penolakan halus dan pembelaan [38]

7.3K 709 21
                                    

Preapare to Bandung...

''Eh ayo!'' seru Ka Laras saat melihat Bang Kiki dan Aldi masih asyik mencelup biskuit mereka ke teh hangat yang tadi (namakamu) sediakan.

Kedua cowok itu tetap pada kegiatannya.

Hingga Kak Laras nekat menarik mereka ke halaman depan rumah (Namakamu)-Salsha.

''Jadi, kan yang bawa mobil ada tiga orang nih. Gue, bang Kiki sama Aldi.''

''Cassie, Randy ikut gue deh ya.'' Kipe mengedarkan pandangan nya sebentar, ''Salsha, Ferrel, Kak Laras sama bangki fine kan?''. Ia menghela napas, ''berarti, Steffi sama (namakamu) di Aldi ya.''

Semua hanya menyimak, kadang mengangguk-angguk paham.

''Ada yang nggak setuju? Kalo ada, dari sekarang. Biar dijalan nggak ribet.'' nasihat Bang Kiki.

Setelah semua barang dimasukkan kemobil-mobil, masing-masing orang segera memasuki mobil sesuai pembagian tadi.

At Aldi's Car...

''Eh kita belakang aja ya.'' kata Aldi setelah ia memakai shield beltnya.

(Namakamu) yang duduk disamping kursi penumpang depan mengangguk.

[Mobilnya udah jalan ya]

''Di.'' panggil Steffi yang berada dibelakang.

Aldi hanya menoleh sebentar, ''ngapa tep?''

Lain halnya dengan (namakamu). Gadis itu sedang membuka botol teh dan meminumnya.

''Lo suka sama (namakamu) kan?'' tanya Steffi blak-blakan.

Hampir saja teh yang ada dimulut (namakamu) muncrat kalau saja ia tidak menahan diri.

Aldi hanya tertawa sambil mengangguk, ''iya tep. Tapi dia masih nungguin Kang Lele tuh.''

''Heh kata siapa?'' sahut (namakamu) merasa diacuhkan.

''Berarti lo mau nerima Aldi gitu, (nam)?'' goda Steffi.

(Namakamu) hanya mendengus, ''kalo lo pada kayak gitu, bikin hati gue makin jauh buat nerima.''

Akhirnya, Aldi berusaha mencairkan suasana dengan menyalakan radio.

Come on over in my direction...
So thankful for that, it's such a blessin', yeah...
Turn every situation into Heaven, yeah...

Walaupun suara Aldi memang bagus, kali ini ia sedikit melebay kan suaranya sehingga terdengar lucu.

''Tapi, kapan pun lo mau nerima gue, gue siap kok, (nam).'' ujar Aldi tiba-tiba.

Hening.

''Lo nya aja belom nanya. Kan kemaren baru ngode.'' malah Steffi yang angkat bicara.

''Oh iya.'' Aldi menghela napas dengan mata tetap fokus kejalanan, ''ehm... Lo mau ga jadi cewek gue?''

(Namakamu) tersenyum miring, ''hmm... Gimana ya?''

''Terima lah (nam)! Daripada nungguin qobal ga jelas.'' seru Steffi gregetan.

(Namakamu) tampak berpikir, ''yah, tapi untuk sekarang gue lagi mau backstreet sih. Soalnya kalo putus kan malu. Dan gue yakin lo ga bakal mau.''

Dengan cepat Aldi langsung menyahut, ''ya mau lah!''

Steffi tertawa melihat kelakuan mereka berdua.

''Lo nya mau, gue nya nggak, gimana dong?'' gurau (namakamu).

Aldi langsung membuat wajah cemberut yang dibuat-buat, ''gue marah sama lo. Pas pulang lo gak duduk dalem. Gue seret dibelakang.''

(Namakamu) mencubit pinggang Aldi, ''baper dasar. Kita sahabatan aja ya. Enakan gini.''

[1] Social Media × IDR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang