tumbs promise [32]

7.8K 699 7
                                    

Setelah selesai sesi foto dengan 6 cewe tadi, (namakamu) dan Salsha tidak jadi makan. Mereka terlalu penat. Dan akhirnya kembali ke Mama--meeting hall.

''Gimana?'' tanya Mama sambil melirik (namakamu) dan Salsha yang duduk di sebelah kiri dan kanan nya.

''Ga jadi, Bun.'' jawab (namakamu) lesu.

''Kok kembaliannya ga jadi?''

Salsha menepuk dahinya sendiri, ''ga jadi makan, Te.''

''Why?'' Bunda Linda mengotak-atik ponselnya.

''Boro-boro makan. Nih, jempolku pada gepeng mencetin hp. Motoin salsha sama fansnya, Ma,''

''Yaudah ini ada nasi kotak. Jatah Mama, sih. Tapi buat ganjal perut kalian aja. Berdua.''

(Namakamu) dan Salsha meraih nasi kotak tersebut dan makan diluar--teras meeting hall.

Ting

Line : (namakamu)dr

Iqbaaldr : kamu dibandung?

(Namakamu) menatap hpnya sebentar tanpa melakukan apapun.

''Kenapa, (nam)?'' tanya Salsha dengan mulut penuh.

''Biasa. OA galau,''

Salsha berdecak, membuat makanan dimulutnya muncrat, ''OA galau kok muka lo tegang?''

''Jorok lo!''

Salsha terkekeh.

Gue bales aja deh

(Namakamu)dr : udh mau pulang

(Namakamu) tahu, dengan berbohong tidak akan mengubah apapun. Iqbaal tetap mantannya. Dan ia, tidak ingin kembali ke Iqbaal lagi. Hatinya terlalu terluka.

''(Nam).''

(Namakamu) yang sedang menikmati pemandangan Farmhouse terpaksa menoleh.

''Iqbaal didepan. Minta dijemput.''

(Namakamu) mendengus, ''lo aja. Lo kan udah selesai makan.''

Salsha menepuk pundak (namakamu), ''dia maunya lo. Bukan gue.''

(Namakamu) bergumam, ''manja banget lagian.''

''Pacar lo.'' goda Salsha sambil mencolek dagu (namakamu).

''Abis jemput dia, gue langsung ke toilet ya.''

(Namakamu) bangkit dan berjalan menuju Iqbaal yang ada di gerbang masuk. Hari itu Farmhouse tidak terlalu ramai, karena mereka memang pergi bukan pada saat liburan.

''(Nam)'' panggil Iqbaal ketika melihat (namakamu) diujung belokan.

(Namakamu) langsung berbalik badan dan berjalan kembali.

Iqbaal yang melihatnya langsung mengejar gadis itu, ''(nam) tunggu.'' Iqbaal mencekal bahu (namakamu) dari belakang.

(Namakamu) hanya membeku. Bukannya tidak bisa, tapi, ia tidak sanggup melakukan apapun.

''(Nam) kamu kenapa?''

Dengan terpaksa (namakamu) berbalik dan menatap mata hazel Iqbaal yang teduh, ''kenapa apanya?''

''Kenapa kamu ngehindarin aku? Kenapa kamu bohongin aku?''

(Namakamu) menghela napas sebentar, ''semua pertanyaan itu... Gue yang seharusnya nanya kaya gitu ke lo!''

''Aku nggak ngehindarin kamu. Aku nggak ngebohongin kamu.''

Tanpa menyahut, (namakamu) mencelos pergi.

[1] Social Media × IDR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang