dengan segera Nadya mengambil bukunya dan terpaksa juga, gue pasti dapet hukuman.

Oh iya gue belum ngenalin temen gue, namanya Nadya Aurora Sabila sering di panggil Nadya. Banyak hal yang dia suka juga gue suka maka dari itulah gue nyaman aja temenan sama Nadya.

Namun satu hal yang berbeda di antara kita, yaitu berbeda dengan gue dia lebih suka hal-hal yang berwarna hijau.

Namun itu tidak menjadi salah satu hal yang mengganggu, karena kita selalu membeli barang atau apapun dengan paduan warna biru dan hijau, yup hijau tosca.

Kita selalu meluangkan waktu untuk sekedar berbincang, karena di antara kita harus saling terbuka satu sama lain. Tentang apapun itu, termasuk cowo.

Sebenarnya gue di segani banyak siswi di sini, banyak yang ingin mendekati gue sebagai teman. Gue juga respect sama mereka, namun entah mengapa gue sekarang hanya nyaman bersahabat dengan Nadya.

Dan benar saja seperti apa yang sudah gue duga, gue pasti di hukum.
Kali ini hukuman gue adalah tidak ikut pelajaran biologi yang membosankan itu.

Sebenarnya gue sih seneng, namun malesnya gue harus hormat ke bendera di tengah lapangan. Yang panas nya tidak usah di ragukan lagi, bisa buat ngrebus air juga tuh panasnya.

Langkah demi langkah telah gue lewati dan sampailah kaki ini di lapangan. Tampak dari tempat gue berdiri seorang lelaki yang mungkin juga sedang di hukum namun gue juga tidak terlalu peduli.

Setelah gue menempatkan diri untuk menjalani hukuman, dengan iseng gue melirik lelaki di sebelah gue ternyata dia adalah Afra Adi Permana. Yup tidak dan bukan salah lagi gue salah, dia adalah kakel gue yang biasa saja sih menurut gue.

Afra adalah pria paling pinter di angkatan dia, dan dia mempunyai beberapa fans cewe yang alay nya nggak banget deh. Berbanding terbalik dengan gue yang tidak terlalu pintar dan menjadi siswa yang biasa saja di sini, dia juga terkenal cuek setengah mati.

Sahabat Hijau ToscaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang