[47] EPILOG : Real Faith

7.4K 690 85
                                    

Note: bagi yang kurang paham mengenai hubungan Al-(nam) ada di extra part yaw sabar wkwk😜

--------

Recommend:
🎵Play lagu Akad-Payung Teduh *repeat all over🎵

💙💜💙

Kini, (Namakamu) tersenyum haru melihat dirinya dipantulan kaca. Dia memakai kebaya putih dan kain batik yang membuatnya terlihat cantik.

Hari ini adalah hari bahagianya. Setelah sekian lama mengalami hal buruk, ini saatnya dia mengalami good vibes.

Ya, seorang (Namakamu) Dhea Ramadhanya akhirnya menikah dengan laki-laki yang amat disayangnya. Laki-laki yang harus meninggalkannya disaat ia masih sayang. Pelukan di belakang kampus itu merupakan pelukan terakhir mereka ditempat itu.

''(Nam) udah siap belum?'' seru Steffi sambil masuk kedalam ruangan itu.

''Gue gugup nih.''

Steffi mengelus perutnya yang kini membuncit. Anak dari Ferrel. Mereka menikah satu tahun lalu. ''You look beautiful. Lagian yang ijab kabul kan dia. Bukan lo.''

''Ya tapi tetep aja. Gue kan udah lama gak ketemu dia. Dia kan kerja diluar kota. Eh ngajak kawin. Temu kangen juga belom.''

Steffi tertawa kecil, ''oh ya. Gimana perasaan lo sekarang?''

''Pake ditanya. Gue seneng, sedih plus bangga jadi istrinya dia.'' (namakamu) tersenyum, ''walau dia udah ngelakuin hal yang sangat fatal, tapi gue emang sayang sama dia. Dan here we are.''

Steffi dengan perlahan menuntun (namakamu) menuju tempat akad nikah dilangsungkan.

(Namakamu) duduk disebelah mempelai prianya dengan gemetar.

Ketika tangan wali dan pria itu bersatu, (namakamu) menutup matanya sebentar. Dan ia tepat waktu saat wali nikah--Papanya membuka suara.

''Bismillahirahman nirahim. Saya nikah dan kawinkan anak saya...'' Papa (Namakamu) menahan napasnya.

Ayah dari pengantin pria yang berada disebelahnya berbisik, ''anak saya akan lakukan yang terbaik untuk (namakamu).''

Papa (Namakamu) menghela napas sambil tersenyum kearah pengantin pria itu--menantunya.

''Bismillahi rahman nirahim.'' Papa (Namakamu) kembali mengulang.

Semua tamu menahan napas tegang.
.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

''Saya nikah dan kawinkan anak saya (Namakamu) Dhea Ramadhanya binti Kamal Gunawan dengan dengan Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan bin Herry dengan mas kawin logam mulia seberat 100 g dibayar tunai!''

Iqbaal dengan penuh senyum mengulang ijab kabul yang terucap lancar. ''Saya terima nikahnya (Namakamu) Dhea Ramadhanya binti Kamal Gunawan dengan mas kawin logam mulai 100 g dibayar tunai!''

''SAH!'' begitu seruan para tamu.

Iqbaal dan (Namakamu) saling menatap penuh senyum.

[1] Social Media × IDR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang